Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ketika Bisnis Berarti Lebih untuk Anda

28 Mei 2021   10:33 Diperbarui: 31 Mei 2021   10:02 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) (sumber: Dok. Shutterstock via kompas.com)

Bisnis menurut KBBI artinya usaha komersial dalam dunia perdagangan; bidang usaha; usaha dagang. Dalam pasang surutnya, ada beberapa hal yang perlu kita kilas balik. 

Pebisnis pemula

Berbisnis, tidak harus dengan latar pendidikan ekonomi dan bisnis. Sekalipun tak semudah membalik telapak tangan, Anda dapat mencoba menaklukkan dan memotivasi diri. 

Mengembangkan kemampuan itu penting. Apalagi jika Anda terimbas pandemi dan mendapat pemutusan hubungan kerja.

Sayangnya, bisnis kerap muncul bak cendawan di musim hujan. Namun kehadirannya tak bertahan lama. 

Mari kita lihat, apa pentingnya berbisnis. Dua pertanyaan berikut, akan menggiring apakah kita sudah cukup bijak sehingga dapat memperpanjang umur usaha kita.


Berapa lama Anda pernah berbisnis? Sebulan, dua bulan. Setahun, dua tahun? Semakin hari, semakin tahun akan lebih banyak dan beragam pengalaman yang kita dapatkan. Fix!

Apakah Anda menjadi jauh kebih bijak dari sebelumnya? Mungkin belum, jika Anda menilai sebuah bisnis hanya sebatas rupiah.

Berbisnis untuk memburu rupiah

Berbisnis, bisa dengan usaha kecil rumahan seperti produksi kripik singkong, pembuatan tahu tempe, atau pesanan katering makanan kotakan.

Atau Anda punya online shop yang cukup ramai dengan komoditi kekinian, dengan segmen pasar wanita dan remaja. Tak terasa, mendulang pundi rupiah seakan begitu mudahnya.

Tidak salah kalau kegiatan berbisnis disama artikan dengan mencari laba bin keuntungan alias profit. Tujuan ini lebih konkret dari sekedar alasan mengisi waktu luang atau mencari kegiatan. 

Tetapi, tujuan ini bisa menjelma menjadi dua mata pisau yang dapat menghancurkan Anda sendiri.

Berbisnis adalah bagian dari belajar

Saya tertarik dengan kisah seorang kawan, yang menganggap berbisnis itu bukan sekedar urusan cari duit. Tapi, bagaimana kita belajar membangun sebuah hubungan baik dengan orang lain, customer, yang mungkin saja berseberangan dengan kita.

Mereka yang menjalani kegiatan bisnis secara profesional, umumnya berangkat dari latar belakang pendidikan yang mendukung. Mereka paham betul etika berbisnis. Dan hafal luar kepala, bagaimana seluk-beluk dan teori di dalamnya.

Tetapi kita, pebisnis pemula yang tak punya "kantor" serta staf karyawan, tak pernah membuat rapat dengan bawahan, juga tak merasa perlu menyiapkan laporan apapun--tentunya harus pandai-pandai mempertahankan "umur" bisnis tersebut!

Jika tolak ukurnya hanya "uang", Anda tidak akan mendapatkan manfaat lain dari berbisnis. Pun akan cepat gulung tikar.

Wanita berbisnis  foto: koinworks.com
Wanita berbisnis  foto: koinworks.com

Sebenarnya, apakah yang harus dimiliki seorang pebisnis pemula? Saya mempunyai beberapa tips dari pengalaman orang di sekitar.

1. Membuka pikiran

Membuka pikiran/open minded terhadap masukan dan saran dari luar. Ada pepatah mengatakan: meskipun keluar dari pantat ayam, jika itu telur, maka ambillah. Sebaliknya, jangan ambil sekalipun keluar dari pantat seorang PANGERAN!

Jadi bukalah hati dan pikiran Anda untuk menerima hal-hal baru yang belum diketahui, tetapi mungkin berdampak baik untuk kehidupan Anda.

2. Ramah dan jujur

Sifat ramah, ringan bertegur sapa, tidak jutek, menjadi salah satu pionir keberhasilan bisnis Anda. Pelanggan akan merasa nyaman, dan tidak merasa "dikejar" dolarnya semata.

Jujur, juga memegang peran penting untuk menghindari kesan penipuan dalam bisnis Anda. Hindari deskripsi terlalu muluk tanpa bukti, lebih-lebih berjanji palsu!

Jauh lebih baik saat Anda berupaya meningkatkan kualitas produk baik barang maupun jasa yang ditawarkan, serta membuat promosi yang proporsional.

3. Konsisten

Sekalipun berbisnis merupakan kegiatan sampingan di luar profesi utama Anda, menjaga konsistensi sangat diperlukan untuk membuat "panjang umur" bisnis tersebut. Maka pandai-pandailah mengelola waktu yang ada. 

Bisa dengan membuat jadwal kegiatan/pertemuan; serta membuat skala prioritas yang matang dan objektif. Dari sharing seorang kawan tersebut, saya menyimpulkan sebagai berikut:

1. pahami model calon pembeli

Beda kepala, beda kepribadian. Begitu pula dengan calon penbeli, tentu ada bermacam-macam. Dan tidak semua calon pembeli merupakan tipe "mudah". Sebagian, sangat menantang untuk dipelajari.

Ada yang rewel, banyak nanya tapi tak jadi membeli. Ada pula calon pembeli yang tak banyak tanya, langsung transfer uang!

2. pentingmya menahan ego dalam berbisnis

Menurut kawan tersebut, perbedaan itu karunia. Calon pembeli yang beraneka sifat, sebenarnya unik. Mereka merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sudah sewajarnya kita bisa berkomunikasi dan berhubungan secara baik. Hablum minannaas.

3. jalin persahabatan, harimu akan senang

Jika di sekolah kita bisa mempunyai banyak sahabat, di lingkungan tempat tinggal juga banyak yang akrab, di kantor orang-orang bisa mempunyai karib--mengapa ketika berbisnis, suatu hubungan yang hangat tidak bisa kita ciptakan?

Dengan suasana persahabatan, hari yang kita jalani akan semakin menyenangkan. Mudah mendapatkan pertolongan, di saat kesusahan. Mudah mendapatkan arus informasi, apapun dan kapanpun. Komplit, bukan?

4. Memiliki mental baja itu penting

Mental baja  salah satu syarat kesuksesan (sumber foto: cdn.hellosehat.com)
Mental baja  salah satu syarat kesuksesan (sumber foto: cdn.hellosehat.com)
Penghasilan dengan omset sekecil berapa pun, dalam berbisnis, yang mustahil dihindari adalah bertemu banyak orang lain. Baik secara fisik maupun dalam jaringan internet.

Artinya, yang harus mempersiapkan adalah memiliki dan meningkatkan "mental baja" dalam diri. Tujuannya untuk menghindari baper, mutung (bahasa Jawa: patah hati; tidak mau melanjutkan), dan marah, saat orang-orang yang kita temui tidak sesuai ekspektasi.

Pembaca yang budiman, itu hanyalah sekelumit ikhwal berbisnis. Hal-hal apa yang perlu Anda benahi agar memperoleh kemajuan. Sayang kan, sejumlah modal yang sudah dikeluarkan, bila berakhir hanya dalam waktu semusim?

Salam hangat dan semangat selalu. Terima kasih Bunda Cantigi atas kisahnya.

Ditulis oleh Ayra Amirah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun