Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Ketika Saya Berusaha Mendapat Restu, yang Saya Lakukan adalah...

20 Maret 2021   19:01 Diperbarui: 20 Maret 2021   20:13 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: cdn.pixabay.com

Adik ipar, pernah menceritakan bunga itu sempat tumbuh dan berbunga. 

"Bunganya cantik sekali, berwarna ungu. Tapi karena banyak cucu bermain kesana-kemari, akhirnya bunga itu merana dan mati."

Sayang sekali. Tapi tidak mengapa, saya tidak kecewa. Hanya merasa lucu juga, kenapa saat itu saya ibaratkan diri saya seperti bunga anggrek yang ditanam di sana? Trus kalau bunga itu mati, saya bagaimana?

Kira-kira begitulah groginya saya untuk bisa diterima menjadi menantu Bapak dan Mamak. 

Sekarang, alhamdulillah kami dikaruniai tiga puteri. Insyaa Allah kami semua sayang dan rindu pada Bapak, kakek dari anak-anak kami.

Dari sini kami mendoakan Bapak sehat-sehat selalu. 

Tunggu video panggilan kami di akhir pekan yaa, Kakek, begitu pesan si bungsu di ujung obrolan.

Begitu cepat waktu berlalu. Selalu saya mohon doa restu untuk kami di sini. Semoga Allah swt menjaga amanah pernikahan ini. Aamiin.

Salam hormat saya,

Ayra Amirah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun