Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Cacing Gelang, Parasit yang Menular Melalui ASI Induk Kucing

9 Maret 2021   06:38 Diperbarui: 28 Juni 2021   20:06 4741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Induk kucing dan anaknya/dokpri

Kucing adalah hewan peliharaan yang menggemaskan. Seringkali dianggap lucu dan imut. Namun, keberadaannya juga sangat riskan terhadap kesehatan keluarga pemilik, terutama anak-anak dan ibu hamil.

Pada dasarnya, kucing yang dipelihara tidak cukup hanya dijamin makan dan minum, tapi juga harus diperhatikan kebersihan badan dan kandangnya.

Kesehatan adalah hal utama bagi mereka. Apabila hewan peliharaan tersebut sakit, kita juga yang repot. Bahkan bisa tertular penyakit.

Salah satu yang mengganggu adalah parasit, contohnya cacing dan kutu.

Tidak mutlak bisa dihindari, anak berbulu (anabul) akan terkena parasit cacing yang ditularkan induknya melalui air susu. Induk kucing, biasanya secara tidak sengaja memakan inang dari larva cacing, contohnya tikus. 

Rujukan: Beragam Parasit pada Kucing Peliharaan yang Perlu Diwaspadai

Saya akan berbagi cerita kepada Anda, pengalaman memiliki anabul (kitten) yang terserang parasit cacing.

Suatu hari, salah satu kucing peliharaan saya melahirkan bayi pertamanya. Kebetulan hanya melahirkan satu ekor anak. 

Anabul Kiomiy/ dokpri
Anabul Kiomiy/ dokpri

Tiga minggu kemudian, anabul yang kami beri nama Kiomiy  ini, kami dapati memuntahkan air susu yang diminum sebelumnya.

Agak mengagetkan, karena Kiomiy yang bermata biru, dari luar tampak normal dan sehat. Lancar menyusu pada induknya, dan lebih banyak tidur untuk pembesaran tubuhnya.

Saya amati, muntahan itu menyerupai gumpalan susu basi berwarna putih. Maklum anabul Kiomiy masih berusia tiga minggu dan belum makan apa-apa kecuali air susu induknya. Sayang saya tidak berinisiatif mengambil gambarnya saat itu.

Cacing yang dimuntahkan / dokpri
Cacing yang dimuntahkan / dokpri
Dari muntahan itu, ternyata ada yang bergerak menggeliat. Seekor cacing gelang yang merupakan parasit dalam usus. Saat itu, tidak ada tindakan yang saya lakukan kecuali membersihkan sekitar mulut anabul.

Pada hari yang berbeda, anabul malang ini muntah lagi dan mengeluarkan seekor cacing gelang lagi. Tetap tak ada yang dapat saya lakukan untuk menolongnya. Kepada anak-anak, saya berpesan agar menjaga jarak. Dan untuk sementara waktu, sebisanya menghindari menyentuh Kiomiy untuk mencegah penularan.

Selang dua hari, anabul tak berdosa ini muntah lagi. Kali ini jumlah gumpalan susu yang keluar tampak lebih banyak dari biasanya. Ternyata di dalamnya terdapat lima ekor cacing gelang yang hidup dan menggeliat membentuk gulungan keong.

Rasa belas kasihan tentu saja menyentuh hati kami. Apalagi anabul Kiomiy tidak mungkin dicegah menyusu pada induknya. Usianya belum mencukupi, untuk mulai mengkonsumsi makanan basah. Di sana tertulis untuk junior usia dua bulan. Bahkan untuk membaui makanan pun, Kiomiy belum dapat melakukannya.

Anabul Kiomiy yang malang / dokpri
Anabul Kiomiy yang malang / dokpri

Apakah sebaiknya diberikan susu pengganti? Rasa bimbang menyelimuti hati saya.

Ataukah sebaiknya dibawa ke dokter hewan?

Tetapi jika melihat perkembangan, anabul Kiomiy dapat mengeluarkan parasit yang bersarang di ususnya secara alami tanpa bantuan obat apapun. Dan kalau dihitung-hitung, karena hari ini ia memuntahkan tiga cacing lagi, sudah sebelas ekor yang keluar dari tubuhnya.

Mungkin saja Kiomiy, anabul yang hebat. Ia bisa menolak keberadaan parasit. Begitu kenyang menyusu, ia segera memuntahkan susu yang sudah diminum sebelumnya yang berupa gumpalan. Ia juga tetap bermain-main dan berjalan-jalan mengitari ruangan.

Anabul Kiomiy, tak mau difoto / dokpri
Anabul Kiomiy, tak mau difoto / dokpri

Mungkin yang ia butuhkan hanyalah waktu. Ia akan membersihkan pencernaannya dari parasit cacing gelang. Mungkin jumlahnya tinggal sedikit, dan ia akan segera bebas.

Anabul Kiomiy sempat ditolak menyusu / dokpri
Anabul Kiomiy sempat ditolak menyusu / dokpri

Saya sempat memberi tahu Colkat, induk Kiomiy, bahwa dirinya telah menularkan parasit kepada anabul semata wayangnya. 

Saya memarahinya karena kebiasaannya makan hewan liar seperti cicak, kadal dan ikan segar. Colkat tak terlalu suka makanan kering kemasan yang diberikan. 

Colkat tidak suka makanan kemasan
Colkat tidak suka makanan kemasan

Mungkin itu sebabnya, saat bayinya mendekat ia langsung menendang dan menolak menyusui.

Dengan iba, saya mengusap-usap kepala Colkat agar ia tidak memarahi anaknya.

Mereka saling mengasihi, dan Kiomiy pun tetap menyusu pada sang induk.

Sehat-sehat yaa, Kiomiy.

Kiomiy tetap menyusu pada sang induk. / dokpri
Kiomiy tetap menyusu pada sang induk. / dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun