Mohon tunggu...
ayi rusmadi
ayi rusmadi Mohon Tunggu... Human Resources - Educational Leader

jika ingin memperbaiki generasi perbaiki kualitas pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Penggerak

14 Desember 2019   20:10 Diperbarui: 14 Desember 2019   20:41 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat ini ada istilah baru bagi para Guru di sekolah Indonesia yaitu Guru Penggerak. Setelah sebelumnya sudah dikenalkan Guru Fasilitator, Guru Motivator, Guru Pembelajar, Guru Inspirator dan lain lain. Apa makna dibalik penyebutan berbagai macam keterangan Guru tersebut? Mungkin kita ingin para Guru lebih bersemangat dengan penguatan istilah tersebut dalam implementasinya sebagai pendidik. Adapun Mas Menteri Nadiem mungkin menginginkan perubahan pendidikan Indonesia selain digerakkan oleh dirinya dan kementrian sebagai lembaga juga dilanjutkan oleh para Guru Penggerak sebagai ujung tombak eksekusi di sekolah.

Berdasarkan UU Guru dan Dosen sesungguhnya Guru Indonesia harus mengembangkan 4 kompetensi yang akan mendukung profesionalisme kerja mereka. Keempat kompetensi itu adalah Profesional, Paedagogik, Sosial dan Individual. Dengan berbagai pelatihan yang dibuat bagi para Guru mulai PPG -Serifikasi, Guru Pembelajar-UKG dan seterusnya maka kompetensi Guru seharusnya sudah jauh lebih baik -walaupun implementasi setiap daerah tampaknya  berbeda-beda sesuai good will pemerintah daerah dengan postur anggaran pendidikannya masing-masing-. Di sekolah kamipun - GIS 2 Serpong- memiliki konsep pengembangan Guru yang berjenjang mulai dari Induction Training, Pembinaan Akademik dan Keislaman, English Course, Coaching System dan Penilaian serta Pelatihan Internal dan Eksternal. Diharapkan dengan pola tersebut kualitas Guru semakin baik dalam menjalankan amanah mendidik anak-anak bangsa calon pemimpin masa depan.

Yang terpenting dalam pengembangan SDM Guru sesungguhnya apa yang disebut sebagai konsep Growth Carier. Bahwa Guru sebagai Sumber Daya Manusa dalam pendidikan memerlukan dukungan berupa Ingkungan yang membangun eksistensinya sebagai manusia individual dan sosial yang bertumbuh. Sebagai Individual Guru haruslah sosok yang bahagia, selalu tersenyum, memancarkan aura positif kepada temannya, pimpinannya dan yang terpenting kepada anak didiknya di dalam kelas ataupun luar kelas. Bahkan pada situasi tertentu kepada para orang tua yang semakin ingin dilibatkan dalam proses pendidikan putra-putri mereka para milenials. 

Untuk itu peran pimpinan yaitu kepala sekolah dan wakilnya sangatlah penting membangun individu Guru yang bahagia. Karena pada akhirnya Guru Penggerak atau apapun namanya adalah guru yang telah selesai dengan dirinya sendiri. Setelah itu barulah dia akan bergerak keluar kepada lingkungannya.

Salah satu peran pimpinan di sekolah adalah membangun kekompakan team work antara sesama Guru dan tenaga pendidikan. Kapasitas dan kapabilitas dalam bekerja sama membangun program kerja sekolah dibangun atas ikatan korps dan bahkan persaudaraan yang lebih erat. Hal inilah yang membutuhkan kompetensi Sosial Guru untuk lebih diasah dan ditingkatkan.  Bagaimana mereka  dapat bersikap positif, bekerjasama, saling menolong, mengingatkan jika ada yang alfa. Saling refleksi diri dan evaluasi adalah bagian keterampilan soft skill yang harus ditanamkan pada Guru-Guru Penggerak.

Satu kegiatan yang tidak boleh diremehkan dampaknya saat ini menjadi aktifitas ngetrend di berbagai komunitas sosial adalah makan bersama atau istilah gaulnya nongkrong. Kegiatan yang menghimpun seluruh guru dan pimpinan dengan menghabiskan santapan  dalam suasana informal sembari bercengkrama, bercanda, mencoba hal baru seperi menu baru atau resto baru akan dapat membangkitkan kebersaaman sebagai kekuatan team work. Tidak perlu sering, cukup satu semester sekali atau dua kali dalam kesempatan syukuran setelah selesai kegiatan atau di akhir semester atau tahun pelajaran. Disinilah perayaan atas kerjasama yang berhasil dan sharing vision tentang program juga dapat disisipkan sebagai value organisasi. Pada akhirnya Guru Penggerak bukanlah hanya soal tugas dan peran Guru namun keterlibatan seluruh stakeholder sekolah yang saling mendukung dalam  implementasinya di lapangan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun