Mohon tunggu...
Ayid Suyitno
Ayid Suyitno Mohon Tunggu... -

Lebih 100 media memuat tulisannya. Lebih 100 lainnya menjadi Donor Darah di PMI Kramat, Jakarta Pusat. Pernah menjadi guru dan dosen.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Kik-Kuk" Wig SM, Bicara Penderitaan yang Berasal dari Kemiskinan

15 April 2018   18:28 Diperbarui: 15 April 2018   18:46 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi, bisakah kau tertawa --- terbahak-bahak, kalau sebentar lagi kau tahu maut segera menjemput?

Ya, benar, jika maut menjemput apalagi yang bisa kita lakukan.  

Aku tidak ingin menjabarkan seluruh cerpen dalam Kik-Kuk, mengingat itu tidak akan surprise lagi. seperti halnya puisi, dalam cerpen juga ada tafsir yang pasti berbeda antara pembaca satu dengan lainnya.

Apalagi, dengan si pengarangnya yang tahu persis untuk apa cerpen itu dibuat, tentu saja berikut latar belakangnya yang menyangkut waktu, tempat, sebenarnya apa yang dimaksudkannya. Segamblang apapun cerpen itu dibuat pasti ada misteri di dalamnya. Dan, hanya sang pengarang tahu persis apa dan bagaimananya. Kita hanya tahu siapa dan kejadiannya untuk kemudian mereka-reka dengan bahasa dan cara kita sendiri.

Berkaca dari ke-22 cerpennya, menurut aku, Wig sangat layak menjadi cerpenis. Jadi, kita tunggu kumpulan cerpen berikutnya. Semoga yang ada di sini sepakat dengan pendapatku ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun