Mohon tunggu...
Ayi Abdurahman Sayani
Ayi Abdurahman Sayani Mohon Tunggu... Akademisi

Pemikir bebas; peneliti hukum; komentator politik, olahraga, musik, fisafat, agama. No debat. Ribut secukupnya aja.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Indonesia vs Tiongkok, Misi Balas Dendam

5 Juni 2025   01:39 Diperbarui: 6 Juni 2025   08:19 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di mana letak keunggulan Indonesia? Keunggulan Indonesia ada pada lini tengah, duel individu, transisi bermain, lini belakang, bahkan set piece. Keunggulan ini dipertebal dengan dukungan suporter yang memadati stadion. Artinya tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menang. Kalau tidak menang ya bapuk dan gak layak lolos Piala Dunia.

Mari kita masuk ke formasi dan ulasan lini per lini.

Dari sisi formasi, game plan saat mengalahkan Bahrain itulah yang terbaik. Jangan dulu diutak-atik. 3-4-3 yang berubah menjadi 5-4-1 saat bertahan adalah formasi terbaik.

Kita mulai dari lini kiper. Emil Audero kemungkinan besar akan menggantikan pos Martin Paes yang absen karena akumulasi kartu. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari perubahan ini. Emil masih satu maqom dengan Paes.

Lini belakang, inilah yang menarik. Pertanyaan besar, apakah Kluivert berani mencadangkan nama besar Hilgers? Harapan kami demikian. Bukan karena Hilgers jelek, tapi lebih karena kebutuhan tim. Hilgers secara chemistry belum terlalu bagus berpasangan dengan Idzes. Maka, tiga center bek diisi oleh Jay Idzes, Ridho, dan Hubner. Sementara winger bek ada Verdonk dan Kevin Dick.

Sebagai catatan, garis pertahanan Indonesia jangan terlalu maju. Seperti yang terjadi saat dibantai Australia. Itu bukan formasi opensif, tapi formasi tawuran.

Di lini tengah, kombinasi Tom Haye dan Joey Pelupessy akan menjadi koentji. Haye berperan penting sebagai orkestrator permainan. Dia otak serangan Indonesia. Sedikit di belakangnya ada Joey. Permainannya tidak terlalu kelihatan, tapi perannya sangat besar. Dia yang mengatur tempo dan transisi permainan. Mirip Sergio Busquets di Barcelona.

Di lini depan, sang idola baru: Ole Romeney adalah andalan untuk mendulang gol. Tapi pertanyaannya, siapa yang akan menggantikan peran Marcelino? Melihat performa Eggy Maulana Vikri yang sedang on-fire, dia layak untuk dipasang starter mengisi pos yang ditinggal Marcelino. Sementara di sayap kiri, absennya "wak haji" Oeratmangoen juga cukup berpengaruh. Pemain yang memiliki "dua paru" ini adalah andalan sayap kiri selama ini. Siapa penggantinya? Bisa Struick, bisa juga Stefano Lilipaly.

Indonesia mesti bermain smart, cerdik, dan tidak over confidence. Harusnya menang! Demikian ulasan cukup panjang ini. Selamat menikmati pertandingan besok!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun