Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Polisi dan Donat

6 Oktober 2020   16:34 Diperbarui: 6 Oktober 2020   16:40 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Listy mengamati kedua polisi itu melihat ke sekeliling kafenya yang sepi. Yang satu bicara, yang satunya lagi mendengarkan.

"Donat selusin, dua kopi hitam tanpa gula ukuran besar."

"Segera."

"Anda sendirian di sini?"

"Pak polisi merayuku? "

"Nona, dua buronan melarikan diri dari penjara."

Listy memasukkan kopi dan donat ke dalam kantung plastik.

Polisi itu menunjuk kopi di depan Listy.

"Anda selalu minum dua gelas sekaligus?"

"Satu lagi pamanku."

Sementara kedua polisi menunggu di mesin kasir, Listy sengaja menghitung uang kembalian dengan perlahan. Ia melirik ke parkiran ketika pikap itu pergi dengan pelanggannya di dalamnya. Mereka pasti keluar dari jendela kamar kecil.

Bandung, 8 Desember 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun