Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sang Legenda telah Pergi, Selamat Jalan Bang Benny!

24 Oktober 2017   19:03 Diperbarui: 24 Oktober 2017   19:25 6768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benny Panjaitan (Ilustrasi: manalagi.com)

"Jangan mengaku Batak kalau tak pandai bernyanyi."

Kalimat itu selalu saya lontarkan kepada setiap orang Batak yang saya kenal, karena memang menurut saya sudah seharusnya orang Batak mampu bernyanyi dengan suara merdu.

 Begitu banyak manusia Batak yang menjadi superstar di dunia seni suara, mungkin sejak zaman Sisingamangaraja. Dunia musik Indonesia tak mungkin ada tanpa orang Batak. Bahkan, orang Batak kalau menyanyi suka rombongan, bawa saudara. Hutauruk Sisters, misalnya. Atau Panjaitan Bersaudara yang disingkat sebagai Panbers.

Didirikan pada tahun 1969 di Surabaya, empat orang abang beradik putra-putra Drs. J.M.M. Pandjaitan, S.H dan Bosani S.O. Sitompul: Hans Panjaitan pada lead guitar, Benny Panjaitan sebagai vokalis dan rhythm guitar, Doan Panjaitan pada bass dan keyboard, serta Asido Panjaitan pada drum merajai blantika musik pop Indonesia, bersama-sama dengan Koes Bersaudara, The Mercy's, D'Lloyd, dan The Rollies.

Formasi band ini berubah dan bertambah sejak tahun 1990-an dengan kehadiran Maxi Pandelaki sebagai basssist, Hans Noya sebagai lead guitar, dan Hendri Lamiri pada biola.

Lagu-lagu hit mereka, antara lain: Akhir Cinta, Gereja Tua, Terlambat Sudah, dan masih banyak lagi.

7 tahun lalu, tepatnya 30 Oktober 2010, Panbers ditinggal Doan Panjaitan yang meninggal dunia dalam usia 60 tahun karena komplikasi dan ginjal, setelah si sulung Hans lebih dulu pergi pada tahun 1995.

Maka berita meninggalnya Benny Panjaitan yang penulis terima tadi siang menambah kehilangan yang dirasakan dunia musik Indonesia. Terkenal mempunyai pola hidup yang sehat, Bang Benny sudah tiga kali terserang stroke. Bahkan, yang terakhir (28 Desember 2015) menyebabkan beliau sempat koma, dan setelah sadar pada tanggal 4 Januari 2016, pita suaranya terganggu.

Ilustrasi: manalagi.com
Ilustrasi: manalagi.com
Namun Bang Benny pantang menyerah. Dia gigih berlatih, setiap hari berjalan kaki ke Blok M atau Mangga Dua. Juga aktif dalam komunitas musisi 70-an di Cisarua.

14 September kemarin, usia Bang Benny genap 70 tahun. Sebagai penghormatan, akan dibuatkan buku berjudul Perjalanan Sang Legenda yang merupakan biografi Bang Benny Panjaitan.

Bukan hanya buku, juga akan dibuatkan sebuah konser musik yang rencananya akan diselenggarakan di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki pada Kamis, 23 November 2017 mendatang, berbarengan dengan peluncuran buku Perjalanan Panjang Sang Legenda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun