Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ketahuilah Menulis adalah "Passion", Menghasilkan dan Bebas Etika?

24 November 2020   23:51 Diperbarui: 25 November 2020   00:39 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Padahal dalam masa jauh-jauh sebelumnya dalam menciptakan konten kreator adalah hal yang berat. Kebutuhannya adalah Studio, pencipta naskah, editing, setting lokasi bintang utama dalam tayangan dan bla bla bla semua terasa berat secara siklus produksi. Inilah masa akhir keemasan para bintang televisi dengan segala usahanya sekalipun give away bertebaran diumbar tertimpa fenomena sosial yang diangkat melalui media sosial. 

Radio and TV star "killed by the time" mungkin bisa seperti itu istilahnya ya. Sebab semua bisa berproduksi dengan keahlian dan keunikan tanpa beban komersial terikat kontrak yang membatasi kreatifitas  di akun media sosial yang tersedia. TV program bisa dipastikan di ujung kematian. 

Tentu saja dunia konten narasi jauh dari dunia jurnalisme yang ada saat ini dengan aturan dan mekanisme yang sudah tampak. Tak terikat etis dan kaidah yang sudah ditetapkan  di wadah kesatuan jurnalis resmi. Sebut saja Podcast yang marak saat ini. Betapa tidak bahwa media mainstream pun tak lepas mengambil dan meng-copas narasi hasil wawancara podcast hingga jadi berita. Ya semuanya tentu butuh kepiawaian penulis menarasikan atau mentranskrip suatu permasalahan menarik dari hasil wawancara di podcast atau kanal YouTube. 

Kaidah yang keluar dalam masa kekinian tentunya berbeda dengan masa-masa tahun sebelumnya kalau boleh disebut kekinian.

Lihat saja postingan netizen bahkan video dengan narasi yang bebas batasan kaidah narasi. Ah... Bebas-bebas saja sekalipun narasi menyangkut masalah publik.  Semua berjalan seperti tanpa pengawasan walaupun sebenarnya ada.

Narasi secara politik baik pendukung pemerintah maupun oposisi semua bebas sensor tanpa edit. Hemmm...hmmmm..tuntas kan yang dimaksud artinya kita seakan memasuki 'new world' tanpa batas. 

Kemampuan menulis jadi senjata ampuh buat sampaikan pesan? Jelas produksi bebas lepas tanpa beban adalah tulisan. Hanya melepas rangkaian kata semua bisa membaca pesan tanpa batasan dan tak perlu waktu produksi lama. 

Penulis adalah penulis semua terekam dalam otak. Tak bisa diketahui sebelum gagasan keluar dan tertumpah. Kata-kata adalah percakapan yang diumbar setelah rangkaian kalimat yang tuntas tak bisa ditahan maupun disanggah. 

Lantas bagaimana dengan fotografi?.. Hemmm rasanya koq juga sama ya tergerus juga dengan dukungan teknologi via smart phone yang ada terkini. Maaf, ini cuma rasanya lohh.. Hal yang membedakan mungkin saja analisis, cerita dan pandangan sudut foto. Di antara semua tersebut penulislah yang tak bisa tergeserkan. Sebab tulisan tak terbatasi dan punya nilai interpretasi yang sangat variatif. Teknologi yang akan terus beranjak namun cerita yang dituntut mengajak

(Isk) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun