Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Yuk Olahraga Gendong Anak Saat Ramadan, Apa Manfaatnya? Simak Kata Terapis

10 Mei 2020   18:49 Diperbarui: 10 Mei 2020   18:46 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebugaran fisik sangatlah penting kapanpun dan dimanapun. Ada banyak cara orang melakukan caranya dengan beragam cara menjaga tubuh biar selalu fit. Pilihannya banyak sekali mulai dari angkat besi, berlari, jogging, berenang, bersepeda, lompat tali, tinju, mendayung, tenis, basket dan lainnya. 

Lantas bagaimana dengan bulan puasa seperti yang sedang kita jalankan saat ini ? Apakah olah raga tetap jalan seperti biasanya atau tidak sama sekali ? Semua jenis olahraga disaat puasa adalah pilihan sesuai selera dan kesempatan serta kemungkinan. 

Hanya saja dalam melakukan olah raga tetap dalam batas-batas yang diperbolehkan dan kalau bisa seharusnya tetap berkonsultasi kepada yang mengerti batasannya. Namun semuanya pasti memiliki tujuan yang baik berolah raga di saat puasa yaitu menjaga stamina agar selalu fit tidak loyo walaupun berpuasa.

Gendong Anak Jadi Pilihan Olahraga

Saya memilih menggendong anak sebagai bagian upaya menjaga stamina agar sehat dan fit dalam menjalankan ibadah Ramadan seperti puasa. Gendong anak sangat ringkas dan efisien bisa dilakukan di manapun dan kapan saja. Anak perempuan yang saya gendong bukanlah bayi lagi tapi memiliki berat 27 Kg  dengan usia menjelang tujuh tahun. 

Tentunya ada rasa lebih selain berolahraga yaitu momen psikologis ikatan anak dan ayah jadi bonus tambah sayang. Saya yakin menggendong anak adalah proses pengembangan dan pembangunan ikatan bathin hingga menyegarkan otak secara fisik. Jadi saya tak perlu mencari barbel, media olahraga, ruang khusus tapi hanya cukup gerakan dua tangan rangkul dan angkat. Sandarkan dada anak dan saya hingga saling bisa merasakan degup jantung. Saya merasakan proses relaksasi yang tenang saat menggendong.

Saya coba mencari tahu apa saja manfaat gendong anak secara kesehatan kepada Dara Yulinawati sebagai adik yang juga Terapis dan aktif bertugas di salah satu rumah sakit di Jakarta Timur. Ada banyak hal yang dipetik dari bincang-bincang seputar gendong anak dan manfaatnya.

Menggendong anak sebenarnya juga olahraga sebagai pengganti beban pada umumnya. Hal ini bisa untuk pembesaran massa otot, daya tahan (endurance). Jadi menggendong anak hal sederhana yang bisa dilakukan dirumah tanpa melibatkan alat-alat gym. Jika ini dipraktekkan secara rutin bisa meningkatkan  daya tahan tubuh, melancarkan aliran darah, menjaga kesehatan jantung serta pernapasan. Tentunya semua dilakukan dalam frekuensi (banyaknya kegiatan) dan repetisi (pengulangan)  yang memiliki takaran.

Aktifitas gendong anak memiliki manfaat seperti pemadatan tulang, karena pada saat kita berdiri ada tekanan pada sendi-sendi pada tulang. Saat menggendong anak menjadikan otot kontraksi terus menerus dan menyebabkan otot semakin kuat atau bisa disebut dengan istilah "strenghtening". Daya tahan tubuh meningkat karena menggendong anak bagian dari exercise ( latihan ) fisik

Namun perlu juga diperhatikan dalam melakukan aksi gendong anak sebagai bagian olahraga. Cek kesehatan kita terlebih dahulu apakah kita bisa gendong anak karena tidak semua orang bisa. Siapa yang tidak diperbolehkan melakukan ? Orang dengan kondisi-kondisi tertentu tidak boleh misalkan ada pengapuran di lutut, pengapuran di bahu atau ada cedera otot di bahu. 

Nah untuk kondisi yang sudah disebutkan jangan dulu melakukan pembebanan (gendong anak). Mengenai berapa lama waktu menggendong dengan beban anak seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya yaitu seberat 27 kg saya lakukan secukupnya sesuai saran. Sebab jika ingin berlama-lama menggendong memiliki hitungan khusus dan penuh pertimbangan seperti dari denyut nadi, frekuensi dan repetisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun