Fenomena dunia yang melanda seluruh negara tak terkecuali Indonesia menjadikan Covid-19 momok yang mau tak mau berpengaruh ke segala sektor. Utamanya adalah ekonomi dan keuangan yang tentunya sangat terasa terdampak.Â
Beberapa kabar menceritakan rontoknya pasar saham dunia di berbagai negara bahkan sekelas Amerika hingga anjloknya harga minyak dunia. Bagaimana tidak Jumlah korban terinfeksi virus Corona, yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Cina, pada Desember 2019, sekarang telah mencapai 335 ribu orang pada Senin, 23 Maret 2020.Â
Korban meninggal sebanyak 14.641 orang menurut data yang dilansir Johns Hopkins University. Lebih dari 100 ribu orang berhasil sembuh di sekitar 150 negara. Tentu saja jumlah tersebut diatas masih dalam proses pertambahan yang masih melaju. Indonesia seperti tak berdaya juga alami kenyataan bahwa Covid-19 sudah resmi hadir.
Baiklah kita sudah akui secara resmi pandemi virus Corona telah hadir dan efeknya sudah terasa dimana-mana. Turunnya produktifitas dan terjadi "Work From Home" mau tak mau itulah dampak atas fenomena tersebut. Saya, anda dan kita semua saling merasakan tak terkecuali hingga akhirnya memutar otak 360 derajat.
Hadapi kondisi saat ini bisa dipastikan kita akan hadapi situasi genting dalam hal keuangan dan berpengaruh ekonomi secara nasional. Kondisi global dan stabilitas sistem keuangan (SSK) Indonesia seharusnya tak membuat kita jadi larut dan bahkan tenggelam karena ada banyak jalan dan berguna bagi masyarakat dan khususnya untuk keluarga kita sendiri.
Bukan karena saya berlebihan dalam hal keuangan karena masih berstatus pegawai biasa di suatu perusahaan di Jakarta dan masih memiliki cadangan uang yang  tersimpan dalam bentuk tabungan khusus dalam jangka waktu tertentu sebut saja satu tahun di suatu bank pemerintah. Uang otomatis dipotong langsung dari gaji setiap bulan dengan nominal dan waktu yang disepakati. Â
Kebetulan masa potongan habis di bulan Januari 2020 dan saya bisa menerima di bulan Februari dan menikmati hasil potongan gaji tersebut. Tidak besar jumlahnya dan tentu uang tersebut sangat membantu saya dan keluarga.Â
Saya memiliki semangat guna menghadapi situasi yang tak terduga lainnya akhirnya saya lanjut pembaharuan tabungan di periode terbaru yang bisa diambil kembali di tahun depan di bulan Februari 2021. Sesungguhnya saya tak menduga ada fenomena Covid-19 yang semula bisa kita saksikan kabarnya di luar Indonesia.
"Bukan tentang berapa banyak uang kamu simpan, tetapi berapa banyak kamu menyimpannya, dan untuk berapa generasi kamu menyimpannya." -- Robert Kiyosaki.
Mungkin penggalan kata dari Robert Kiyosaki bisa jadi menjadi sentuhan untuk perenungan saya dan tak sadar alami itu. Andai saja tahun lalu saya tak lakukan keputusan menabung melalaui program khusus entah apa yang bisa saya lakukan saat ini di tengah WFH ( Work From Hour ).
Uang yang didapat atas hasil mengikuti program khusus di salah satu bank pemerintah tersebut secara utuh diserahkan dan dikelola  istri saya untuk kebutuhan keluarga pada awalnya. Seiring dengan kondisi yang ada ditengah rumitnya dampak pandemi Corona yang bersentuhan secara keuangan dan ekonomi nasional muncullah berbagai ide dan gagasan kreatif untuk mengembangkan pendapatan rumah tangga.
Uang yang didapat dari hasil potongan gaji dari program khusus tersebut diberdayakan untuk usaha di rumah oleh istri. Hadirlah berbagai macam lauk pauk yang sudah matang dan di share ke komunitas yang sudah ada dengan pilihan menunya melalui status media sosial dan sarana WA group.Â
Pesanan bisa diantar ataupun dijemput via ojek online dan tentunya mengikuti standar aman pencegahan penyebaran Covid-19. Setiap harinya istri saya memasak menu yang sudah disebutkan sebelumnya dan dibagikan via status WA pribadi dan group. Walhasil berbuah manis dan kami menikmati upaya tersebut.Â
Tentu saja tak hanya makanan siap santap tapi berkembang kepada penyediaan masker berbahan kain yang saat ini sedang merebak kebutuhannya. Bukan bermaksud ambil untung atas kondisi yang ada namun ini adalah bagian upaya mengembangkan usaha kecil dan berdampak ke seluruh lini ekonomi.
Menilik kondisi yang ada upaya dini menyimpan uang di tempat yang tepat menjadi efektif dan berguna disaat-saat yang tak terduga. Bahkan hal ini bisa saja menjadi upaya yang mengalahkan sisi lainnya disaat kita menjadi pegawai dengan gaji yang stagnan bulanan.
Jika upaya menyimpan sendiri uang yang ada atas hasil gaji tentu tak terbayangkan apakah uang tersebut bisa tak tersentuh oleh kebutuhan yang tak mendasar dan jadi sia-sia. Namun di tangan manis istri saya uang hasil menanam setahun itu kini berbuah manis dan semoga bisa terus berkembang. Saya masih terus berkonsentrasi bekerja dalam WFH sambil mengamati usaha yang sedang dijalani oleh istri.
Semoga saja badai Covid-19 cepat berlalu dan kita semua terlindungi dari paparan virus Corona yang sedang kita hadapi bersama. Pemerintah bersama rakyat bahu membahu mengupayakan dengan mekanisme yang tepat dan keluar dari ancaman krisis multi dimensi hanya dikarenakan pandemi yang masih menunggu obat penyembuhnya. (Isk)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI