Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Siaga namun Tenang Jadi Hal Penting Sikapi Keuangan di Saat Pandemi Corona

4 April 2020   13:48 Diperbarui: 4 April 2020   13:58 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena dunia yang melanda seluruh negara tak terkecuali Indonesia menjadikan Covid-19 momok yang mau tak mau berpengaruh ke segala sektor. Utamanya adalah ekonomi dan keuangan yang tentunya sangat terasa terdampak. 

Beberapa kabar menceritakan rontoknya pasar saham dunia di berbagai negara bahkan sekelas Amerika hingga anjloknya harga minyak dunia. Bagaimana tidak Jumlah korban terinfeksi virus Corona, yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Cina, pada Desember 2019, sekarang telah mencapai 335 ribu orang pada Senin, 23 Maret 2020. 

Korban meninggal sebanyak 14.641 orang menurut data yang dilansir Johns Hopkins University. Lebih dari 100 ribu orang berhasil sembuh di sekitar 150 negara. Tentu saja jumlah tersebut diatas masih dalam proses pertambahan yang masih melaju. Indonesia seperti tak berdaya juga alami kenyataan bahwa Covid-19 sudah resmi hadir.

Baiklah kita sudah akui secara resmi pandemi virus Corona telah hadir dan efeknya sudah terasa dimana-mana. Turunnya produktifitas dan terjadi "Work From Home" mau tak mau itulah dampak atas fenomena tersebut. Saya, anda dan kita semua saling merasakan tak terkecuali hingga akhirnya memutar otak 360 derajat.

Hadapi kondisi saat ini bisa dipastikan kita akan hadapi situasi genting dalam hal keuangan dan berpengaruh ekonomi secara nasional. Kondisi global dan stabilitas sistem keuangan (SSK) Indonesia seharusnya tak membuat kita jadi larut dan bahkan tenggelam karena ada banyak jalan dan berguna bagi masyarakat dan khususnya untuk keluarga kita sendiri.

Bukan karena saya berlebihan dalam hal keuangan karena masih berstatus pegawai biasa di suatu perusahaan di Jakarta dan masih memiliki cadangan uang yang  tersimpan dalam bentuk tabungan khusus dalam jangka waktu tertentu sebut saja satu tahun di suatu bank pemerintah. Uang otomatis dipotong langsung dari gaji setiap bulan dengan nominal dan waktu yang disepakati.  

Kebetulan masa potongan habis di bulan Januari 2020 dan saya bisa menerima di bulan Februari dan menikmati hasil potongan gaji tersebut. Tidak besar jumlahnya dan tentu uang tersebut sangat membantu saya dan keluarga. 

Saya memiliki semangat guna menghadapi situasi yang tak terduga lainnya akhirnya saya lanjut pembaharuan tabungan di periode terbaru yang bisa diambil kembali di tahun depan di bulan Februari 2021. Sesungguhnya saya tak menduga ada fenomena Covid-19 yang semula bisa kita saksikan kabarnya di luar Indonesia.

"Bukan tentang berapa banyak uang kamu simpan, tetapi berapa banyak kamu menyimpannya, dan untuk berapa generasi kamu menyimpannya." -- Robert Kiyosaki.

Mungkin penggalan kata dari Robert Kiyosaki bisa jadi menjadi sentuhan untuk perenungan saya dan tak sadar alami itu. Andai saja tahun lalu saya tak lakukan keputusan menabung melalaui program khusus entah apa yang bisa saya lakukan saat ini di tengah WFH ( Work From Hour ).

Uang yang didapat atas hasil mengikuti program khusus di salah satu bank pemerintah tersebut secara utuh diserahkan dan dikelola  istri saya untuk kebutuhan keluarga pada awalnya. Seiring dengan kondisi yang ada ditengah rumitnya dampak pandemi Corona yang bersentuhan secara keuangan dan ekonomi nasional muncullah berbagai ide dan gagasan kreatif untuk mengembangkan pendapatan rumah tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun