Sungguh menyenangkan berada dalam satu blog publik yang menyediakan sarana melepaskan hobi dan menjadi ajang untuk terus mengevaluasi diri dalam bentuk tulisan.Â
Dalam hal ini khususnya adalah ungkapan-ungkapan dan gagasan. Media Kompasiana menjadi ajang pembenahan diri kearah lebih baik menata dan memperbaiki tatanan maupun sasaran pesan tulisan.
Sesungguhnya saya adalah bagian yang terus memperbaiki diri melalui tulisan dan mencoba menarik perhatian pembaca. Ternyata saya pernah menjadi bagian kompasiana era 2010 -an dengan tulisan-tulisan cadas dan terhenti karena beragam tugas sehingga tulisan menjadi privasi.Â
Saat itu saya menjadi pengisi jasa konsultasi dan media konsultan mengisi catatan-catatan untuk manajemen isu di berbagai surat kabar hingga akhirnya kini berlabuh menjadi Kepala Media Centre di suatu perusahaan swasta dan sebelumnya tercatat tenaga ahli bidang media di suatu kementerian. Â
Pastinya hal ini dialami oleh beberapa penulis dimanapun berada dengan beragam jenis tulisan. Ahhh, inikah dampak hobi (baca: Passion) menulis??
Semua peradaban di dunia terangkum dalam tulisan sebut saja penemu pesawat bercerita bahwa Wrigth Flyer 1 dijadikan catatan sejarah dan menjadi pesawat yang mampu terbang pertama di dunia.Â
Oliver wright dan Wilbur Wright terkenal menjadi penemu pesawat di dunia dan tentunya ini hasil dari rangkuman tulisan. Entah siapa yang berjasa dalam hal ini, jika dikatakan penulis bisa jadi akan muncul kesalahan dan jadi polemik berkepanjangan karena penulis hanya bertugas mencatat atau mendokumentasikan.
Apa yang dilakukan Albert Einstein adalah fenomena dunia dan dia tak berdiri sendiri atas aktifitasnya. Fiskiwan kelahiran Jerman tersebut adalah peraih nobel.Â
Dalam satu kesempatan ada yang mencatat  Albert Enstein memberikan kuliah di Jepang.  Ada kurir yang memberikan kiriman dan datang ke kamarnya untuk selesaikan tugas pengantaran.Â
Barang diterima namun bukan uang tips yang diterima oleh petugas kurir tersebut tapi dia sodorkan catatan tangannya ke petugas pengiriman tersebut disertai tanda tangan dengan gunakan kertas lambang Imperial Hotel Tokyo.
Catatan yang ada Enstein memberikan kalimat dalam secarik kertas dalam Bahasa Jerman sebagai pengganti tips. " Hidup yang tenang dan rendah hati akan memberi lebih banyak kebahagiaan dibandingkan mengejar kesuksesan dan kegelisahan konstan yang datang bersama".
Catatan berikutnya enstein menorehkan kalimat yang sungguh fenomenal hingga saat ini. " Dimana ada keinginan, disitu ada jalan". " There is a will there is a way "