Tanaman Binahong telah dikenal lama oleh masyarakat Indonesia dan sering digunakan sebagai tanaman obat. Bagian daun dari tanaman yang termasuk pada famili Basellaceae ini merupakan salah satu bagian yang sering dimanfaatkan.Â
Tanaman ini memiliki kandungan zat antiseptik serta kandungan saponin, alkaloid, tanin, steroid, triterpenoid, flavonoid, asam askorbat, dan beberapa bahan lainnya yang berguna untuk mempercepat proses penyembuhan luka.
Dengan segala potensi yang dimiliki tanaman binahong, Tim Pengabdian Kelompok Bidang Keahlian Teknologi Pengolahan Biomassa, Jurusan Teknik Kimia (Dr. Megawati, Dr. Selvia Fardhyanti, S.T., M.T., Dr. Widi Astuti, S.T., M.T., Nadya Alfa Cahaya Imani, S.T., M.Eng., Danang Subarkah Hadikawuryan S. Si, Shelgina, Zara, dan Surya) Fakultas Teknik - Universitas Negeri Semarang berinovasi untuk membuat sabun dengan bahan dasar ekstrak minyak dari daun tanaman binahong.Â
Bahan pembuat sabun dipilih dari bahan alam sehingga meminimalisir kemungkinan terjadinya efek samping penggunaan sabun yang biasanya terjadi karena kandungan bahan kimia yang menjadi campuran produk sabun.Â
Sabun berbahan dasar minyak ekstrak daun Binahong ini diproduksi dalam bentuk cair sehingga lebih mudah dalam penyimpanan dan penggunaannya.
Rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dalam jangka waktu kurang lebih tujuh bulan, dimulai dari bulan Maret hingga September 2021.Â
Diawali dengan penelitian di laboratorium Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik - Universitas Negeri Semarang, proses pembuatan sabun dilakukan dengan tahapan persiapan bahan, ekstraksi minyak dan zat antiseptik dari daun binahong, dan pencampuran ekstrak tersebut dengan bahan tambahan pembuat sabun.Â
Sebagai kegiatan inti, diadakan pelatihan pembuatan sabun dengan bahan dasar daun binahong dan penyerahan produk pada masyarakat di daerah Kelurahan Sumurboto, Banyumanik, Semarang. K
egiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan tim dan masyarakat karena adanya Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Semarang.
