Mohon tunggu...
Axtea 99
Axtea 99 Mohon Tunggu... lainnya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kakek tiga cucu : 2K + 1Q

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Faisal Basri: Petral Ibarat Sarang Tawon

7 Juni 2015   02:47 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:19 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1432607657411587202

Gambar : Britasatu.com

Ketika gabungan para mafia sedang merancang untuk melakukan demo makar untuk melengserkan Jokowi pada tanggal 20 Mei 2015, ternyata salah satu direktur BUMN Pertamina yakni Ahmad Bambang, Direktur Pemasaran malahan melakukan aksi2 spektakuler sbb :

1.Rencana menaikan harga Petramax dari Rp. 8.800 menjadi Rp. 9.600, ketika pesaing utama Shell menjual  RON92 yang setara kualitas Petramax menjual Super seharga Rp. 8.950. Kalo ini terjadi maka  konsumen Petramax akan pindah semua menjadi konsumen Shell.

2.Menyebut pengubahan bensin dengan RON 88 menjadi RON 92 butuh waktu ber-bulan2,  ternyata setelah dilakukan hanya makan waktu satu bulan saja.

3.Melontarkan rencana mengganti Premium dengan Petralite. “Menentukan nasib Premiun itu adalah domain pemerintah, emang dia Menteri ESDM”, ujar Faisal.

Aksi Ahmad ini bisa dimaknai sebagai konsolidasi mafia migas untuk menimbulkan kekacauan, dan hanya meresahkan masyarakat saja, tidak selaras serta tidak kondusif dengan apa yang sudah diupayakan oleh Tim Anti Mafia Migas.  Sehingga.  Faisal dengan tegas mengatakan bahwa Ahmad Bambang, layak dipecat dari posisinya.

Selanjutnya, Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri, mengatakan tim yang dipimpinnya telah melakukan berbagai upaya agar mafia migas tidak melakukan perlawanan kembali atau munculnya mafia baru di Integrated Supply Chain (ISC) pasca pembubaran Petral.

Mafia itu punya orang di Kejaksaan, Kepolisian, Kementrian bahkan juga di Istana. Tidak mungkin mafia itu ada kalau tidak ber interaksi dengan simpul2 kekuasaan. Keberadaan para mafia itu nyata karena baunya sangat menyegat tetapi mencari pembuktiaannya itu yang sangat sulit, karena adanya unsur kolusi dan harus nunggu ada yang tidak puas dan lalu bernyanyi dan menjadi whistle blower dan kita tentunya tidak boleh tergantung terhadapnya.  Jadi perlu ada komitmen dan tindakan nyata dari Pimpinan tertinggi yaitu Presiden, dan Alhamdulillah sekarang sudah dilakukan lewat kementrian ESDM. Dengan dibubarkannya Petral ini, maka ibarat  membakar sarang tawon dan sekarang tawonnya pada blangsatan.

Bravo Presiden Jokowi.  Lanjutkan!!

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun