Siang yang cemerlang sedang menguji kedamaian. Dijejali dengan aneka ragam polah, dari mulai A sampai Z yang terkesan berlebihan.
Ada A yang adalah seorang pejuang. Pejuang kehidupan, yang baru mampu lalu lalang. Mencari kerumunan orang-orang, yang mau diajaknya bersinggungan. "Entah apa yang jadi topik utama pembahasan, tidak ada kejelasan."
Ada Z yang adalah seorang pembela kebenaran. Kebenaran yang disamarkan, kebenaran yang terkontaminasi keinginan egosentris berbaris-baris. "Ah... sebuah label samar, benarnya belumlah berlabel sebuah kejujuran, kearifan."
Entah gerangan apa yang tengah terjadi, kala siang mulai menggoyang kegaduhan. "Sebab saya sendiri masih tengah mencari formula. Formula tepat, dimana bijaksana berkenan merapat. Lalu akan sanggup, angkat derajat."
Itu baru A dan Z saja, masih ada B, C, D, dan kawan-kawan yang lainnya. Mungkinkah yang sepertinya, kawan-kawan ini sedang menyusun kali ya? Ibarat kata, layaknya para pembelajar yang tengah menyusun skripsi.
"Tapi... apa ya tema utamanya? Apa yang akan disusunnya, lalu akan tersusun olehnya?"
Ah sudahlah... "Saya akan nikmati siang ini saja. Siang yang kesekian, dari sekian banyak rupa keadaan, pun pengalaman."
Ah biarlah... kan mungkin saja beda jurusan. "Lebih baik, saya nikmati saja pemandangan hari ini. Tanpa mesti bermesraan, dengan kebuntuan yang kesempitan."
Nah ah! Semoga saja, tersaji kecerahan yang akan mampu mencerahkan. Tentu saja bukan remang-remang yang hanya akan melahirkan kesuraman.
Nah! Fokus ke formula saja ah. Berupaya menemukan formula yang akan bisa menjadi sebuah kebiasaan. Kebiasaan yang akan mampu memberi nutrisi yang bergizi tinggi, teruntuk kesehatan akal pikiran pun perasaan.
DS, 05/08/2020