Mohon tunggu...
Awaludin Rauf Firmansyah
Awaludin Rauf Firmansyah Mohon Tunggu... Teknisi - Educate Yourself - Penggemar Sepak Bola, Sejarah, dan Seni

Just Sharing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Virus Corona dan 4 Dampak Ekonomi untuk Sekitar

27 Maret 2020   22:02 Diperbarui: 30 Maret 2020   14:36 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : fpdcc.com

Dalam dua bulan terakhir, atensi publik dunia tertuju pada makhluk kecil yang cukup melumpuhkan nyaris semua penduduk bumi. Yap, Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan manusia. 

Virus yang mulai merebak sejak akhir desember tahun lalu ini sangat mudah menyebar dan dapat menyebakan gangguan pernafasan akut hingga berujung kematian. 

Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, ibu hamil, ibu menyusui., hingga lansia yang merupakan golongan paling rentan terkena penyakit akibat virus ini. 

Covid-19, begitu masyarakat menyebutnya, diduga berasal dari pasar hewan liar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China dan menyebar hingga ke 200 negara hingga detik ini. 

Total sudah ada 529.614 kasus terkait virus ini yang terjadi di seluruh penjuru dunia dengan Italia sebagai negara paling terdampak akan virus ini dengan belasan ribu kasus dan lebih dari tujuh ribu orang meninggal.

Di Indonesia sendiri, virus corona sudah menginfeksi 24 dari 34 provinsi dengan peningkatan kasus yang signifikan tiap harinya. Hingga hari ini, jumat (27/3), jumlah pasien positiv corona mencapai 893 orang dengan 78 pasien meninggal dunia. 


Sejumlah langkah telah dilakukan pemerintah menyikapi pandemi corona yang makin menggeliat ini. Kebijakan mengenai peliburan sekolah dan kampus, Work from home untuk beberapa pekerja, pelaksanaan rapid test massal kepada masyarakat daerah dengan resiko tinggi, hingga pembelian APD dan "obat" penyembuhan Corona sudah mulai berjalan sejak satu minggu yang lalu. 

Tak ayal kebijakan work from home cukup memberikan efek untuk setiap lini, jalan-jalan yang semulai padat menjadi longgar, pun juga dengan pusat perbelanjaan dan juga tempat wisata yang harus tutup sementara waktu. 

Lantas, bagaimanakah sebenarnya dampak dari pembalikan rutinitas sehari-hari yang lazimnya diluar rumah menjadi harus bekerja dari rumah buntut dari pandemi corona? Berikut ini disajikan beberapa analisa dampak ekonomi akan kasus corona ini pada lingkungan sekitar.

Tutupnya beberapa restoran dan warung

Imbas dari pandemi corona ini mengharuskan beberapa rumah makan dan warung kecil harus menutup gerainya dikarenakan sepinya pelanggan yang beraktivitas di rumah. 

Di satu sisi pola massyarakat yang work from home lebih menyukai untuk memasak mandiri di rumah atau secara praktis memesan makanan secara daring menggunakan aplikasi. Jelas tutupnya warung dan rumah makan kecil ini membuat perekomian mereka menjadi cukup tersendat sampai waktu yang tak bisa ditentukan.

Tersendatnya nafkah PKL

Adanya pandemi corona mengharuskan aktivitas belajat di sekolah, kampus, dan kantor harus dilaksanakan di rumah masing-masing. Para pedagang kaki lima yang biasanya menjajakan dagangannya di lingkungan sekolah, kampus, kantor, dan lingkungan perumahan sekalipun terpaksa tak menjual dagangannya dikarenakan sepi pelanggan karena situasi sedang libur imbas dari pandemi virus corona. 

Hal ini menjadi pukulan telak bagi para pedagang kaki lima ini yang sebagian besar menaruh harapan hidup dari hasil penjualan barang dagangannya.

Kenaikan bahan pokok

Harga bahan pokok di toko dan pasar pun naik signifikan terutama di provinsi Jawa Timur. Hal ini beralasan dikerenakan adanya pengurangan suplai baik impor dari luar negeri maupun lokal. Kenaikan bahan pokok ini diperkirakan akan memuncak ketika bulan ramadhan tiba. 

Adanya Panic buying dengan membeli bahan pokok dengan jumlah banyak juga salah satu penyebab berkurangnya stok bahan pokok di pasaran sehingga mau tak mau hal ini menjadi momentum pedagang untuk menaikkan harga bahan pokok.

Berkurangnya pendapatan sopir ojek, mikrolet, dan angkutan umum

Anjuran work from home dari pemerintah membuat masyarakat diwajibkan untuk membatasi aktivitas di luar rumah kecuali dalam kondisi-kondisi genting saja diperbolehkan untuk keluar rumah. 

Hal ini tentu memberikan efek yang cukup terasa bagi tukang ojek pangkalan maupun sopir angkot yang notabene sehari-hari menggantungkan hidupnya dari jasa angkutan umum. 

Ditambah dengan adanya anjuran untuk tidak bepergian atau mudik dengan kendaraan umum menjadikan pendapatan tak hanya supir angkot dan ojek pangkalan saja yang terpangkas, namun juga beberapa aktivitas di terminal bus dan stasiun yang juga terkena imbas karena sepi nya masyarakat yang memanfaatkan jasa angkutan.

***

Dari kasus di atas, terlihat jelas bahwa kasus corona memberikan efek signifikan pada sektor ekonomi terutama bagi kalangan menengah kebawah. Beberapa alternatif dapat diusulkan sebagai salah satu langkah pengembangan ekonomi kreatif.

Kolaborasi pemerintah, rakyat, dan akademisi

Dalam hal ini pemerintah dan akademisi bisa bekerjasama dengan masyarakat dalam kaitan membuka lapangan pekerjaan yang berkaitan dengan aktivitas selama masa pandemi corona.

Contohnya, pembuatan produk seperti hand sanitizer rumahan  face shield sebagai perlindungan virus, dan produk-produk inovatif lainnya sebagai pencegahan virus orona.

Layanan Catering terpadu

Catering dinilai menjadi solusi yang cukup efektif bagi rumah makan ataupun warung-warung kecil yang kehilangan pelanggan akibat corona. 

Hal ini nampaknya sudah berlaku di daerah sekitaran kampus ITS Surabaya, yang mana pihak kampus malah menggandeng warung-warung sekitar untuk menjadi mitra catering memenuhi kebutuhan nutrisi mahasiswa ITS yang masih bertahan di sekitar kampus. 

Dengan membuka jasa catering (pemesanan via daring) maka dapur warung-warung tersebut akan tetap mengepul seiring berjalannya waktu. 

Yap itulah sekelumit dampak ekonomi akibat virus corona, tetap jaga kesehatan dan terus berdoa kepada Sang Pencipta. Semangat !!

#DiRumahAja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun