Mohon tunggu...
awalludin mukti
awalludin mukti Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah perjuangan HMI

15 Agustus 2025   21:02 Diperbarui: 15 Agustus 2025   21:02 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam:

Dari Sejarah ke Aksi Nyata
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan salah satu organisasi kemahasiswaan terbesar dan tertua di Indonesia, berdiri pada 5 Februari 1947 di Yogyakarta atas prakarsa Lafran Pane dan kawan-kawan. Lahir di tengah situasi revolusi kemerdekaan, HMI membawa semangat ganda: mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan memperjuangkan tegaknya nilai-nilai Islam di tengah masyarakat. Sejak awal, HMI memposisikan diri sebagai wadah kaderisasi intelektual yang berorientasi pada pembentukan insan akademis, pencipta, dan pengabdi yang bernafaskan Islam.

Perjuangan HMI tidak hanya berlangsung di ruang kelas atau forum diskusi, tetapi juga di medan pengabdian sosial dan panggung politik bangsa. Di masa awal kemerdekaan, anggota HMI terlibat langsung dalam mempertahankan kedaulatan negara, baik melalui perjuangan fisik maupun diplomasi. Saat gelombang Orde Lama dan Orde Baru mengguncang, HMI menjadi bagian dari kekuatan kritis yang menuntut demokratisasi, kebebasan berpendapat, dan keadilan sosial.

Nilai perjuangan HMI tercermin dalam Nilai-Nilai Dasar Perjuangan (NDP) yang menekankan integrasi iman, ilmu, dan amal. Melalui proses kaderisasi yang sistematis, HMI membentuk generasi muda yang memiliki kepekaan sosial, wawasan keilmuan, dan keteguhan moral. Cita-citanya adalah menciptakan masyarakat adil makmur yang diridai Allah SWT. Dalam konteks kekinian, perjuangan HMI beradaptasi menghadapi tantangan globalisasi, krisis moral, dan disrupsi teknologi, namun tetap berpegang pada prinsip bahwa kemajuan bangsa harus berlandaskan iman dan ilmu.

HMI juga berperan sebagai jembatan antara dunia akademik dan masyarakat, mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam pemberdayaan ekonomi rakyat, advokasi kebijakan publik, dan gerakan sosial. Perjuangan ini bukan sekadar retorika, tetapi diwujudkan dalam aksi nyata: pelatihan kepemimpinan, pengembangan kewirausahaan, dan gerakan sosial kemanusiaan di berbagai daerah.

Di tengah perubahan zaman yang cepat, HMI tetap memegang prinsip bahwa perjuangan mahasiswa Islam tidak pernah usang. Selama masih ada ketidakadilan, kemiskinan, dan kebodohan, semangat perjuangan HMI akan terus relevan. HMI adalah saksi sejarah sekaligus aktor perubahan yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan perjuangan bangsa. Perjuangannya adalah panggilan iman, tanggung jawab intelektual, dan pengabdian tanpa batas bagi kemaslahatan umat serta kejayaan Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun