Transportasi publik yang masif dan efisien agar mobil pribadi bukan satu-satunya pilihan.
Urbanisasi yang ramah lingkungan, di mana jarak antar aktivitas bisa ditempuh tanpa kendaraan.
Memperbaiki sistem transportasi dan energi secara menyeluruh jauh lebih berdampak daripada hanya mengganti jenis mobil.
Di Antara Dua Pilihan, Kita Harus Lebih dari Sekadar Konsumen
Akhirnya, pertarungan antara mobil listrik dan mobil bensin bukan sekadar soal emisi, baterai, atau bahan bakar. Ini adalah cerminan dari cara hidup kita---seberapa jauh kita bersedia melihat ke balik kap mesin dan mengakui bahwa setiap pilihan teknologi membawa dampaknya sendiri.
Jika kita menganggap mobil listrik sebagai pahlawan tanpa cela, kita menutup mata terhadap kerusakan yang terjadi di tambang-tambang kobalt.
Jika kita tetap memuja mobil bensin karena "praktis", kita harus siap menanggung udara kotor dan iklim yang makin tak terkendali.
Yang kita butuhkan bukan hanya kendaraan yang lebih hijau, tapi kesadaran yang lebih dalam.
Kesadaran bahwa solusi sejati bukan terletak pada jenis mobil, melainkan pada keberanian untuk mengurangi ketergantungan terhadapnya.
"Karena pada akhirnya, bumi tidak akan menilai kita dari jenis kendaraan yang kita kendarai---tapi dari seberapa sedikit kerusakan yang kita tinggalkan dalam perjalanan hidup kita."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI