Tambang bahan baku baterai menyebabkan kerusakan jangka panjang pada lingkungan sekitar, serta membuka isu etika terkait eksploitasi manusia.
2. Proses Produksi: Emisi Awal yang Besar
Setelah bahan mentah ditambang, mereka harus diolah, dikirim ke pabrik, dan dirakit menjadi baterai.
-
Proses ini memakan energi dalam jumlah besar dan menghasilkan emisi karbon yang tinggi.
Menurut laporan dari MIT Energy Initiative, produksi mobil listrik menghasilkan 60--70% lebih banyak emisi dibandingkan mobil bensin biasa, terutama karena proses pembuatan baterai.
Emisi besar ini terjadi sebelum mobil listrik digunakan---artinya mobil ini harus dikendarai cukup lama untuk "menebus" dampak produksinya.
3. Sumber Energi: Listriknya Bersih atau Abu-abu?
Mobil listrik tidak mengeluarkan emisi saat dikendarai. Tapi dari mana listriknya berasal?
Di banyak negara (termasuk Indonesia), listrik masih berasal dari PLTU batu bara. Jika mobil listrik diisi daya menggunakan listrik dari sumber fosil, maka emisi tidak hilang, hanya berpindah ke pembangkit.
Namun, negara-negara yang sudah beralih ke energi terbarukan (seperti Norwegia dan Islandia) menunjukkan bahwa mobil listrik bisa benar-benar rendah emisi bila didukung sistem listrik bersih.
Dampak lingkungan mobil listrik sangat tergantung pada sumber listriknya. Tanpa transisi energi bersih, manfaat EV bisa jadi semu.