Tsunami berlangsung singkat namun menyisakan duka dan tangis, mengakibatkan ratusan jiwa melayang dan meluluh lantahkan pemukiman di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Kepala Rutan Kelas IIB Garut, Sukarno Ali menyampaikan dukacita mendalam untuk saudara kita di kota Palu dan Kabupaten Donggala yang diberi cobaan kehilangan orang-orang tercinta, rumah dan seluruh harta bendanya akibat bencana gempa dan tsunami yang terjadi.
Menurut informasi dari Kompas.com tanggal 29 September 2018 bahwa data Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) mencatat ada 384 orang meninggal dunia, 29 orang hilang dan 540 luka berat. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB Jakarta Timur, menjelaskan bahwa jumlah korban masih akan terus bertambah karena proses evakuasi masih terus dilakukan.
Bahkan tidak lama kemudian Liputan6.com menginformasikan bahwa Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, sudah ada  410 jenazah korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah yang dibawa oleh  Brimob dan Sabhara ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu.
Kemudian penggalangan dana pun dilakukan oleh pihak Rutan Garut bersama seluruh jajaran Pemasyarakatan se-Indonesia, sebagai bentuk kepedulian agar dapat sedikit meringankan beban para korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.