Mohon tunggu...
Avanti DM
Avanti DM Mohon Tunggu... Guru - bukan siapa tak punya apa

tak ada yang lebih menakutkan dari mempertahankan hidup

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mari, Mulai Membaca Al Quran

6 Desember 2020   20:51 Diperbarui: 6 Desember 2020   22:01 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ada tiga jenis orang dalam membaca al Qur an

  1. Membaca tanpa tahu maknanya dan terbata-bata

  2. Membaca dengan lancar tapi tak tahu maknanya

  3. Membaca dan tahu maknanya

.

Masing-masing memiliki nilai yang berbeda. Membaca tanpa tahu makna dan terbata-bata mendapatkan dua kebaikan selain membaca juga semangat belajar. Tapi bukan jadi alasan menunda belajar lancar.

.

Membaca lancar tanpa tahu makna mendapat kebaikan pada tiap hurufnya. Namun yang terpenting bukanlah memikirkan nilai kebaikan yang akan diperoleh, tetapi lebih pada diterima atau tidak bacaan tersebut di sisi Allah.

.

Yang membaca dan tahu makna tentunya menempati level teratas, sekaligus mengemban beban tanggung jawab mampu mengimplementasikan makna bacaan dalam kehidupan sehari-hari.

.

Yang harus diingat, Al Qur an adalah firman Allah. Membawa kemuliaan. Semua yang berkaitan dengan Al Qur an mendapatkan kemuliaan. Malaikat Jibril menyampaikan Al Qur an naik pangkat jadi ketuanya para malaikat. Rasulullah SAW menerima Al Qur an memiliki keistimewaan di antara para nabi dan rasul lain. Ramadhan menjadi bulan mulia dilaksanakan puasa, bulan diturunkannya Al Qur an. Semua yang berkaitan dengan Al Qur an mendapatkan kemuliaan, termasuk pembacanya, meski baru belajar, terbata, tidak tahu makna, dan yang tahu makna.

.

Ibarat ngangsu dari sungai untuk memenuhi bak kamar mandi di rumah dengan keranjang, belum sampai rumah air sudah berhamburan. Berulang dilakukan hasilnya akan sama, bak mandi tetap kosong, air berhamburan, terkadang menimbulkan rasa putus asa. Tapi keranjang yang semula kotor berubah bersih karena berulang dicelupkan ke dalam sungai untuk mengambil air. 

.

Begitu juga dengan Al Qur an, dibaca berulang meski tak tahu maknanya akan membersihkan hati, membersihkan jiwa karena kemuliaan Al Qur an. Apalagi jika mampu menampung airnya dan mengumpulkan dalam bak mandi, dan airnya bermanfaat. 

.

Jadi, apalagi yang menjadi kendala menunda membaca Al Qur an yang membawa kemuliaan? Jangan tunggu matahari terbit dari barat dan lembaran Al Qur an ditarik hingga tak bisa membaca kalimat-kalimat indah yang membersihkan jiwa.

.

Mari mulai membaca Al Qur an sekarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun