Mohon tunggu...
austrina makalalag
austrina makalalag Mohon Tunggu... mahasiswa

Mahasiswa gizi dengan minat pada kesehatan dan nutrisi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengembangan Minuman Probiotik Nanas Fermentasi Untuk Meningkatkan kesehatan Pencernaan

26 September 2025   01:08 Diperbarui: 26 September 2025   01:08 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pendahuluan

Kesehatan pencernaan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan status gizi dan kualitas hidup masyarakat. Gangguan pada sistem pencernaan, seperti diare, konstipasi, dan sindrom iritasi usus, sering kali berkaitan dengan ketidakseimbangan mikrobiota usus. Salah satu pendekatan yang berkembang pesat adalah konsumsi pangan probiotik, yaitu makanan atau minuman yang mengandung mikroorganisme hidup yang bermanfaat bagi kesehatan, terutama kesehatan pencernaan. Nanas (Ananas comosus) merupakan buah tropis yang banyak dibudidayakan di Indonesia, kaya akan vitamin C, serat pangan, dan enzim bromelain yang berfungsi membantu pencernaan protein. Dengan mengombinasikan kandungan gizi nanas dan mikroorganisme probiotik, produk minuman fermentasi berbasis nanas berpotensi dikembangkan sebagai pangan fungsional yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan masyarakat (Widodo, 2020).

 

Isi

Landasan Teori dan Dasar Ilmiah

Pangan probiotik didefinisikan sebagai produk yang mengandung mikroba hidup dalam jumlah cukup untuk memberikan manfaat kesehatan kepada inang, terutama dengan menyeimbangkan flora usus. Studi menunjukkan bahwa konsumsi probiotik dapat meningkatkan sistem imun, memperbaiki fungsi pencernaan, dan mengurangi risiko penyakit gastrointestinal. Nanas sebagai bahan dasar minuman probiotik menawarkan keunggulan berupa kandungan vitamin, mineral, serta senyawa bioaktif seperti bromelain yang bersifat proteolitik. Kombinasi antara nutrisi alami nanas dan aktivitas probiotik diharapkan memberikan efek sinergis dalam memperbaiki kesehatan pencernaan (Arief et al., 2021).

Proses Pengembangan produk 

Pengembangan minuman probiotik berbasis nanas mencakup beberapa tahapan penting. Pertama, pemilihan nanas segar dengan kualitas baik untuk menjamin kandungan gizi optimal. Kedua, proses pembuatan jus nanas sebagai substrat bagi mikroorganisme probiotik. Ketiga, inokulasi dengan kultur starter bakteri asam laktat, seperti Lactobacillus plantarum atau Lactobacillus acidophilus, yang memiliki viabilitas tinggi. Selanjutnya dilakukan fermentasi pada suhu dan waktu tertentu untuk menghasilkan produk dengan jumlah koloni probiotik yang memadai. Proses ini diikuti dengan uji organoleptik, uji viabilitas probiotik, dan uji keamanan pangan agar produk sesuai dengan standar mutu. Dengan tahapan tersebut, produk minuman probiotik nanas dapat dikembangkan secara sistematis sebagai inovasi pangan fungsional (Rahmawati & Putri, 2022).

Manfaat Gizi dan Kesehatan

Minuman probiotik berbasis nanas fermentasi berpotensi memberikan berbagai manfaat kesehatan. Bakteri probiotik yang terkandung dalam produk dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus, meningkatkan penyerapan zat gizi, serta memperkuat sistem imun tubuh. Kandungan vitamin C dari nanas berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan oksidatif, sementara serat pangan mendukung fungsi usus yang sehat. Selain itu, enzim bromelain dalam nanas membantu proses pencernaan protein sehingga mengurangi keluhan pencernaan. Kombinasi nutrisi dan probiotik ini menjadikan produk nanas fermentasi sebagai alternatif pangan fungsional yang relevan untuk meningkatkan kesehatan pencernaan masyarakat (Setiawan & Dewi, 2022).

Analisis Kritis

Meskipun memiliki potensi besar, pengembangan minuman probiotik berbasis nanas juga menghadapi sejumlah tantangan. Masalah utama adalah stabilitas viabilitas bakteri probiotik selama proses penyimpanan, karena mikroorganisme rentan mati akibat paparan suhu dan keasaman. Selain itu, kadar gula alami pada nanas cukup tinggi, sehingga perlu formulasi khusus untuk menurunkan kadar gula agar produk tetap aman bagi penderita diabetes. Dari sisi produksi, biaya pengembangan produk probiotik relatif lebih tinggi dibandingkan minuman buah biasa, sehingga memerlukan dukungan teknologi dan investasi dari industri pangan. Namun, dengan meningkatnya tren gaya hidup sehat dan permintaan konsumen terhadap produk alami, peluang pasar produk ini cukup besar. Oleh karena itu, kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan industri sangat penting untuk mengoptimalkan inovasi ini sekaligus memastikan aksesibilitasnya bagi masyarakat luas (Putri & Handayani, 2023).

Penutup

Pengembangan minuman probiotik berbasis nanas fermentasi merupakan inovasi pangan fungsional yang dapat memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan pencernaan. Kandungan vitamin, serat, dan enzim bromelain dalam nanas, ditambah dengan aktivitas mikroorganisme probiotik, menjadikan produk ini potensial untuk meningkatkan status gizi dan kualitas hidup masyarakat. Walaupun terdapat beberapa tantangan dalam formulasi, kestabilan probiotik, dan biaya produksi, prospek produk ini tetap menjanjikan karena sesuai dengan kebutuhan konsumen modern akan pangan sehat dan alami. Dengan penelitian yang berkesinambungan, dukungan pemerintah, serta keterlibatan industri, minuman probiotik berbasis nanas fermentasi dapat dikembangkan sebagai salah satu solusi inovatif di bidang gizi sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.

Daftar Pustaka

 

Arief, R. W., Pramono, D., & Lestari, E. (2021). Development of probiotic fruit-based beverages: Potential and challenges. International Journal of Food Research, 28(4), 56–65.

Putri, N., & Handayani, R. (2023). Challenges and opportunities in developing functional foods from tropical fruits. Food Science and Nutrition Journal, 11(2), 144–153.

Rahmawati, N., & Putri, A. (2022). Inovasi produk pangan lokal dalam mendukung ketahanan pangan. Jurnal Gizi dan Pangan Indonesia, 17(2), 45–56.

Setiawan, A., & Dewi, N. (2022). Inovasi pangan fungsional berbasis lokal untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Jurnal Gizi dan Pangan Nusantara, 17(1), 33–45.

Widodo, F. (2020). Probiotik dan aplikasinya dalam pangan fungsional. Jurnal Teknologi Pangan Indonesia, 19(2), 112–120.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun