Sejak diresmikan menjadi calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta pada hari Jumat (23/9). Tak sedikit netizen yang menyayangkan keputusan Agus. Bahkan, ada pula yang menganggap bahwa keputusan Agus tersebut merupakan ‘paksaan’ dari orang tuanya. “Tawaran tersebut datang dari 4 parpol yaitu Demokrat, PPP, PKB, dan PAN, serta beberapa kalangan masyarakat” ujar Agus.
“seorang pemimpin harus mengambil keputusan tanpa paksaan siapapun” tegas Agus pada hari setelah ia pulang dari Darwin (Australia). Pernyataan Agus tersebut membuktikan bahwa ia meninggalkan karir militernya, dan beralih ke dunia politik tanpa paksaan siapapun.
Bukan tanpa pertimbangan Agus memilih jalan ini, institusi yang selama ini menaunginya dan sebagai tempatnya meniti karir. Agus mengucapkan banyak terima kasih serta hormat kepada para seniornya di TNI yang pernah bekerjasama dengannya, serta salam hangat untuk seluruh prajurit yang pernah dipimpinnya.
Menurut Agus sendiri, keputusan tersebut bukanlah hal yang mudah untuknya. Ia sendiri mengatakan, keputusannya maju dalam Pilkada DKI karena ingin mengabdi untuk masyarakat Jakarta. Bersama dengan Sylviana Murni, dia berharap dapat diberi kepercayaan untuk membuat masyarakat Jakarta semakin maju, aman, tertib, meningkatkan perekonomian, kesejahteraan, dan mengurangi kesenjangan sosial. Selain itu, dia juga menginginkan hukum dan keadilan semakin ditegakkan. Pemerintahan dikelola dengan tertib dan transparan serta bebas dari berbagai penyimpangan.
Diharapkan, jika nanti Agus terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 nanti, ia dapat mengemban tugas dengan baik dan menjadikan Jakarta sebagai ibukota yang lebih maju.
Nama: Auriel Fiena Dayana
Nim: 07031381621132
Kelas: B
