Mohon tunggu...
Aurelia Titania Flourens
Aurelia Titania Flourens Mohon Tunggu... Mahasiswa

Traveling

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pengalaman Pribadi Menjadi Anggota Marawis

5 November 2024   20:41 Diperbarui: 5 November 2024   20:49 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Suatu hari setelah saya melaksanakan sholat jama'ah Dzuhur di masjid dalam pondok, saya merasa bosan jika harus langsung naik dan masuk ke dalam asrama. Setelah itu saya memutuskan untuk duduk dan bersantai di halaman kantor yang tepatnya berada di depan asrama putri. Disitu saya melihat ada sebuah alat yang biasa di gunakan di hadroh maupun marawis, yang biasa saya sebut darbuka. Dikarenakan dahulu sewaktu saya masih di bangku SD, saya pernah mengikuti kegiatan atau ekstrakurikuler hadroh, walau hanya bertahan sebentar tetapi saya sudah sedikit menguasai cara memainkan atau menggunakan satu persatu dari alat hadroh terutama darbuka. Jadi saya merasa bahwa seperti nya saya bisa dan ingin mencoba lagi memainkan darbuka tersebut sampai tak terasa sudah cukup lama memainkannya. 

Dan tiba-tiba saja ada yang menghampiri dan menyapa saya dengan bertanya "Kamu jago banget maininnya, mau ikut gabung jadi anggota marawis ngga? Kebetulan aku juga senior nya di marawis" seketika saya bingung dan kaget karna disitu saya belum kenal orang itu dan mbah kan belum tau apa itu marawis karna yang saya tau hanya hadroh. Akhirnya saya menjawab bahwa saya mau berfikir dulu untuk jawabannya iya atau tidak nya. Singkat cerita saya bergegas kembali ke asrama dan masuk ke dalam kamar yang di dalam nya terdapat bermacam-macam orang yang berbeda asal daerah, umur, dll, yang belum saya kenal. Namun ada beberapa yang sudah kenal mbah kan menjadi teman dekat saya yaitu ada adik kelas dan kaka kelas. 

Kebetulan kaka kelas yang saya kenal yaitu Mba Yessi sedang terlihat tidak sibuk, akhirnya tanpa ragu saya mendekatinya dan bertanya mengenai apa itu Marawis. Setelah sekian banyak mba yessi menjawab saya bercerita akan hal tadi jikalau ada yang menawarkan saya bergabung menjadi anggota marawis. Setelah mendengar itu mba yesi tertawa kecil dan menjawab " Ya udah ikut aja kan aku juga anggota marawis tahu " di situ saya sontak terkejut karena saya berpikir ya pantas saja bisa menyebutkan dan menceritakan detail tentang marawis ternyata dikarenakan mba yesi salah satu dari anggota marawis tersebut. Pada akhirnya tanpa berpikir panjang singkat cerita keesokan harinya saya bertemu lagi dengan orang yang kemarin menawarkan saya untuk menjadi salah satu anggota marawis dan saya langsung mengatakan bahwa saya setuju dan mau menjadi salah satu anggota marawis.

Kemudian orang itu mengiyakan dan mengenalkan dirinya " Ya udah kenalin ya gua ambia dan panggil aja bang Ambia juga nggak apa-apa " di situ pun saya menjawab " Oh ya bang salam kenal, Makasih ya bang ". singkat cerita kegiatan di pondok sudah mulai padat dan di suatu hari tiba-tiba ada informasi bahwa semua anggota marawis diharapkan berkumpul di mushola atas yang di mana di situ memang tempatnya untuk berlatih, seperti berlatih marawis ataupun hadroh dan lain-lain

Akhirnya semua anggota marawis pun bersiap-siap termasuk saya yang merasa senang karena untuk pertama kalinya akan mengikuti dan berlatih marawis. Singkat cerita sudah di dalam mushola atas kami pun masing-masing ada yang memegang alat satu dan lainnya dan memainkannya dan tidak lama di situ kita langsung mulai dan diperintahkan untuk semuanya berlatih, bagi yang sudah senior ditugaskan untuk melatih Junior atau yang masih baru-baru menjadi anggota marawis. Tak lama dari itu ada satu orang lagi yaitu laki-laki yang di mana ternyata itu adalah ketua marawisnya yang bernama Aris, Lalu ia menyapa dengan Singkat " Halo " dan di balas sapa oleh semua anggotanya. Setekah sekian lama atihan pun selesai dan semua orang kembali ke asrama masing-masing. Singkat cerita lagi setelah sekian lama berkali-kali saya ikut berlatih marawis.

Di suatu hari ada yang memberi informasi bahwa ada suatu lomba yang diadakan oleh suatu sekolah yang di mana salah satunya ada lomba marawis. Setelah itu keputusan dari pemimpin anggota marawis berdiskusi dengan anggotanya apakah kita mau mengikuti lomba tersebut adalah kita semua setuju dan bersedia untuk mengikuti lomba tersebut. Lalu tibalah saat di mana hari perlombaan itu tiba sebelum-sebelum hari itu kita sudah menyiapkan mental dan kualitas bermain kita dalam memainkan marawis begitupun yang bagian tari menari semua sudah berlatih dengan matang. Lalu kita adakan briefing oleh pemimpin marawis kita di mana di situ kita diberi arahan diberi nasihat diberi semangat bahwa kita bisa dan insya Allah kita bisa memenangkan piala yang kita impi-impikan dan kita harapkan 

Alhamdulillahnya semua acara telah selesai dengan sempurna dan dengan baik, tibalah saat pengumuman bahwa siapakah yang menjadi pemenang utama di lomba marawis ini. kita semua hanya bisa berdoa dan berharap bahwa kita bisa memenangkan di posisi pertama itu. Dan terdengarlah sebutan MC yang mengatakan bahwa juara 1 lomba marawis dimenangkan oleh tim marawis An-nuriyyah yaitu anggota tim marawis dari saya dan rekan-rekan lainnya. Detik itu kita merasa sangat bangga dan merasa lebih semangat akan latihan-latihan yang akan kita hadapi kedepannya karna dengan permulaan percobaan kita yang mengikuti lomba langsung mendapatkan juara pertama yang di mana saingan kita itu sangat banyak dimulai dari yang kecil maupun yang tua pun ada. 

Lalu singkat cerita tahun demi tahun berlalu saya terus menjadi anggota di dalam lembaga marawis itu dan saya selalu semangat dalam berlatih dan menjalankan aktivitas-aktivitas lainnya. Dan alhamdulillahnya dengan kita sering mengikuti lomba-lomba di manapun ada lomba marawis kita ikuti walaupun terkadang hasilnya kurang memuaskan akan tetapi kita tetap bangga karena kita tetap mau dan berani untuk terus mencoba. Setelah itu kita pun sering kali diundang atau ditugaskan untuk mengisi acara-acara di manapun dengan kata hiburan marawis untuk mengawali suatu acara. Oleh karena itu lembaga marawis kami berkembang dan seterusnya mengikuti alur menunggu ada yang memanggil atau mengundang untuk mengisi acara.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun