Mohon tunggu...
Aurelia Melinda Herka Puspita
Aurelia Melinda Herka Puspita Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah SD di Jungle School Salatiga

Pendidik yang terpantik untuk menelisik dan mengulik isu-isu yang menggelitik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Game-Based Learning: Belajar Melalui Permainan

26 Juli 2023   12:30 Diperbarui: 26 Juli 2023   12:31 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Belakangan ini sering dikumandangkan dalam ranah Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Dasar mengenai pentingnya permainan untuk proses belajar anak. 

Belajar melalui bermain, atau yang sering disebut dengan pendekatan pembelajaran berbasis permainan (game-based learning), memang dapat memberikan banyak manfaat positif bagi siswa.

Anak-anak yang belajar di tingkat pendidikan usia dini dan pendidikan dasar memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka perlu difasilitasi untuk berkesplorasi dan menjadi kreatif melalui berbagai macam media yang juga akan menajamkan motorik kasar dan motorik halus mereka. Selain itu, masa kanak-kanak adalah saat-saat yang krusial untuk membentuk karakter.

Berikut adalah beberapa hal positif yang dapat diperoleh dari game-based learning:

1. Motivasi yang Tinggi dan Pembelajaran Aktif

Permainan cenderung menarik minat anak-anak dan remaja karena sifatnya yang menyenangkan dan menantang. Ini dapat meningkatkan motivasi mereka untuk belajar dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Dalam permainan, peserta didik harus berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar. Mereka harus berpikir, mengambil keputusan, dan menyelesaikan tantangan, yang menghasilkan pembelajaran yang lebih efektif daripada pendekatan pasif seperti mendengarkan kuliah.

2. Peningkatan Keterampilan Sosial dan Kognitif
Permainan sering melibatkan kerjasama dan interaksi sosial. Peserta didik dapat belajar tentang tim kerja, berbagi, berkomunikasi, dan mengatasi perbedaan pendapat melalui permainan berbasis tim. Beberapa permainan dapat membantu meningkatkan keterampilan kognitif seperti pemecahan masalah, keterampilan analitis, kreativitas, dan kemampuan berpikir abstrak.

3. Pengalaman Praktis dan Apresiasi atas Prestasi

Dalam permainan simulasi atau permainan peran, peserta didik dapat mengalami situasi dunia nyata secara langsung. Ini memungkinkan mereka untuk menguji pengetahuan dan keterampilan mereka dalam konteks yang lebih realistis. Permainan sering menyertakan sistem penghargaan dan umpan balik yang positif ketika peserta didik berhasil mencapai tujuan tertentu. Ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan memberikan dorongan untuk terus belajar dan berusaha lebih baik.

4. Penurunan Kecemasan 

Belajar melalui permainan dapat mengurangi rasa takut atau kecemasan terhadap materi pelajaran yang sulit atau kompleks. Pendekatan yang santai dan menyenangkan ini dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih ramah dan lebih menyenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun