Dusun Terongdowo, Desa Tirtomoyo - Minggu, 27 Juli 2025, menjadi saksi penutupan yang berkesan dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 27 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB). Bertajuk "CERIA DESA", kegiatan ini hadir sebagai bentuk perayaan penuh makna yang menggabungkan semangat kebersamaan, rasa syukur, serta nilai-nilai keislaman dan nasionalisme.
Dikemas dalam format kolaboratif antara mahasiswa dan masyarakat, acara ini mencakup jalan sehat, pentas seni TPQ, pembagian doorprize, pemutaran after movie, hingga upacara pelepasan KKN. Lebih dari sekadar acara hiburan, "CERIA DESA" menjadi refleksi atas proses belajar dan berkontribusi bersama warga selama satu bulan penuh.
Lantunan Sholawat dan Semangat Merah Putih
Acara dibuka dengan lantunan Terbangan Sholawat yang dibawakan oleh anak-anak TPQ Dusun Terongdowo. Suara yang tulus dan bersemangat menciptakan suasana sakral, sekaligus menjadi wujud rasa syukur atas kelancaran seluruh rangkaian KKN. Penuh kesyahduan namun tetap hangat, pembukaan ini mencerminkan nilai-nilai spiritual dan nasional yang menjadi semangat dasar kegiatan.
Persiapan yang Matang untuk Kebahagiaan Bersama
Sebelum hari pelaksanaan, seluruh anggota tim KKN 27 terlibat aktif dalam menyusun teknis kegiatan: dari membuat rute jalan sehat yang ramah anak dan lanjut usia, menyeleksi peserta pentas seni, menghias panggung sederhana dengan ornamen desa, hingga menyiapkan perlengkapan teknis seperti pengeras suara dan dekorasi.
Tak hanya mahasiswa, warga Dusun Terongdowo turut serta dalam proses persiapan, mencerminkan semangat gotong royong dan keterlibatan masyarakat. Kehadiran KKN pun benar-benar terasa sebagai bagian dari dinamika desa.
Kolaborasi Lintas Generasi dalam Satu Perayaan
Kemeriahan acara tak lepas dari dukungan banyak pihak: Kepala Desa Tirtomoyo beserta perangkat, dosen pembimbing lapangan, kelompok KKN lain, hingga UMKM lokal dan sponsor. Warung-warung lokal membuka lapaknya, menawarkan jajanan tradisional yang dinikmati oleh pengunjung.
Sponsor pun turut ambil bagian dengan menyediakan berbagai doorprize, seperti paket sembako, alat tulis, perlengkapan rumah tangga, dan mainan anak. Semua elemen masyarakat bersatu dalam satu ruang perayaan yang inklusif dan menggembirakan.
Puncak Acara: Panggung Bakat dan Remix Lagu Anak yang Meriah
Setelah jalan sehat yang dipenuhi tawa dan semangat anak-anak TPQ, sorotan beralih ke panggung ekspresi dan bakat. Anak-anak tampil dengan percaya diri menampilkan beragam pertunjukan:
* Â Terbangan Sholawat
* Â Lagu Islami & Nasional
* Â Puisi Tematik
* Â Pantun Jenaka Saut-sautan
* Â Tari Islami Tradisional
* Â Drama Rakyat "Malin Kundang"
* Â Flashmob Ceria
Sebagai kejutan, Muhammad Akwal Sanjaya, salah satu mahasiswa KKN, tampil memukau sebagai DJ dengan membawakan remix lagu anak-anak seperti Balonku, Pelangi, Naik Delman, dan Tik Tik Bunyi Hujan---menciptakan suasana yang riang, penuh nostalgia, dan berhasil memancing gelak tawa serta semangat berjoget dari anak-anak dan orang tua.
Momen Haru: Pelepasan dan After Movie KKN 27
Sebelum acara ditutup, dilakukan upacara perpisahan dan pelepasan mahasiswa KKN, yang dilanjutkan dengan pemutaran after movie berdurasi 5 menit. Film dokumenter singkat ini memuat rekaman seluruh kegiatan KKN 27 selama satu bulan, mulai dari kegiatan edukatif, pembangunan fisik, interaksi warga, hingga momen keseharian mahasiswa di desa.
Banyak warga yang menitikkan air mata, mengungkapkan kesan mendalam dan harapan akan kehadiran mahasiswa di lain waktu. Suasana haru berpadu bahagia, menciptakan kenangan yang sulit dilupakan.
Sebagai bentuk apresiasi, penghargaan dan sertifikat diberikan kepada peserta pentas seni dan warga yang berpartisipasi aktif selama KKN. Acara diakhiri dengan makan besar bersama, menghadirkan sajian lokal seperti nasi jagung, urap, ayam kampung, dan sambal khas desa. Momen makan bersama ini menjadi simbol kebersamaan yang sederhana namun mengikat erat.
Seluruh rangkaian kegiatan didokumentasikan dalam bentuk foto, video, serta survei kepuasan masyarakat. Evaluasi internal dilakukan oleh tim KKN untuk melihat aspek yang bisa dikembangkan dalam kegiatan pengabdian serupa di masa depan.
"CERIA DESA" menjadi bukti nyata bahwa pengabdian mahasiswa tak harus muluk-muluk. Membangun desa bisa dimulai dari ruang-ruang kebersamaan, edukasi yang membumi, serta ekspresi kreatif anak-anak desa.
Dengan resmi berakhirnya program KKN 27 di Desa Tirtomoyo, para mahasiswa pulang membawa pelajaran hidup, kedekatan emosional, serta pengalaman berharga dalam memahami dinamika sosial masyarakat desa.
Selamat tinggal Tirtomoyo---terima kasih atas pelajaran, cinta, dan kehangatannya. Sampai bertemu kembali dalam cerita yang lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI