Bandung --Seminar Literasi Digital dilaksanakan di SMP Daarut Tauhid Boarding School Putri oleh Kelompok 24 KKN Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswi dalam berliterasi secara digital, Selasa (2/8/2022).
Seminar diisi oleh pemateri yang merupakan seorang dosen dan biblioterapis, Susanti Agustina. Beliau membawakan materi tentang bagaimana kemampuan literasi digital dapat memengaruhi perilaku kita dalam menggunakan media sosial.
Menurutnya, literasi digital merupakan ketertarikan dan sikap dalam menggunakan dan memanfaatkan literasi dalam berkomunikasi yang berintegrasi dengan teknologi, salah satunya adalah media sosial. "Pola atau teknik komunikasi netizen Indonesia cenderung mem-posting apapun yang sedang trend dan bertujuan dalam memperbanyak viewers dan followers. Banyak banget sekarang yang pakai filter Instagram yang nantinya malah munurunkan kepercayaan dirinya kalo tidak pakai filter tersebut lagi," ujarnya.
Kegiatan seminar yang dihadiri oleh santri dari SMP Daarut Tauhid Boarding School diisi dengan permainan kelompok, di mana satu kelompok terdiri dari 10 orang. Bu Susanti sebagai pemateri membagikan beberapa kartu yang berisikan ilustrasi dan pertanyaan kepada perwakilan kelompok. Salah satu pertanyaanya adalah "Apa yang tidak terlihat olehku di dunia digital?". Kemudian pertanyaan tersebut dijawab oleh salah satu santri dengan jawaban yang luar biasa, dia menjawab "kejujuran".
Jawaban dari santri tersebut disambut baik oleh bu Santi, "Betul sekali, kita tidak bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi atau makna di balik postingan foto atua video, jawaban yang pintar!" ujarnya. Beliau lalu menjelaskan bagaimana seharusnya kita menggunakan media sosial dengan bijak, khususnya bagi remaja saat ini.
Menurutnya, banyak sekali dampak negatif yang timbul apabila kita tidak menggunakannya dengan bijak. Contohnya adalah ketika kita terfokus pada tren, orang akan cenderung memaksakan dirinya agar dapat 'diakui' oleh orang lain. Justru hal tersebut dapat menjadi tekanan yang berdampak pada permasalahan psikologis dari orang tersebut.
Pada akhir seminar, bu Susanti mengingatkan kembali pada santri-santri di sekolah tersebut agar tidak mudah terjerumus oleh tren masa kini yang dapat menurunkan tingkat kepercayaan diri dan menggunakan media sosial sebagai media mereka dalam berkreasi dan berprestasi.
(Aura Ardian)