Mohon tunggu...
Aura Aditra Aryshinta
Aura Aditra Aryshinta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

let my inscriptions prove you!

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Menavigasi Ekosistem Startup: Jejaring dan Investasi Venture Capital 'Are The Keys'?

15 Juni 2023   12:08 Diperbarui: 15 Juni 2023   12:15 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Pertumbuhan serta persaingan startup yang semakin kompetitif, membuat banyaknya pengusaha, investor dan eksekutif mulai “mengernyitkan dahi” memikirkan strategi yang taktis dan adaptif untuk para bisnis startupnya. Salah satu strategi yang terkenal cukup umum namun terbilang tidak mudah dilakukan oleh semua kalangan adalah menambah jaringan atau relasi dari berbagai strata. Jejaring startup adalah sekelompok orang yang terlibat dalam komunitas startup, baik sebagai pendiri, karyawan, investor, atau penasihat. Orang-orang ini dapat memberikan dukungan, saran, dan koneksi untuk membantu startup meraih kesuksesan.

Ada banyak manfaat menjadi bagian dari jejaring startup. Salah satunya, jaringan ini dapat membantu para pengusaha menemukan sumber daya yang dibutuhkan untuk memulai bisnis. Apakah pengusaha tersebut membutuhkan pendanaan, ruang kantor, atau bantuan dalam hal pemasaran, jejaring startup dapat memberikan koneksi yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan. Selain itu, jaringan startup dapat memberikan saran dan dukungan yang berharga. Sebagai seorang pendiri, sudah pasti akan menghadapi tantangan di sepanjang jalan. Memiliki sekelompok orang yang telah melalui pengalaman serupa bisa sangat berharga dalam membantu mengatasi tantangan-tantangan ini. Terakhir, jaringan startup dapat membantu dalam membangun hubungan dengan calon pelanggan, mitra, dan investor. Dengan terlibat dalam komunitas startup, para pengusaha dapat meningkatkan profil dan membuat dirinya dikenal oleh orang-orang yang dapat membantu bisnis perusahaannya berkembang (Yu & Perotti, 2015).

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk terlibat dalam jejaring startup, yaitu:

  • Hadiri acara dan pertemuan yang berkaitan dengan perusahaan. Ada banyak organisasi yang menyelenggarakan acara untuk startup, seperti akselerator, inkubator, dan ruang kerja bersama
  • Terhubung dengan para pendiri lain di media sosial. Ada banyak grup di LinkedIn dan Twitter dimana para pengusaha dapat terhubung dengan pengusaha lain
  • Jangkau jaringan kontak. Beri tahu orang-orang bahwa perusahaan sedang memulai bisnis dan tanyakan apakah publik mengetahui sumber daya atau orang yang dapat memberikan kontribusi yang sesuai dengan perusahaan (Lee et al., 2019).

Membangun hubungan dengan pengusaha lain adalah salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan untuk startup junior maupun senior. Dengan menjadi bagian dari jaringan startup, para pengusaha bisa mendapatkan akses ke sumber daya, saran, dan dukungan yang dapat membantu bisnis perusahaan sukses.

Lalu, apakah kolaborasi dengan Venture Capital akan membuat ekosistem bisnis menjadi lebih prediktif? Venture Capital menjadi elemen krusial selanjutnya yang berperan dalam menyediakan sumber daya finansial dan dukungan bagi pertumbuhan startup.

Venture Capital atau modal ventura adalah jenis pembiayaan yang menyediakan modal untuk perusahaan tahap awal yang biasanya terdapat risiko bagi bank tradisional atau lembaga pemberi pinjaman lainnya. Pemodal ventura atau venture capitalists biasanya berinvestasi di perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan dan profitabilitas tinggi. Sebagai imbalan atas investasi mereka, venture capitalists biasanya menerima sebagian kepemilikan perusahaan (Chen & Ewens, 2023).

Venture Capital adalah investasi berisiko tinggi dengan imbalan tinggi. Mayoritas bisnis yang didukung modal ventura gagal, tetapi bisnis yang berhasil dapat menghasilkan keuntungan yang sangat besar bagi para investor (Boyarchenko, 2020). Contohnya, Google didirikan pada tahun 1998 dan go public pada tahun 2004. Harga penawaran umum perdana (IPO) Google adalah $85 per saham, dan harga saham perusahaan ini telah meningkat menjadi lebih dari $1.000 per saham. Ini memiliki arti bahwa investor yang berinvestasi pada tahap awal Google telah menghasilkan keuntungan lebih dari 10.000%. (Lerner & Nanda, 2020).

Venture Capital adalah sumber pendanaan penting bagi perusahaan tahap awal. Tanpa modal ini, banyak perusahaan paling sukses di dunia tidak akan dapat memulai usahanya. Venture Capital membantu menciptakan lapangan kerja, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan mendorong inovasi. Berikut adalah beberapa manfaat modal ventura:

  • Akses ke modal: venture capital menyediakan akses ke modal yang tidak tersedia dari sumber tradisional, seperti bank atau lembaga pemberi pinjaman lainnya. Hal ini penting bagi perusahaan tahap awal yang membutuhkan modal untuk tumbuh dan berkembang
  • Keahlian dan bimbingan: venture capitalists biasanya memiliki pemahaman mendalam tentang industri tempat mereka berinvestasi. Mereka dapat memberikan keahlian dan bimbingan yang berharga bagi perusahaan tahap awal, membantu mereka membuat keputusan yang lebih baik dan menghindari kesalahan yang merugikan.
  • Jaringan: venture capitalists memiliki jaringan kontak yang luas di dunia bisnis. Hal ini dapat membantu perusahaan tahap awal yang ingin menjalin koneksi, mengumpulkan modal tambahan, atau mencari pelanggan (Ewens et al., 2023).

Namun, tak dapat dipungkiri mengenai risiko tinggi yang bisa saja terjadi hanya dalam sekejap, sehingga beberapa risiko venture capital dibawah ini wajib dipahami, yaitu:

  • Risiko tinggi: venture capital adalah investasi berisiko tinggi. Mayoritas bisnis yang didukung modal ventura gagal, dan investor dapat kehilangan seluruh investasi mereka.
  • Tidak likuid: Investasi modal ventura biasanya tidak likuid, artinya tidak dapat dengan mudah dijual. Hal ini dapat menyulitkan investor untuk mendapatkan uang mereka dari investasi jika mereka membutuhkannya.
  • Komitmen waktu: Investasi modal ventura membutuhkan komitmen waktu yang signifikan. Investor perlu meneliti potensi investasi dengan cermat dan memantau kinerja perusahaan portofolio mereka (Zhang, 2023).

Dalam perkembangan ekosistem bisnis modern tersebut di Indonesia, Plug and Play Indonesia menjadi salah satu platform inovasi global yang menghubungkan perusahaan rintisan, korporasi, investor, dan entitas pemerintah untuk menciptakan dan mempercepat pertumbuhan perusahaan yang inovatif yang didirikan pada tahun 2016.  Plug and Play Indonesia menawarkan berbagai program dan layanan untuk membantu perusahaan rintisan berkembang, termasuk: program akselerator, program inovasi korporat, dan cabang modal ventura. Selain itu, Plug and Play Indonesia telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan terbesar di Indonesia, termasuk Bank Mandiri, Telkomsel, dan Unilever.

Plug and Play Indonesia menjadi salah satu contoh pendukung ekosistem inovasi jejaring network dan venture capital di Indonesia yang bekerja untuk menghubungkan perusahaan rintisan, korporasi, investor, dan entitas pemerintah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun