Pada chapter sebelumnya diperlihatkan keadaan Shun yang telah ditangkap oleh Andou. Dia disiksa dengan diambil daging bagian dari perutnya dan itu masih belum cukup.
Di chapter 118 kali ini, scene memperlihatkan lokasi hunian para peserta revolusi. Mereka sedang dikumpulkan di kantin. Hanaoka dan Kawana berkumpul di meja yang sama. Mereka bertanya-tanya mengapa mereka dikumpulkan di saat seperti itu karena tak biasanya seperti itu.
Para instruktur revolusi menyampaikan terimakasih pada semua peserta revolusi karena akhirnya ladang yang mereka kerjakan telah selesai. Para instruktur memberikan kue pada peserta revolusi. Mereka memakannya dengan senang kecuali Kawana dan Hanaoka karena memikirkan nasib Shun.
Tamiya yang melihat Hanaoka dan Kawana pun mengambil kue mereka dengan marah. Dia menganggap kue itu adalah perayaan eksekusi Shun kelak.
Tamiya memakan kue-kue itu dengan agresif dan lama kelamaan bertingkah aneh. Hanaoka dan Kawana menyadari peserta revolusi lainnya juga bertingkah aneh,mereka saling melukai satu sama lain.
Kedua wanita itu pun mencurigai ada sesuatu yang aneh dengan kue tersebut. Tiba-tiba saja Tamiya menyerah Hanaoka dan merobek bajunya, untung Kawana mencegahnya dengan menampar Tamiya. Kawana pun mengajak Hanaoka pergi dari sana sambil berencana mencari Shun.
Rupanya ada beberapa orang lagi yang belum memakan kue itu. Mereka pun kabur bersama-sama dari kantin. Para instruktur memerintahkan peserta revolusi yang sudah terpengaruh kue untuk menangkap peserta revolusi yang kabur.
Sayang sekali satu persatu dari mereka mulai tertangkap. Hanaoka dan Kawana kabur ke hutan. Mereka jatuh tersungkur ke jurang dangkal dan berembunyi. Sementara itu Tamiya dan peserta revolusi lain masih mengejar mereka.
...
Itulah ringkasan manga Juujika no Rokunin chapter 118.
Bagaimana nasib Hanaoka dan Kawana? Apakah mereka berhasil menyelamatkan diri dan bertemu Shun?
Penasaran bukan? Mari simak kelanjutannya!
