Memasuki Bulan Suci Ramadhan tahun 2025, ketika saya masih berdomisili di Kota Manado berinisiatif untuk menempuh perjalanan darat ke Kota Gorontalo. Ketertarikan berkunjung ke Kunjungan Wisata Hiu Paus sejak awal telah hadir ketika pertama kali menginjakkan kaki ke Kota Gorontalo dalam rangka bertugas kantor di lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, PSKL Wilayah Sulawesi. Alhamdulillah, setelah berkantor di Kota Manado, semakin dekat jarak tempuh melalui darat untuk berkunjung ke Wisata Hiu Paus, Sherly dan Bima. Gema nama Sherly lebih terngiang ditelinga khalayak, bagi pendengar-pendengar cerita, kisah dan kesan bagi yang telah berkunjung ke Kota Gorontalo. Kenapa hanya Sherly? Nah, Nama siapa gerangan Sherly dan tak dinyana Sherly tak sendiri, nama Bima pun terdengar sebagai salah satu nama Hiu Paus di destinasi wisata kunjungan yang terkenal di Kota Gorontalo Ibu Kota Provinsi Gorontalo. Data tarik dan daya pikat pesona keindahan dan sensasi yang tercipta bahkan yang belum pernah menemui Sherly dan Bima pun terpanggil untuk dikunjungi. Nama Sherly, menurut keterangan setempat bahwa berasal dari nama salah seorang pengunjung perempuan yang memberi usul untuk memperbolehkan namanya dipakai untuk nama Hiu Paus di wisata tersebut yang akhirnya melekat sampai kini, perihal Bima pun saya dengar dan temui ketika pertama kali kunjungan tersebut, terkait nama Bima saya pun tidak mengingat ketika itu,Penasaran tidak?!?Â
Sebagai seorang yang pertama kali mendengar nama Sherly pun, menghadirkan rasa tanya dibenak, rasa penasaran hadir terhadap Hiu Paus di Kota Gorontalo, didestinasi wisata laut tersebut, Sherly tak sendiri! kataku. Menikmati Kota Gorontalo setibanya dari Manado dengan menempuh perjalanan darat, pencarian kendaraan ke Gorontalo pun cukup membutuhkan petunjuk dikarenakan untuk pertama kali menginjakkan kaki ke Kota Gorontalo melalui darat yang acap kali ke Gorontalo dengan menempuh pesawat udara ketika bertugas dalam rangka kegiatan Perhutanan Sosial. Melalui jasa angkutan darat dengan tarif yang kurang lebih sama dengan tarif bus, Rp.300.000,-an, Â yang jadwal berangkat hanya pada malah hari dan akhirnya memutuskan untuk memilih jalur angkutan darat penumpang Manado - Gorontalo, yang membuka ragam pilihan pemberangkatan mulai pada jam 10 pagi, jam 2 siang, jam 4 sore bahkan jam 10 malam.Â
Pelayanan angkutan darat pun cukup baik dengan antar jemput pada saat berangkat begitupun pada saat pulang dengan memesan via tlp/wa dengan memberi keterangan alamat lengkap sesuai permintaan jadwal jemput dan antar. Akhirnya membawa kemudahan serta memberikan cukup kenyamanan berkendara yang jarak tempuh perjalanan darat Manado - GTO , yang tersebut kurang lebih 8 jam. Menikmati perjalanan Manado - Gorontalo menciptakan pula kilas balik perjalanan tugas bagi saya selama berdomisili dan bekerja di BPSILHK Manado Lingkup KLHK-pun, sehingga cukup memberikan cerita, kisah, kenangan dan nostalgia. Meskipun belum lama bertugas dan berdiam di Kota Manado menunjukkan bagi saya titik-titik kabupaten, daerah, tempat, jalan-jalan yang terlalui selama saya diperjalanan dengan membuka memori ketika dalam perjalanan tugas tersebut ketika menempuhnya seakan menikmati kembali jalan tugas dan titik titik tikungan perjalanan dalam tugas.
Alhamdulillah perjalanan pada Bulan ramadhan ketika itu memberi warna tersendiri pada persinggahan kami, bersama penumpang lainnya. Berada di persinggahan untuk berbuka puasa pada titik-titik strategis yang cukup menarik bagi penumpang yang diketahui oleh driver yang membawa kami. Memungkinkan melepaskan lelah dalam perjalanan dengan jeda sejenak berbuka di tepi-tepi jalan yang tamai, takjil-takjil tersaji. Melegakan bersama penumpang lain untuk menikmati senja sore menjelang magrib, teriring suara-suara, gema adzan dari masjid terdekat, semakin memberikan suasana yang tidak terlukiskan dengan kata-kata. Menikmati perjalanan antar provinsi dari Manado ke Gorontalo dengan berjalan-jalan ke sherly ketika masih berada di perantauan dan bukan berada dikota sendiri, sebuah perjalanan yang cukup memberikan 'rasa' pengalaman selama semalam, 2 hari semalam, perjalanan yang dadakan yang tanpa kendala berarti, kemudahan akses armada dan akomodasi, logistik aman sehingga berjalan sesuai dengan rencana dan lancar. Makase. Sampai Jumpa Lagi. Â