Mohon tunggu...
aulya salsabila khairunnisa
aulya salsabila khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswi Universitas Diponegoro

Perkenalkan diri saya. Nama saya Aulya Salsabila Khairunnisa, atau bisa dipanggil Aulya. Saya adalah mahasiswa jurusan Informatika di Universitas Diponegoro angkatan 2022. Selain kuliah di sana, saya juga aktif terlibat dalam kepanitiaan dan organisasi kemahasiswaan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa Undip Wujudkan Indekos Sehat melalui KKN di Tembalang

25 Juni 2025   11:10 Diperbarui: 25 Juni 2025   11:27 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan Eco-Enzyme bersama Warga Tembalang(Sumber: Pribadi)

Semarang, 25 Juni 2025 -- Di tengah hiruk-pikuk kawasan pendidikan Tembalang, Semarang, 10 mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) dari berbagai fakultas menjalankan misi mulia melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik. Bertempat di wilayah indekos RT 01 RW 02, Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, kegiatan yang berlangsung dari 5 Mei hingga 22 Juni 2025 ini mengusung tema "Gerakan Sadar Sanitasi Indekos untuk Peningkatan Kesehatan Mahasiswa". Dengan pendekatan partisipatif, mereka berupaya menciptakan lingkungan indekos yang lebih sehat, higienis, dan ramah lingkungan.

Kegiatan KKN ini diselenggarakan oleh Pusat Pelayanan Kuliah Kerja Nyata (P2KKN) di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Undip. Tim yang terdiri dari Arimbi Chandra Octavia, Kara Megara Cakrawala, Maria Christina Kusumaningtyas, dan tujuh mahasiswa lainnya fokus menangani masalah sanitasi yang kerap terjadi di indekos, seperti pengelolaan limbah domestik yang kurang optimal, fasilitas sanitasi yang tidak memadai, dan rendahnya kesadaran akan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Program ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 6, yaitu menjamin akses air bersih dan sanitasi layak bagi semua.

Salah satu inisiatif unggulan adalah pelatihan pembuatan eco-enzyme, cairan serbaguna yang dihasilkan dari fermentasi limbah organik seperti kulit buah dan sayuran. "Kami mengajak penghuni indekos dan ibu-ibu PKK untuk mengolah sampah organik menjadi produk bermanfaat, seperti pembersih alami dan pupuk organik," ujar Shafira Widya Dwitama, mahasiswi Fakultas Sains dan Matematika. Menurut data tim KKN, 68% sampah rumah tangga di wilayah ini adalah organik, yang sering kali dibuang sembarangan atau dibakar. Pelatihan ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Selain itu, tim mengadakan penyuluhan untuk mengatasi masalah spesifik, seperti kebiasaan menyimpan bahan pangan terlalu lama hingga kadaluarsa, yang dapat memicu risiko kesehatan. Mereka juga memberikan edukasi kepada mahasiswi tentang pembuangan sampah pembalut yang benar untuk mencegah penumpukan limbah yang tidak higienis. "Sebelumnya, saya tidak tahu kalau membuang pembalut sembarangan bisa jadi sumber penyakit. Sekarang saya lebih peduli," ungkap Rina, salah satu penghuni indekos.

Kegiatan lain yang tak kalah penting adalah partisipasi dalam Pembasmian Jentik Nyamuk (PJN) setiap hari Jumat, yang merupakan program rutin Kelurahan Tembalang untuk mencegah demam berdarah dengue (DBD). Mahasiswa juga membantu operasional kantor kelurahan, seperti pengarsipan dokumen dan pelayanan masyarakat, memperkuat hubungan dengan perangkat desa. "Kontribusi mahasiswa sangat membantu, terutama dalam meningkatkan kesadaran warga tentang kebersihan," kata Asih Sri Windarti, ST, Lurah Tembalang.

Tim KKN juga menghasilkan luaran kreatif, seperti video profil kegiatan beresolusi 1080p yang menampilkan perjalanan mereka, mulai dari survey lokasi hingga pelaksanaan program. Video ini disutradarai oleh Alisha Nahdania Pranata Kusumastuti dan diedit oleh Idfi Aisyiah Qulma serta Rizqy Ayrizulky, menampilkan narasi yang informatif dan visual yang menarik. Selain itu, poster edukasi dan laporan berita dipublikasikan untuk memperluas jangkauan pesan mereka.

Dosen pembina, Lilis Wijayanti, S.Gz, M.Gz., menegaskan bahwa KKN ini tidak hanya tentang pengabdian, tetapi juga pembelajaran bagi mahasiswa. "Mereka belajar berinteraksi dengan masyarakat, mengidentifikasi masalah, dan mencari solusi berbasis ilmu yang mereka miliki," ujarnya. Ketua RT 01 RW 02 juga menyampaikan apresiasi, berharap program ini dapat berlanjut untuk mendukung lingkungan indekos yang lebih sehat.

Kegiatan ini diakhiri dengan workshop pada 14 Mei 2025, dihadiri oleh penghuni indekos, ibu-ibu PKK, dan perwakilan kelurahan. Dengan pendekatan multidisiplin yang melibatkan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran, Hukum, Ilmu Pemerintahan, Teknik, hingga Informatika, KKN ini berhasil menciptakan dampak nyata. Program ini diharapkan menjadi langkah awal menuju indekos yang lebih higienis, berkelanjutan, dan mendukung kesejahteraan penghuninya.

Workshop Eco-Enzyme di Balai Kelurahan Tembalang(Sumber: Pribadi)
Workshop Eco-Enzyme di Balai Kelurahan Tembalang(Sumber: Pribadi)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun