Mohon tunggu...
A.RN
A.RN Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

City life enthusiasts

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Mengenal O-Bahn, Alternatif Transportasi dari Kemenhub

4 Juli 2019   18:56 Diperbarui: 10 Juli 2019   21:26 7587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: constructionenquirer.com

"Kalau jalur BRT Transjakarta masih bisa dilanggar oleh kendaraan lain."

PHOTO: The car stuck on the O-Bahn tracks this morning. (ABC News: Simon Christie) 
PHOTO: The car stuck on the O-Bahn tracks this morning. (ABC News: Simon Christie) 

Petugas kepolisian pasti tidak akan melakukan diskresi, seperti membiarkan mobil masuk ke jalur Transjakarta pada saat macet yang biasanya terjadi sepanjang jalan Sudirman.

Pelayanan transportasi umum dapat optimal dengan O-Bahn, penumpang bisa dilayani dengan cepat sampai tujuan.

Baca juga: Transjakarta Sudah Punya 122 Rute, Kenapa Jakarta Masih Macet?

2. Sistem transportasi ini merupakan perpaduan antara BRT dan LRT.

LRT atau light rail transit adalah sistem transportasi berbasis rel yang dimensi keretanya lebih ringan, lebih kecil, dan kapasitas yang sedikit dibanding dengan MRT.

Jika berbicara soal kapasitas, LRT dan BRT sebenarnya memiliki daya tampung yang hampir sama. Namun infrastruktur pengadaan/perawatan kereta LRT jauh lebih mahal dan lebih lama dibanding membangun sistem BRT.

O-Bahn menjadi alternatif jika ingin mewujudkan transportasi umum yang pelayanannya lebih efektif dari BRT, namun biaya lebih murah dan praktis dibanding LRT.

Namun tidak harus semua jalur layanan menggunakan trek. Ketika beroperasi nanti, O-Bahn juga bisa melayani penumpang di jalan raya tanpa trek khusus. Seperti feeder Transjakarta yang bisa masuk dan keluar jalur.

3. Bus Bisa Melaju di Atas Kecepatan 80 Km/jam

Tidak seperti BRT Transjakarta yang kecepatannya hanya dibatasi 50 Km/jam untuk keselamatan perjalanan, O-Bahn bisa melaju lebih cepat hingga 80 km/jam karena sopir tidak memegang kendali bus.

Bus melaju mulus dan cepat di atas trek layaknya kereta berjalan tanpa hambatan.

4. Tidak Menimbulkan Polusi Suara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun