Oleh: Auliya SafiraÂ
Dosen yang merivew: Adhi Krisna Maria AgustinÂ
Self care adalah konsep yang krusial dalam profesi konselor. Praktik ini bertujuan untuk menjaga kesejahteraan fisik, emosional, dan mental para konselor agar mereka dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada klien mereka. Ini bukan sekadar istilah kosong, melainkan suatu praktik yang membutuhkan kesadaran dan komitmen yang kuat dari setiap konselor. Dalam menjalankan tugas mereka, konselor perlu menginternalisasi prinsip-prinsip self care. Hal ini mencakup mengenali dan menghormati batasan diri, mengidentifikasi tanda-tanda kelelahan atau burnout, serta menetapkan waktu untuk istirahat dan pemulihan. Dengan memperhatikan prinsip-prinsip ini, konselor dapat menghindari jatuh ke dalam perangkap stres berlebihan yang dapat merugikan baik diri mereka sendiri maupun klien. Ketika kita membayangkan seorang konselor, gambaran yang mungkin terlintas dalam pikiran kita adalah seseorang yang selalu siap sedia memberikan dukungan, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan memberikan solusi yang tepat bagi setiap masalah yang dihadapi klien mereka. Namun, dalam kerumitan pekerjaan tersebut, seringkali kita lupa bahwa konselor juga manusia dengan kebutuhan dan batasan pribadi. Oleh karena itu, praktik self care menjadi sangat penting dalam menjaga kesejahteraan mental, emosional, dan fisik konselor. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pentingnya self care dalam profesi konselor dan strategi-strategi yang dapat diterapkan untuk menjaga keseimbangan dalam hidup mereka.nAda beragam teknik self care yang dapat diterapkan oleh konselor, mulai dari meditasi, olahraga, hingga menjaga pola makan yang sehat. Penting bagi konselor untuk menemukan kombinasi teknik self care yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi individu mereka. Dengan mengintegrasikan praktik self-care ini dalam rutinitas sehari-hari, konselor dapat memperkuat ketahanan mental dan emosional mereka.
Mengapa Self Care Penting bagi Konselor? Profesi konselor seringkali membutuhkan interaksi yang intens dengan berbagai masalah emosional dan psikologis dari klien mereka. Ini dapat menyebabkan stres, kelelahan, dan bahkan burnout jika tidak ditangani dengan baik. Konselor yang tidak menjaga diri mereka sendiri dengan baik mungkin akan mengalami penurunan kualitas layanan yang mereka berikan kepada klien, serta risiko mengalami masalah kesehatan mental sendiri. Oleh karena itu, self-care bukanlah sekadar opsi, tetapi suatu keharusan untuk menjaga keseimbangan dan keberlanjutan dalam profesi konselor.
Adapun strategi Self Care untuk Konselor :
1. Menetapkan Batasan yang Sehat : Konselor perlu memahami batasan pribadi mereka dan belajar untuk mengatakan tidak ketika diperlukan. Ini termasuk menetapkan waktu kerja yang sehat, menetapkan batas dalam hubungan profesional dengan klien, dan menghindari membawa pekerjaan pulang ke rumah.
2. Mengembangkan Rutinitas Self Care : Dalam jadwal yang sibuk, konselor perlu menyisihkan waktu untuk diri mereka sendiri. Ini bisa berupa waktu untuk meditasi, olahraga, atau sekadar beristirahat dan bersantai dengan melakukan hal-hal yang mereka nikmati di luar pekerjaan.
3. Menggunakan Dukungan Sosial : Miliki jaringan dukungan sosial yang kuat di luar lingkungan kerja. Berkumpul dengan teman-teman, keluarga, atau rekan sesama konselor untuk berbagi pengalaman, mendapatkan dukungan, dan merasa didengar.
4. Mengambil Cuti dan Istirahat yang Diperlukan : Ketika merasa mulai terbakar atau mengalami kelelahan yang berkepanjangan, konselor perlu berani mengambil cuti atau istirahat yang diperlukan untuk memulihkan diri mereka. Ini bukanlah tanda kelemahan, tetapi suatu tindakan bijaksana untuk menjaga keseimbangan dan kualitas layanan.
5. Mencari Supervisi dan Dukungan Profesional : Konselor juga perlu mencari supervisi dan dukungan profesional secara teratur untuk membahas tantangan yang mereka hadapi dalam pekerjaan mereka. Ini tidak hanya membantu dalam pengembangan profesional mereka, tetapi juga memberikan wadah untuk berbagi beban dan menemukan solusi bersama.
Â
Kesimpulan
Self care sangat penting dalam profesi konselor untuk menjaga kesejahteraan fisik, emosional, dan mental mereka. Praktik self care membutuhkan kesadaran dan komitmen kuat dari setiap konselor, termasuk mengenali batasan diri, menghindari kelelahan dan burnout, serta menetapkan waktu untuk istirahat dan pemulihan. Ada beragam strategi self care yang dapat diterapkan, termasuk menetapkan batasan yang sehat, mengembangkan rutinitas self care, menggunakan dukungan sosial, mengambil cuti dan istirahat yang diperlukan, serta mencari supervisi dan dukungan profesional secara teratur. Dengan menerapkan praktik self care ini, konselor dapat memperkuat ketahanan mental dan emosional mereka serta memberikan pelayanan yang optimal kepada klien mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI