Mohon tunggu...
Auliya Nirmala
Auliya Nirmala Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswi

hobi olahraga dengan pribadi cenderung ekstrovert

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Media Sosial dalam Meningkatkan Elektabilitas Kandidat Calon Presiden pada Pilpres 2024

24 Mei 2023   14:23 Diperbarui: 24 Mei 2023   14:42 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstrak
 
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berdampak pada kehidupan masyarakat. Salah satu bentuk perkembangan tersebut adalah media sosial yang telah menjadi cara baru dalam berkomunikasi. Menurut Nasrullah (2015) media sosial adalah media di internet yang memungkinkan penggunanya untuk berpresentasi dan berinteraksi, bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain hingga membentuk ikatan sosial secara virtual. Media sosial dapat digunakan untuk berbagai keperluan oleh penggunanya atau penggunanya dalam hal ekonomi, hobi, bisnis, eksistensi pribadi, citra diri dan kepemimpinan. 

Fitur media sosial yang memudahkan pengguna untuk melakukan berbagai hal sudah populer sejak tahun 2000-an hingga saat ini. Saat ini, terdapat berbagai jenis media sosial yang disukai masyarakat di dunia termasuk Indonesia dengan berbagai macam kegunaan, seperti Facebook, WhatsApp, Twitter, YouTube, Instagram, TikTok dan lainnya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh We Are Social Institution Nasrullah (2015), hasil penelitiannya menyebutkan bahwa pengguna internet dan media sosial di Indonesia cukup tinggi.

Ada sekitar 15% penetrasi internet atau sekitar 38 juta orang menggunakan internet. Dari total populasi tersebut, ada sekitar 62 juta orang yang terdaftar sebagai pemilik dan pengguna akun media sosial Facebook. Riset juga menunjukkan bahwa rata-rata pengguna internet di Indonesia menghabiskan waktu hampir 180 menit atau 3 jam untuk terhubung dan menggunakan media sosial melalui smartphone.
Kata Kunci : teknologi, virtual, internet
 
 
 
Abstract
 
The development of information and communication technology has an impact on people's lives. One form of this development is social media which has become a new way of communicating. According to Nasrullah (2015) social media is media on the internet that allows users to present and interact, work together, share, communicate with other users to form social bonds virtually. Social media can be used for various purposes by its users or users in terms of economy, hobbies, business, personal existence, self-image and leadership. 

Social media features that make it easy for users to do various things have been popular since the 2000s until now. Currently, there are various types of social media that are liked by people in the world including Indonesia with various uses, such as Facebook, WhatsApp, Twitter, YouTube, Instagram, TikTok and others. According to research conducted by We Are Social Institution Nasrullah (2015), the results of his research state that internet and social media users in Indonesia are quite high. 

There is about 15% internet penetration or about 38 million people using the internet. Of the total population, there are around 62 million people who are registered as owners and users of Facebook social media accounts. Research also shows that the average internet user in Indonesia spends nearly 180 minutes or 3 hours to connect and use social media via a smartphone.
Keywords: technology, virtual, internet
 
PENDAHULUAN
Dengan banyaknya pengguna media sosial dan internet di Indonesia, hal ini membuka peluang untuk mengoptimalkan kemampuan media sosial agar dapat digunakan secara efektif sebagai media komunikasi masyarakat di bidang politik. Jika dilihat lebih jauh relasi media sosial dengan pengaruh komunikasi politik, hal ini menjadi konteks yang bisa disebut sebagai senjata “ampuh” untuk menarik pemilih. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), 27,7% penduduk Indonesia merupakan generasi Z dan 25,9% merupakan generasi milenial, dengan total 270,2 juta jiwa. 

Berdasarkan data tersebut, hal ini menjadi poin kunci dalam menarik minat generasi muda untuk memilih pemimpin, apalagi media sosial merupakan salah satu bentuk media massa yang paling populer. Sifat media sosial yang penyampaiannya lebih cepat dan komunikasi dua arah memungkinkan pengguna untuk saling berinteraksi secara online. Kehadiran internet dan media sosial telah mengubah secara radikal berbagai aktivitas manusia, termasuk politik. Saat ini, media sosial telah menjadi elemen komunikasi politik yang perannya melampaui partai politik dan warga negara. 

Masifnya perkembangan media sosial tampaknya mulai mengubah preferensi masyarakat. Kini, polling kelayakan digital menjadi salah satu tolok ukur popularitas seorang tokoh. Berbeda dengan survei konvensional, survei digital dapat dijalankan dengan jumlah data yang lebih besar dengan jangkauan yang lebih luas. Salah satu jenis media sosial yang saat ini diminati oleh masyarakat Indonesia adalah Instagram. Pengguna aktif terbesar Instagram berasal dari Amerika Serikat, dengan 110 juta. Brasil mengikuti dengan 57 juta pengguna aktif dan Indonesia di tempat ketiga dengan 55 juta.

Banyaknya pengguna media sosial di Indonesia menjadi peluang besar bagi figur publik untuk mempresentasikan dan membangun opini publik tentang dirinya menggunakan media ini. Salah satu figur publik yang memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan diri dan membangun opini publik kepada publik adalah Joko Widodo (Jokowi). Jokowi merupakan figur publik yang aktif menggunakan media sosial Instagram. Berdasarkan postingan Instagram pertama, Jokowi mulai aktif menggunakan Instagram pada 4 Januari 2016. 

Hingga saat ini, 2 Oktober 2018, akun Instagram Jokowi telah membuat 761 postingan dan diikuti oleh 12,2 juta pengikut. Joko Widodo aktif menggunakan media sosial instagram untuk menampilkan kesehariannya sebagai presiden Indonesia. Jelang pemilihan presiden 2019, Joko Widodo berkampanye menggunakan media sosial Instagram. Bahkan di kalangan pengguna Instagram, kesesuaian Jokowi-Ma'ruf mencapai 40,9%. Berdasarkan pemikiran teoritis tersebut, dapat disimpulkan bahwa media sosial Instagram Joko Widodo berpengaruh terhadap kelangsungan hidup Joko Widodo di Pilpres 2019.

Media sosial aktif sebagai alat untuk mendapatkan perhatian publik dan pemilih serta alat untuk menjatuhkan lawan sejak pemilu 2014. Tahun itu banyak terjadi perang opini, berita, gambar, meme, tagar yang berujung pada persaingan gambar. untuk perhatian publik. Persaingan panas yang terjadi saat itu sangat terasa di media sosial mengingat sifat media sosial yang tidak mainstream dan lebih interaktif karena tidak dibatasi oleh peraturan redaksi. Hoaks yang berkembang, kampanye hitam, masalah yang disebar oleh buzzer politik terkadang digunakan untuk meningkatkan eligibilitas kandidat dan mengurangi eligibilitas kandidat lawan (Sri Hadijah & Erna Kurniawati, 2022).

Dengan penggunaan media sosial oleh calon presiden bahkan calon presiden yang saat ini sedang gencar-gencarnya meningkatkan eligibilitas publiknya, maka akan lebih mudah untuk berbagi informasi dan materi kepada pengikutnya serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk bertransformasi menjadi pengikut atau pendukung. Hal ini dimaknai sebagai partisipasi yang dengan cara ini dapat mempengaruhi pengetahuan politik, perilaku politik dan mempengaruhi pilihan politik masyarakat. Melalui tulisan ini, kami bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peran media sosial dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat sebagai pemilih dalam meningkatkan elektabilitas calon presiden 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun