Mohon tunggu...
Aulia Ramadhani D
Aulia Ramadhani D Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Airlangga program studi Teknik Industri angkatan 2023

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Inovasi Industri 4.0: Teknologi Augmented Reality Pada Proses Manufacture 3D Printing

2 Mei 2024   00:36 Diperbarui: 2 Mei 2024   00:38 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Dalam era revolusi 4.0 yang sedang berkembang sangat pesat seiring berjalannya waktu, inovasi teknologi terus bermunculan semakin banyak. Beberapa contoh nyata inovasi revolusi 4.0 adalah Artificial Intelligence, akses internet super cepat, dan Augmented Reality. Teknologi Augmented Reality (AR) merupakan teknologi yang memungkinkan penggabungan dunia nyata dan dunia virtual dalam memberikan informasi bermanfaat kepada pengguna. Teknologi ini akan memanfaatkan kemampuan teknologi komputer untuk mampu melakukan generasi digital dan divisualisasikan kedalam dunia nyata secara real time (waktu nyata).

Semakin berkembangnya Industri 4.0, penerapan AR dalam manufaktur semakin menjadi sorotan. Augmented Reality telah memperluas batas-batas kreativitas dan efisiensi dalam berbagai industri. Pemanfaatan AR dalam proses manufaktur 3D printing menjadi salah satu contoh paling menonjol bagaimana teknologi ini membawa perubahan yang signifikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam pengaruh augmented reality dalam menvisualisasikan desain sebelum mencetaknya menjadi 3D.

Integrasi Teknologi Augmented Reality (AR) pada Manufacture 3D Printing

Manufacture 3D printing adalah proses menciptakan suatu desain dengan bantuan komputer atau CAD untuk membuat objek lapis demi lapis. Dalam hal ini, peran Augmented Reality dapat digunakan sebagai pratinjau pencetakan 3D. Sama seperti pencetakan 3D yang mempercepat proses manufaktur dan pembuatan prototipe, Augmented Reality dapat merangsang proses pemodelan sebelum dikirim ke printer 3D. 

Jika memerlukan perbaikan bagian desain suatu objek, kita dapat menggunakan perangkat lunak Augmented Reality. Perangkat lunak tersebut digunakan untuk memvisualisasikan perubahan yang akan kita lakukan secara real time pada objek tersebut dalam keadaan aslinya. 

Hal ini dapat menghilangkan beberapa dugaan apakah file kita akan berfungsi atau tidak. Sehingga Augmented Reality membuat kita melihat bahwa perubahan desain akan persis seperti yang kita inginkan bahkan sebelum memulai proses pencetakan. Dari inovasi tersebut, beberapa perusahaan termasuk Microsoft dan Hewlett Packard mencoba untuk menciptakan kombinasi Augmented Reality dengan pencetakan 3D.

Manfaat Augmented Reality pada Manufacture 3D Printing

  • Penyederhanaan proses : AR membantu menyederhanakan proses produksi dengan meningkatkan visualisasi yang lebih baik dan instruksi yang lebih jelas.
  • Meningkatkan efisiensi : Dengan mengurangi kesalahan dan downtime, AR meningkatkan efisiensi keseluruhan operasi manufaktur.
  • Inovasi berkelanjutan : Penerapan AR dalam manufaktur 3D printing adalah contoh bagaimana inovasi teknologi terus mendorong batas-batas kemungkinan dalam industri.

Mengintegrasikan teknologi Augmented Reality dalam proses manufacture 3D printing, industri dapat meraih manfaat besar dalam hal efisiensi, kualitas, dan inovasi  berkelanjutan. Hal ini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi dalam ranah digital dapat mengubah cara kita memproduksi desain 3D dan mengarahkan kita menuju masa depan manufaktur yang lebih cerdas dan adaptif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun