Ungaran Barat --- Dalam rangka memperkuat kontribusi pendidikan dasar melalui program Bakti Akademisi, seorang mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) telah menyusun modul ajar Deep Learning untuk materi Pendidikan Pancasila Fase A Bab 3: "Aku Mengenal Bendera Indonesia". Modul ini ditujukan khusus untuk siswa kelas 1 SD Negeri Lerep 2, sebagai bahan ajar inovatif bagi guru dalam menyampaikan pembelajaran yang interaktif dan bermakna.
Kegiatan ini merupakan bagian dari amanah program Bakti Akademisi yang dilaksanakan sebagai bentuk nyata pengabdian terhadap dunia pendidikan. Di tengah berbagai tantangan pembelajaran di sekolah dasar, khususnya dalam mengenalkan simbol-simbol negara kepada siswa usia dini, dibutuhkan media ajar yang kreatif, menarik, dan sesuai dengan perkembangan zaman. Melalui kegiatan ini, mahasiswa berupaya menghadirkan inovasi pembelajaran dengan menyusun modul ajar Deep Learning bertema "Aku Mengenal Bendera Indonesia" pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila.
Pembuatan modul ini memiliki beberapa tujuan utama, yakni menyajikan materi pembelajaran secara kontekstual dan mendalam agar lebih mudah dipahami oleh siswa, membantu guru kelas 1 dalam menyampaikan konsep dengan metode yang aktif dan menyenangkan, serta menumbuhkan karakter cinta tanah air sejak dini melalui kegiatan belajar yang bermakna. Selain itu, modul ajar ini juga diharapkan dapat menjadi alternatif bahan ajar yang lebih variatif dan inovatif dibandingkan dengan buku teks konvensional yang selama ini digunakan di sekolah dasar.
Dalam proses penyusunannya, mahasiswa melalui beberapa tahapan penting yang melibatkan kolaborasi dengan pihak sekolah. Tahap awal dimulai dengan analisis kurikulum dan kebutuhan sekolah, di mana mahasiswa berdiskusi bersama guru kelas 1 SD Negeri Lerep 2 untuk memahami kondisi peserta didik, karakteristik pembelajaran, serta kebutuhan bahan ajar yang sesuai dengan tema.
Selanjutnya, dilakukan pengembangan modul ajar yang dirancang berdasarkan hasil analisis tersebut. Modul disusun dengan memuat kegiatan pembelajaran yang melibatkan eksplorasi, diskusi, refleksi, dan evaluasi. Di dalamnya juga disertakan unsur visual seperti gambar bendera dan simbol-simbol kebangsaan, serta kegiatan sederhana yang dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air pada siswa, seperti mengenal warna dan makna bendera Indonesia.
Setelah modul selesai disusun dan direvisi secara internal, dilakukan tahap serah terima modul ajar kepada guru kelas 1 SD Negeri Lerep 2. Penyerahan dilakukan secara simbolis sebagai bentuk kontribusi nyata mahasiswa dalam mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah dasar. Guru diharapkan dapat memanfaatkan modul tersebut dalam proses belajar mengajar agar materi Pendidikan Pancasila tersampaikan dengan lebih menarik dan kontekstual bagi siswa.
Modul ajar yang dikembangkan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi berbagai pihak. Bagi siswa, modul ini menjadi sarana pembelajaran yang tidak hanya mengenalkan bentuk dan warna bendera, tetapi juga membantu mereka memahami makna serta menumbuhkan rasa bangga terhadap simbol negara. Dengan pendekatan yang kontekstual dan berorientasi pada pengalaman belajar, materi menjadi lebih menarik, interaktif, dan mudah diingat.
Bagi guru, keberadaan modul ini memberikan kemudahan dalam proses pembelajaran karena berisi panduan kegiatan yang aplikatif serta memperkaya strategi pengajaran di kelas. Modul ini juga dapat dijadikan referensi tambahan untuk mengembangkan kreativitas guru dalam menyampaikan materi Pendidikan Pancasila.
Sementara bagi pihak sekolah, kegiatan ini menjadi bukti nyata hadirnya inovasi dalam dunia pendidikan dasar. Kolaborasi antara kampus dan sekolah menunjukkan komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas pembelajaran serta memperkuat reputasi sekolah sebagai institusi yang terbuka terhadap pengembangan metode belajar kreatif.
Bagi mahasiswa dan kampus, penyusunan modul ajar ini memberikan pengalaman berharga dalam mengimplementasikan teori yang telah dipelajari di bangku kuliah ke dalam konteks nyata di lapangan. Kegiatan ini juga mempererat hubungan antara UNNES dan sekolah mitra melalui semangat pengabdian dan kontribusi terhadap kemajuan pendidikan dasar.
Mahasiswa peserta program menyatakan, "Membuat modul ini bukan hanya soal tugas, tetapi kesempatan untuk berkontribusi langsung membantu anak-anak mengenal bendera Indonesia dengan cara menyenangkan." Sementara itu, guru kelas 1 menambahkan bahwa modul tersebut sangat membantu karena bahasa dan aktivitasnya ramah anak serta mudah disesuaikan dengan kondisi kelas.
Dengan langkah nyata ini, mahasiswa UNNES membuktikan bahwa Bakti Akademisi bukan sekadar slogan, melainkan aksi konkret yang membawa perubahan di ruang kelas. Semoga modul ini menjadi inspirasi bagi program-program pengabdian pendidikan lainnya dan turut mendorong peningkatan kualitas pembelajaran Pancasila di sekolah dasar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI