Mohon tunggu...
Aulia alifahrina
Aulia alifahrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya merupakan mahasiswi dari Program Studi D3 Akuntansi, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pencarian Akuntan Berkualitas di Era Revolusi Industri 4.0

14 Juni 2022   21:52 Diperbarui: 14 Juni 2022   22:00 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Memiliki pedoman kode etik yang berisikan tentang landasan dan dasar untuk menciptakan kepercayaan antara semua pihak yang berkaitan merupakan definisi singkat mengenai seorang Akuntan yang merupakan ahli akuntansi yang memiliki tugas untuk
membimbing, Menyusun, mengawasi, memperbaiki administrasi perusahaan ataupun instansi pemerintah serta melakukan pencatatan kegiatan atau alur keuangan dalam suatu perusahaan. Seorang akuntan mendapati peran yang sangat penting dalam bisnis, terutama dalam Industri Keuangan. Dengan menjadi Akuntan dapat menambah keahlian dalam mengelola keuangan perusahaan, mendapatkan skill khusus yang dapat berguna ketika digunakan serta mendapat pengalaman dari berbagai industri yang dapat menjadikan pribadi lebih terasah dan mudah untuk memasuki industri baru.

Meskipun demikian, terdapat beberapa permasalahan yang sering dilakukan oleh Akuntan seperti kurang teliti dalam menyimpan bukti transaksi, hanya menjadikan laporan sebagai pencatatan, kesalahan dalam melakukan perhitungan, pencatatan dan pencocokan laporan, bahkan masalah kecil yang memiliki dampak besar apabila dilakukan karena menghancurkan data dalam laporan keuangan selanjutnya yaitu kesalahan dalam melakukan penulisan desimal yang diakibatkan kurang teliti. Dibuktikan dengan adanya pernyataan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menilai bahwa kualitas laporan keuangan yang terdapat di daerah rata-rata masih rendah. Hal ini disebabkan karena terlambatnya peningkatan kualitas pelaporan keuangan pemerintah daerah, terutama karena buruknya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Banyaknya hasil audit BPK atas laporan keuangan kementerian dan lembaga dengan opini selain wajar tanpa pengecualian. Berdasarkan, audit atas 293 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2008 dan satu LKPD tahun 2007 oleh BPK ternyata menghasilkan 8 LKPD mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), 217 LKPD Wajar Dengan Pengecualian (WDP), 21 LKPD Tidak Wajar (TW) dan 47 LKPD Disclaimer. Sedangkan Revolusi Industri 4.0 digambarkan dengan hampir keseluruhan pekerjaan akan digantikan oleh mesin atau robot yang memiliki sistem Artificial Intellegent (AI).

Mengaplikasikan Akuntansi kedalam laporan keuangan tidaklah mudah namun harus dipelajari dengan giat sebelum Akuntan melakukan praktek nyata. Dibutuhkan pemahaman yang cukup agar laporan dapat dijabarkan sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya. Selain Pemahaman atau Pendidikan dapat mengikuti kursus atau seminar sehingga dapat mengembangkan soft skill diperlukan agar dapat menghadapi di era sekarang dimana mengharuskan untuk aktif sehingga dapat mempertahankan peranan akuntan terhadap risiko yang terdapat pada era Revolusi Industri 4.0. Pembelajaran akuntansi diiringi dengan pembelajaran penguasaan teknologi informasi penting diterapkan dalam perguruan tinggi agar dapat melatih mahasiswa akuntansi untuk menjadi calon akuntan yang dapat bersaing di era Revolusi Industri 4.0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga langkah yang harus bisa dikuasai seorang Akuntan terutama dalam menghadapi revolusi industri 4.0 yaitu memunculkan kesadaran untuk mengembangkan dan melatih soft skill, pendidikan atau edukasi untuk pemahaman dan Pengembangan Profesi agar dapat terlatih. Sistem akuntansi yang dapat berkontribusi untuk profesional akuntansi di era revolusi industri 4.0 adalah :

a. Kreatif dan Inovatif memanfaatkan perkembangan zaman
b. Dapat memposisikan diri menjadi bagian berdasarkan suatu sistem misalnya
lingkup pekerjaan sebagai akibatnya bisa bekerja secara optimal
c. Dapat menyesuaikan diri dengan adanya perubahan
d. Mengasah kemampuan Problem Solving sehingga dapat terbiasa menangani
jika terdapat suatu permasalahan
e. Mengasah jiwa kepemimpinan dan melatih diri untuk berani mengambil
keputusan yang besar
f. Menguasai Enterprise Resource Planning (ERP)
g. Meningkatkan kemampuan bekerja menggunakan data serta menciptakan
keputusan berdasarkan data
h. Menguasai Big Data

Adanya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin maju dan berinovasi, diikuti dengan berkembangnya mesin seakan berlomba untuk meningkatkan efisiensi dunia industri. Peran Akuntan belum bisa digantikan oleh canggihnya Teknologi.
Seperti peran Akuntan dalam menilai kelayakan produk dari segi biaya, membangun strategi bisnis perusahaan, dan sebagainya yang tidak dapat dilakukan oleh mesin karena membutuhkan perasaan (feeling) untuk dapat melaksanakannya, hal ini diperkuat dengan
banyaknya perubahan dan perkembangan dari Akuntan yang menguasai teknologi membutuhkan lebih banyak pendapat dan evaluasi agar dapat mengambil keputusan yang baik. Akuntan masa depan harus "siap" untuk cepat menerima perubahan agar dapat terus
bekerja. Akuntan juga perlu memastikan bahwa kecerdasan buatan yang diterapkan berasal dari manusia itu sendiri dan tidak memiliki kemampuan analisis manusia. Robot berbentuk seperti manusia memiliki IQ, tetapi tidak memiliki indeks mental seperti manusia (SQ).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun