Mohon tunggu...
Aulia AgustinPermata
Aulia AgustinPermata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sriwijaya

Mahasiswi Aktif S1 Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi Investasi dan Tantangan Ekonomi: Implikasi Perang Dagang Cina-AS Bagi Indonesia

25 April 2024   19:04 Diperbarui: 25 April 2024   19:49 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perang dagang antara Cina dan AS telah memberikan dampak yang besar terhadap potensi investasi dan tantangan ekonomi Indonesia. Sebagai mitra dagang utama dan sumber investasi yang potensial bagi Indonesia, hubungan ekonomi antara Indonesia dan Cina telah terjalin dengan baik selama ini. Pada tahun 2020, investasi Cina di Indonesia mencapai 3,51 miliar dolar AS, yang telah menghasilkan sekitar 10.083 proyek dan menciptakan 228.563 lapangan kerja bagi pekerja lokal dari tahun 2015 hingga triwulan III 2021.

Konflik perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Cina telah menimbulkan beragam kekhawatiran dan peluang di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Meskipun membawa potensi investasi baru, perang dagang juga membawa ancaman serius terhadap ekonomi.

Peluang Investasi

Kebijakan tarif AS terhadap produk-produk Cina dapat mendorong Cina untuk mencari pasar alternatif, termasuk Indonesia. Hal ini dapat menguntungkan industri dalam negeri, terutama yang bergantung pada aluminium dan baja. Kehadiran produk Cina di pasar Indonesia juga dapat memicu persaingan dan menurunkan biaya produksi.

Selain itu, rencana kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Cina, terutama dalam infrastruktur dan ketahanan pangan, memberikan kesempatan bagi peningkatan investasi di tengah ketidakpastian global.

Ancaman Ekonomi

Namun, perang dagang juga membawa ancaman. Produk-produk Cina yang membanjiri pasar Indonesia dapat mengganggu industri aluminium dan baja dalam negeri. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan upaya untuk memperkuat sektor manufaktur dalam negeri.Selain itu, ketegangan perdagangan antara AS dan Cina dapat menurunkan ekspor, impor, dan pertumbuhan ekonomi keduanya, yang berpotensi merambat ke negara-negara lain termasuk Indonesia. Ini dapat meningkatkan risiko di pasar keuangan dan mengakibatkan penarikan modal dari negara-negara berkembang.

Strategi Menghadapi Perang Dagang

Untuk menghadapi tantangan ini, Indonesia perlu menerapkan strategi yang bijaksana, termasuk penggunaan bea masuk anti-dumping dan hambatan non-tarif untuk mengendalikan impor yang berlebihan. Pemerintah dan Bank Indonesia harus bekerja sama dalam merancang kebijakan yang responsif untuk menjaga stabilitas ekonomi domestik di tengah ketidakpastian global.

Perang dagang Cina-AS membawa peluang dan tantangan bagi ekonomi Indonesia. Dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan peluang investasi sambil mengurangi risiko ekonomi yang mungkin timbul. Kesiapan dan kebijakan yang adaptif akan menjadi kunci kesuksesan Indonesia dalam menghadapi dinamika ekonomi global.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun