Mohon tunggu...
Aulia ZahrotunNC
Aulia ZahrotunNC Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UIN KHAS Jember

Selalu bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengelolaan Siswa dengan Pendekatan Manajemen Berbasis Sekolah dan Pesantren

19 Juni 2021   01:36 Diperbarui: 19 Juni 2021   01:41 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manajemen peserta didik atau yang sering disebut dengan Pengelolaan peserta didik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan peserta didik/ siswa, pengaturan, proses terhadap siswa mulai dari siswa tersebut masuk sekolah hingga mereka lulus atau keluar dari sekolah tersebut. Manajemen peserta didik atau engelolaan siswa diharapakan mampu menjadi pondasi terwujudnya peserta didik yang handal/ berkualitas. Perencanaan yang baik berpotensi melahirkan pelaksanaan yang baik pula. Pengelolaan yang baik jelas akan membantu memudahkan lemabaga tersebut mencapai tujuannya.

Tujuan terdapatnya manajemen peserta didik merupakan mengurus, menyususn kegiatan-kegiatan dalam bidang kesiswaan, supaaya aktivitas pendidikan di sekolah bisa berjalan dengan mudah, tertib, tertib pula aktivitas tersebut menunjang proses pendidikan serta tercapainya tujuan di suatu lembaga pendidikan (sekolah maupun pesantren). Serta pendidikan tersebut bisa berjalan dengan mudah, efesien, dan efektif sehingga bisa ikut berkontribusi dalam tercapainta tujuan pendidikan secara merata.

Tujuan serta prinsip pengelolaan peserta didik mengendalikan seluruh aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan siswa supaya berjalan secara maksimal dan menunjang, pengembangkan potensi-potensi peserta didik yang berkaitan dengan bakat, minta, dan kebutuhan yang bearti yang lain. Lain dari pada yang lain manajemen peserta didik di lembaga pendidikan secara baik serta berperan buat menolong seluruh anggota staf ataupun warga untuk menguasai kemanjuan lembaga pendidikan. Mutu, kualitas, serta martabat suatu lemabga pendidikan tergambar dalam sistem yang terletak pada lembaga tersebut. Meningkatkan seluruh keahlian anggota sekolah buat lebih terampil, terlatih, serta profrsional.

Fungsi  yang bertepatan dengan pengembangan fungsi sosial siswa guna memudahakan sosialisasi dengan teman sebaya, sosialisasi dengan orangtua dan kerabat, juga bersosialisasi dengan lingkungan dimana siswa itu berada. Fungsi ini berhubungan dengan hakekat manusia sejatinya, yaitu makhluk sosialis. Prinsip yang sejalan dengan proses pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan siswa. Agar tujuan dan fungsi manajemen peserta didik dapat dilaksanakan, dikembangkan dengan baik maka penting memperhatikan prinsip-prinsip dari manajemen peserta didik

Untuk bisa mengadakan kondisi yang mewajibkan siswa dapat ikut serta melalui program-program yang ada dilembaga amat dibutuhkan strategi dari kepala sekolah unttuk menciptakan suasana yang nyaman, agar siswa bisa secara optimal mengikuti serangkaian program kegiatan yang ditawarkan pihak lembaga pendidikan. Oleh karenanya ruang lingkup manajeman siswa bukan hanya terfokus pada pencatatan saja tetapi memiliki bagian bidang yang luas, antara lain misalkan membantu peserta didik dalam menggali, memgembangkan potensi-potensi tiap diri individu peserta didik di suatu lembaga pendidikan.

Membahas tentang ruang lingkup pengelolaan peserta didik Farid dan Daryanto mengutarakan bahwa didapati emapat bagian utama dalam pengelolaan peserta didik jika dipandang dari segi proses memasuki lembaga pendidikan (sekolah/madrasah) sampai batas siswa lulus dari lembaga pendidikan tersebut yakni:

Perencanaan terhadap peserta didik,

Pembinaan peserta didik.

Evauasi peserta didik.

Mutasi peserta didik.

Manajemen berbasis sekolah sesungguhnya ialah tren internasional dan Indonesia ialah salah satu upaya buat membetulkan mutu pembelajaran serta sumber daya manusia. Buat menggapai tujuan itu, masih banyak yang butuh dicoba bangsa Indonesia supaya desentralisasi pengelolaan pembelajaran tidak dimaksud selaku otonomi pembelajaran di wilayah. Namun bisa dimengerti bersama kalau manajemen berbasis sekolah mengacu pada sekolah manajemen mandiri bukan kepada penyelengaraan mandiri.

Manajemen peserta didik berbasis sekolah berkaitan dengan penyusunan serta pengaturan aktivitas yang berhubungan dengan peserta didik, mulai masuk hingga keluarnya peserta didik tersebut dari sesuatu sekolah.

Pengelolaan peserta didik berbasis sekolah bertujuan mengendalikan bermacam aktivitas dalam bidang kesiswaan supaya bisa berjalan mudah, tertib, serta teratur. Dan meraih tujuan pendidikan sekolah. Tugas utama manajemen kesiswaan merupakan penerimaan murid, aktivitas kemajuan belajar dan tutorial serta pembinaan disiplin.

Tujuan pembelajaran bukan cuma buat meningkatkan pengetahuan anak, namun pula perilaku, karakter dan sosial emosional, pula keterampilan- keterampilan lain. Untuk itu butuh dicoba identifikasi kemampuan serta bakat peserta didik supaya pihak sekolah bisa secara pas menyelenggarakan program tutorial demi meningkatkan seluruh kemampuan peserta didik dan mempersiapkannya menjadi generasi yang berpengetahuan luas, memiliki perilaku yang baik dan berketerampilan.

Banyak sekali manfaat dari pengelolaan manajemen berbasi sekolah. Memberikan kebebasan serta keleluasan yang sangant besar kepada sekolah disertai seperangkat tanggung jawab, hal ini menjadi salah satu penyebabnya. Dengan terdapatnya otonomi yang memberikan keleluasaan tersebut hingga sekolah bisa lebih meningkatkan kesejahteraan guru sehingga bisa berkonsentrasi pada tugas. Tidak hanya itu, pengelolaan siswa dengan manajemen berbasis sekolah pula bisa mendorong profesionalitas guru serta kepala sekolah sebaga pemimpin sekolah, perihal ini disebabkan konsep manajemen berbasis sekolah memberikan kebebasan kepada guru serta kepala sekolah dalam menyusun kurikulum serta program sekolah. Terdapatnya peluang buat menyusun kurikulum serta program kepada guru serta kepala sekolah pastinya kurikulum yang tercipta akan sesuai dengan kebutuhan warga. Dengan demikian rasa tanggap sekolah kepada kebutuhan warga meningkat serta menjamin layanan pembelajaran cocok dengan tuntutan peserta didik serta warga.

Sebutan pesantren kerap diucap dengan bahasa tiap hari dengan kata tambahan" pondok" jadi" pondok pesantren". dilihat dari makna bahasanya kata pondok serta pesantren tidak terdapat perbandingan yang mendasar sebab kata pondok berasal dari baha arab" Funduq" yang maksudnya asrama. Dalam uraian warga indonesia bisa diarikan selaku tempat berlangsungnya sesuatu pendidikanislam yang sudah berlembaga semenjak era dulu. Jadi pada hakikatnya pondok pesantren merupkan lembaga pendidikna agama islam.

Terkait dengan pentingnya manajemen peserta didik berbasis pesantren selaku alternatif dalam mencetak output pembelajaran yang pintar intelektualitas serta moralitasnya, wajib senantiasa berupaya memacu pertumbuhan intelektual( ide), jasmani, serta rohani peserta didik dengan mengadopsi sebagian sistem pembelajaran resmi dari pemerintah. Tetapi dalam aplikasi sistem pendidikannya senantiasa dalam bingkai nilai- nilai budaya serta tradisi pesantren selaku wujud upaya konkrit dalam menanamkan nilai akhlak serta moral sehingga bisa mencetak lulusan- lulusan yang pintar serta berkarakter.

Pendidikan berbasis pesantren ialah suatu sistem pembelajaran yang berusaha/berupaya untuk memadukan anatara sistem pemebelajaran formal dan sistem pembelajaran pesantren yang setiap sistem pembelajaran tersebut memiliki keunggulan masisng-masing.

Sistem pembelajaran formal lebih memfokuskan pembelajaran/ pengasahan pada kemampuan akademik, walaupun demikian pembelajaran formal tetap tidak mengabaikan nilai-nilai yang bersifat spiritual. Berbeda halnya dengan sistem pembelajaran pesantren, pada umumnya pendidikan pesantren lebih memfokuskan pemebelajaran pada aspek-aspek spiritual, namun tetap tidak mengesampingkan aspek intelektual akademik.

Menggabungkan atau memadukan dua sistem tersebut diharapkan dapat menghasilkan generasi muda berkarakter yang mencangkup kemampuan intelektual, emosiaonal, dan spiritual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun