Mohon tunggu...
Aulia SalsabilaPutri
Aulia SalsabilaPutri Mohon Tunggu... Guru - Univeritas Ahmad Dahlan

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Urgensi Religiusitas: Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Qurani SD Muhammadiyah Karangkajen Yogyakarta

31 Maret 2024   13:25 Diperbarui: 31 Maret 2024   13:30 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SD Muhammadiyah Karangkajen 2 Yogyakarta dengan sekolah pembentukan karakter. Pembentukan Karakter siswa siswi SD Muhammadiyah Karangkajen bukan sekedar mengajarkan atau memberikan pengetahuan tentang baik dan buruk melainkan melakukan proses membiasakan, menyontohkan, melatihkan, menanamkan, dan mendarahdagingkan sifat-sifat yang baik, dan menjauhi perbuatan yang buruk. 

Proses pendidikan karakter perlu dilakukan sejak dini dan sudah harus dimaksimalkan pada usia sekolah dasar. Oleh karena itu, pendidikan karakter merupakan pendidikan yang dinilai sangat penting untuk ditanamkan pada anak-anak usia sekolah dasar (SD). Saat ini di SD Muhammadiyah Karangkajen 2 Yogyakarta mempunyai cara-cara tersendiri dalam memberikan pendidikan karakter. Berikut kegiatan yang di lakukan untuk menumbuhkan karakter siswa siswi SD Muhammadiyah Karangkajen 2 Yogyakarta:
1. Pembiasaan Hafalan Al Qur'an Setiap Pagi

Salah satu kegiatan nyata dilakukan di SD Muhammadiyah Karangkajen 2 Yogyakarta  adalah dengan menghafal Al Qur'an sebelum kegiatan pembelajaran di mulai. Kegiatan tersebut di lakukan karna sekolah berupaya untuk membentuk karakter religius yang tinggi sebagai pondasi bekal anak didik di masa mendatang. 

Dengan adanya hafalan tersebut harapannya siswa sisiwi dapat termotivasi untuk membaca pembiasaan membaca dan cinta terhadap Al- Qur'an. Sebagaimana Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yaitu Surah Al-Alaq ayat : 1. Ayat ini mengajarkan kita untuk membaca.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan”

2. Budaya Salam Setiap Pagi

dokpri
dokpri
Peran guru sangatlah beragam, selain memberikan pengetahuan kepada siswa guru juga berperan dan bertanggung jawab dalam membimbing siswa untuk berakhlak mulia. Karakter berbudi pekerti dan nilai-nilai kehidupan dapat ditanamkan kepada siswa di mana saja dan kapan saja. 

Salah satu kegiatan yang dilaksanakan di SD Muhammadiyah Karangkajen 2 Yogyakarta dalam penanaman karakter ini melalui penyambutan siswa di pagi hari. Salah satu penanaman karakter ini melalui budaya 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun). Dengan budaya 5S inilah para guru menyambut sisswa dipintu gerbang sekolah dengan tujuan menciptakan suasana nyaman dan harmonis sehingga lingkungan belajar menjadi kondusif.  
•Senyum: Memberikan kebaikan dan keceriaan. Dengan senyum menciptakan atmosfer yang positif dan ramah di lingkungan sekolah
•Sapa: Tindakan kecil yang mencerminkan perhatian dan penghargaan kita terhadap keberadaan satu sama lain.
•Salam: Ungkapan yang memberikan harapan dan doa kepada orang lain
•Sopan: Perilaku menghormati dan menghargai
•Santun: Tindakan yang menghormati nilai budaya
Dengan memberikan contoh yang baik, guru juga mengajarkan kepada siswa pentingnya kehadiran tepat waktu di sekolah. Kehadiran guru sebelum siswa datang menunjukkan kesiapan guru untuk berbagi pengetahuan kepada siswa. Tujuan dari kegiatan menyambut siswa di pagi hari juga untuk mengawasi kedisiplinan dan tata cara berpakaian siswa. Jika ada siswa yang tidak rapi dalam berpakaian atau tidak lengkap memakai atribut sekolah, guru akan segera memberikan teguran atau membantu merapikannya.
Manfaat Budaya Salam Setiap Pagi
•Menciptakan lingkungan sekolah yang menyenangkan, saling mendukung, dan penuh semangat
•Menciptakan rasa aman, nyaman, dan termotivasi untuk belajar
•Menciptakan budaya sekolah yang bermutu
•Menciptakan rasa percaya diri dan komunikasi siswa dalam menjawab sapaan guru sehingga terjalin kedekatan dan keakraban
Dengan adanya budaya salam setiap pagi dapat menanamkan nilai kehidupan kepada generasi untuk berperilaku baik seperti saling menghormati, memberikan senyum, salam, sapa dan berjabat tangan sebagai bagian dari kebiasaan yang baik. Hal ini terjadi dikarenakan guru memberi teladan baik kepada siswa bagaimana berlaku baik terhadap orang lain dan memberikan dampak posistif membangun motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.


3. Budaya Sholat Dhuha setiap pagi


dokpri
dokpri
Setiap pagi, siswa SD Muhammadiyah Karangkajen 2 melaksanakan kegiatan shalat dhuha bersama di aula yang ada di sekolah. Aula ini dimanfatakan untuk kegiatan sholat dhuha maupun sholat dzuhur berjamaah. Para siswa melaksanakan sholat dhuha secara bergantian sesuai jadwal yang ditentukan guru dari kelas 1 hingga kelas 6.
Shalat Dhuha merupakan Shalat Sunnah 2 rakaat yang dilaksanakan pada waktu dhuha, yaitu mulai naiknya matahari hingga sebelum tergelincir (Sholat Dzuhur). Shalat Sunnah yaitu shalat yang dianjurkan, artinya apabila mengerjakan shalat sunnah maka mendapatkan pahala dan apabila meninggalkan maka tidak memperoleh dosa. Namun keduanya sama-sama mempunyai nilai dzikir kepada Allah.
Dhuha berarti waktu naiknya matahari di siang hari, sehingga shalat pada saat itu dinamakan shalat Dhuha. Sedangkan menurut Ubaid Ibnu Abdillah, yang dimaksud dengan shalat dhuha adalah shalat sunnah yang dikerjakan ketika pagi hari pada saat matahari sedang naik.
Waktu pelaksanaan sholat dhuha dimulai dari naiknya matahari sekitar satu atau dua tombak sampai tergelincirnya matahari.Awal waktu shalat Dhuha dimulai sejak naiknya matahari sekitar satu tombak hingga waktu tergelincirnya. Tapi sunnahnya dikerjakan setelah matahari naik agak tinggi dan panas semakin menyengat. Sedangkan menurut Ubaid Ibnu Abdillah memaparkan yaitu disaat ketika matahari sudah naik dimulai saat matahari naik kira-lira sepenggalah atau kira-kira setinggi 7 hasta dan berakhir di saat matahari lingsir (sekitar pukul 07.00 sampai masuk waktu dhuhur), akan tetapi disunnahkan melaksanakannya di waktu yang agak akhir yaitu di saat matahari agak tinggi dan panas terik.
Jadi shalat Dhuha didilaksanakan kira-kira pukul 07.00 pagi sampai sebelum jam 11 yaitu saat matahari sedang naik sampai sebelum waktu Dhuhur tiba. Jumlah rakaatnya minimal dua rakaat dan bisa dikerjakan maksimal dua belas rakaat, masing – masing rakaatnya diakhiri dengan satu salam. Shalat Dhuha merupakan shalat sunnah sehingga orang yang mengerjakan akan mendapatkan pahala dan orang yang tidak mengerjakan tidak akan mendapat dosa.
Ada beberapa manfaat shalat Dhuha, dalam bukunya M. Khalilurrahman Al-Mahfani yang berjudul Berkah Sholat Dhuha, dijelaskan manfaat yang didapatkan dengan mengerjakan sholat Dhuha berdasarkan pengalaman-pengalaman dari orang-orang yang mengerjakannya, antara lain; (1) Hati menjadi tenang; (2) Pikiran menjadi lebih konsentrasi; (3) Kesehatan fisik terjaga; (4) Mendapatkan Kemudahan atau jalan keluar dalam setiap urusan; (5) Memperoleh rizki yang tidak disangka-sangka; (6) Menjadi guat dan tekun dalam berusaha; (7) Kecerdasan meningkat dan menjadikan lebih kreatif; (8) Menjadikan istiqomah (menjalankan sesuatu pada waktunya).
Di SD Muhammadiyah Karangkajen 2 sholat dhuha dilaksanakan dari pukul 07.00- 10.00 secara bergantian dari kelas 1 hingga kelas 6. Pada pelaksanaannya kegiatan sholat dhuha ini berjalan dengan kondusif dan lancar. Para siswa datang ke aula tepat waktu, yang dipantau oleh guru-guru dan juga guru-guru ikut melaksanakan solat dhuha tersebut. Dari program ini diharapkan dapat menumbuhkan karakter siswa agar gemar melaksanakan shalat sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Kegatan shalat dhuha juga untuk membangun keimanan yang kuat dan mengajarkan tentang keutamaan shalat dhuha. Selain juga juga memiliki karakter disiplin dan juga sopan santun.
Jadi melalui budaya sekolah berupa shalat dhuha dilakukan agar agar siswa memiliki sikap dan tindakan yang berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan ketaatan terhadap suatu aturan atau tata tertib. Program sholat dhuha ini adalah program yang wajib dilakukan oleh para siswa. Jadi siswa dapat melaksanakan solat dhuha tanpa disuruh – suruh oleh gurunya sehingga dapat dikatakan mereka memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan solat dhuha. Tanggung jawab disini bukan hanya hal solat dhuha saja melainkan ketika mereka mendapatkan tugas mereka sepenuh hati akan mengerjakan tugas tersebut.


4. Pengajian Rutin di Bulan Ramadhan

dokpri
dokpri
SD Muhammadiyah Karangkajen mengadakan kegiatan yang bertujuan menyemarakkan bulan Ramadhan dan juga bertujuan mempererat silaturahmi antar guru dan staf, kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan tadarus dan pengajian rutin yang diselenggarakan setiap hari Senin sampai Kamis selama bulan Ramadhan. Tadarus dan pengajian rutin di bulan Ramadhan diikuti oleh seluruh guru dan staf SD Muhammadiyah Karangkajen.
Kegiatan dilaksanakan di aula SD Muhammadiyah Karangkajen setelah shalat Duhur berjamaah, yakni pukul 12.30 sampai 13.30 WIB. Kegiatan diawali dengan tadarus secara mandiri selama kurang lebih 30 menit kemudian dilanjut dengan pengajian yang diisi oleh guru secara bergantian. Kegiatan berjalan secara menyenangkan karena pengajian diisi oleh guru dengan diselingi dengan candaan-candaan yang membuat suasana menjadi tidak canggung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun