Sudah 15 jam rosalia  itu melaju kencang di antara iring-iringan kendaraan lain. Hawa panas dan kemacetan tak menyurutkan semangat nanda untuk terus melaju, menembus jalur pantura yang padat. Di sampingnya, teman nanda bernama wisnu duduk sambil memegang tas rotan berisi kitab, dan buku buku kuliyahnya yang harus di bawa pulang.
karena ini pengalaman pertama nanda. terpksa harus mudik jauh di karenakan lokasi pondok dan universitasnya memang berada di luar pulau. lebih tepanya jombang jawa timur indonesia, mungkin saking betapa jauhnya jarak yang harus di tempuh, di sepanjang perjalanan, kenangan masa kecil terus terputar di kepalanya berlarian di halaman rumah nenek nanda, suara takbir berkumandang dari surau kecil, dan wangi semerbak masakan khas lebaran yang menguar dari dapur tua.
singkat cerita roda rosalia menyentuh jalanan desa, langit sudah mulai gelap. tapi hati nanda justru semakin terang. Disambut oleh pelukan hangat nenek dan suara riang sepupu-sepupunya, rasa lelah itu seketika lenyap.
Malam itu, di bawah lampu minyak yang temaram, mereka berkumpul. Takbir berkumandang, hidangan tersaji, dan cerita-cerita mengalir. Nanda menatap wajah-wajah yang merindukannya selama ini. Lebaran bukan tentang pakaian baru atau makanan lezat, pikirnya. Lebaran adalah tentang pulang, tentang rindu yang akhirnya bertemu.
sekian sedikit cerita yang saya ambil dari pengalaman teman satu pondok, kebetulan rumahnya berada di sumatra.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI