Mohon tunggu...
Gunawan -
Gunawan - Mohon Tunggu... wiraswasta -

Aku adalah hamba Allah yang lemah dan tak berdaya, untuk itu aku memohon ampun kepadaMu Yaa Rab.

Selanjutnya

Tutup

Money

Membangun Asset #1

7 September 2010   08:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:23 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dalam akuntansi keuangan, aset adalah sumber daya ekonomi. Ada yang berwujud atau tidak berwujud. Aset bisa dimiliki atau dikendalikan untuk menghasilkan nilai. Kepemilikan aset merupakan nilai yang dapat dikonversi menjadi uang tunai (walaupun uang tunai itu sendiri juga dianggap aset). Bila dilihat dari jenisnya aset dapat dibagi menjadi 2 (dua) bagian:

#1. Aset Berwujud

Aset Berwujud adalah mereka yang memiliki substansi fisik dan dapat disentuh, seperti mata uang, bangunan, real estate, kendaraan, persediaan, peralatan, dan logam mulia.

#2. Asset tidak berwujud

Aset tidak berwujud kurangnya substansi fisik. Mereka termasuk paten, hak cipta, franchise, goodwill, merek dagang, nama dagang, dan lain-lain.

Pertanyaannya, apakah Anda sudah memiliki aset?

Setiap orang pada dasarnya telah memiliki aset yang telah ada sejak dilahirkan. Aset yang paling berharga yang harus dimanfaatkan sedemikian rupa. Dengan aset ini kita semua bisa membangun dan memperoleh aset dengan lebih banyak dan lebih bervariasi. Aset itu adalah diri kita, badan kita, otak kita, pemikiran kita dan semua yang menempel menyatu pada raga dan jiwa yang dibawa sejak lahir.

Tahap Pertama yang harus dilakukan terlebih dulu adalah mensyukuri terhadap kesempurnaan yang telah diperoleh. Bersyukur ini sangat penting karena dengan bersyukur niscaya kita akan lebih intropeksi kedalam siapa sebenarnya diri kita. Dengan bersyukur kita juga dapat lebih memantapkan diri untuk lebih memanfaatkan seluruh perlengkapan yang ada sehingga menjadi lebih bermanfaat baik bagi diri pribadi maupun orang lain.

Tahap Kedua yang harus dilakukan untuk membangun Aset adalah dengan memaksimalkan fungsi diri, memotivasinya dan membuatnya lebih produktif serta lebih bermanfaat.

Tahap Ketiga sebagai manusia ketika terlahir kedunia kita diibarat seperti kertas kosong putih bersih tanpa noda sama sekali yang bilamana diteteskan diatasnya tinta maka tinta itu akan menyerap, seandainya disapukannya diatasnya coretan maka dia akan membekas. Sehingga sampailah dewasa kertas itu tidak lagi kosong putih bersih, namun telah penuh dengan noda-noda yang mungkin saja sulit dihilangkan. Salah satu cara supaya kita sebagai manusia bisa menerima lebih banyak, mendengar lebih banyak, memahami lebih banyak, maka kita harus merendahkan hati, membuka pikiran dengan lebih lebar, supaya hati lebih bisa mencerna dan menerima segala masukan, kritik, saran. Dengan hati tenang kita akan bisa menerima kritikan, hinaan, cemoohan, ledekan, dll sebagai suatu kritik membangun untuk lebih maju dikemudian hari.

Lalu kenapa ketiga tahapan diatas itu saya tuliskan disini, karena itulah adalah dasar untuk kita supaya bisa lebih baik dimasa mendatang. Dengan memulai tahapan itu tahapan-tahapan berikutnya akan lebih mudah dicerna, akan lebih mudah dimengerti dan dipahami. Meski ada kontra maka kondisi itu tidak akan ditanggapi dengan arogan dan tinggi hati, semuanya akan berjalan pada relnya.

--- Ini adalah dasar ---

bersambung ...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun