Mohon tunggu...
ilham aufa
ilham aufa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, Penulis Lepas

Masih Belajar dan Terus Belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Istri, Cita-cita dan Seprai Baru

28 September 2017   18:51 Diperbarui: 28 September 2017   18:57 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sir Isaac Newton, tokoh hebat kelahiran Lincolnshire, Inggris, pernah merendah saat dipuja sebagai ilmuwan luar biasa di masanya. Saat itu ia hanya mengucapkan kata sederhana, mengutip kalimat Bernard of Chartres. "If I have seen further than others, it is by standing upon the shoulders of giants." Arti bebasnya menyatakan bahwa kemampuannya melihat jauh ke depan, karena ia berpijak pada raksasa-raksasa.

Isaac sadar. Tanpa kehadiran para ilmuwan-ilmuwan besar sebelumnya, dia tak akan bisa menjadi orang yang mampu menguasai banyak pengetahuan. Buku "Philosophi Naturalis Principia Mathematica" yang terbit di tahun 1687 menjadi buku paling berpengaruh sepanjang sejarah sains.

Dialah tokoh yang mampu membumikan banyak cita-cita manusia menjadi nyata. Di tahun setelahnya. Bahkan beberapa abad setelah masa kegelapan manusia. Cita-cita manusia yang tercipta, pada akhirnya menciptakan cita-cita besar lainnya di masa sesudahnya.

Lalu apa hubungannya dengan saya?

Istri saya sadar, saya hanyalah manusia biasa. Tanpa embel-embel nama kebesaran di depan, dengan kemampuan yang, menurut saya sendiri, tak lebih dan tak kurang dan manusia lainnya. Istri saya hanya percaya bahwa selagi manusia hidup, dia akan tetap bercita-cita. Dan keberhasilannya, bisa diukur dengan seberapa dekat dia dengan cita-citanya di akhir cerita.

Istri saya meyakini, dengan persiapan yang baik, cita-cita akan bisa tercapai dengan cepat dan segera beralih menuju cita-cita yang lebih besar lainnya. Ia mempersiapkan segalanya bagi saya. Mendampingi saya dalam suka dukanya. Mendoakan saat saya terlena. Menggandeng saya saat lelah mendera luar biasa. Bahkan saat saya ingin beristirahatpun ia mempedulikan saya. Seperti saat melihat kamar tidur saya di seberang Jawa, yang tak berbaju dan cenderung bau.

Terima kasih seprai barunya. Sungguh nyaman luar biasa. Semoga mimpi indah, agar tercipta ruang cita-cita yang nyata. Untuk kebahagiaan kita bersama, bersama anak-anak kita yang luar biasa.

Palembang, 28 September 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun