Mohon tunggu...
AUDRI APRILIA PWK UNEJ
AUDRI APRILIA PWK UNEJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Jember

Mahasiswa yang sedang belajar menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Perkebunan Kabupaten Jember Menjadi Wisata Edukasi

14 September 2022   20:38 Diperbarui: 14 September 2022   21:00 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Terlihat sangat bagus dan memiliki bentuk yang unik. Dimana hampir seluruh bagian bangunan dipenuhi oleh atap. Tak hanya dilihat dari segi penampilan saja, fungsi dari Gudang Bako ini yaitu untuk mengeringkan daun tembakau. Gudang tembakau ini diciptakan agar para petani tidak perlu bersusah payah jika panen pada saat musim hujan. 

Atap dari daun kelapa kering itu sangat membantu dalam masa ini. Kunci dari daun tembakau yang bagus adalah suhu ruangan dan angin.Banyaknya masyarakat luar yang menganggap bahwa Gudang Bako merupakan rumah adat sebenarnya dapat dijadikan salah satu pertimbangan untuk meningkatkan pariwisata. Banyak juga orang yang berfoto dengan latar belakang Gudang Bako ini. 

Mungkin jika dapat dikembangkan lebih lanjut, Gudang Bako ini bisa menjadi salah satu wisata edukasi disertai dengan proses pembuatan tembakau secara lebih terbuka. Tentu saja hal ini masih cukup sulit untuk direalisasikan karena melihat panen tembakau pada Kabupaten Jember dilakukan dua kali dalam setahun.

Selain menjadi eksportir terbesar tembakau dan cerutu, Kabupaten Jember juga banyak menghasilkan dari perkebunan lainnya. Beberapa diantaranya yaitu kopi rebusta, mengkudu, buah naga, dan produksi manggis. Komoditas tersebut menjadi beberapa hasil yang dapat diekspor karena tingginya permintaan dari beberapa pihak. Selain kopi, Kabupaten Jember juga memiliki hasil sumber daya dari kokoa atau coklat. Bahkan saat ini, sudah ada wisata edukasi yang disebut "Kampung Coklat" atau dapat juga disebut sebagai "Kebun Renteng".

Kampung Coklat ini menjadi salah satu inovasi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Jember untuk meningkatkan sektor pariwisata dibidang edukasi. Di Kampung Coklat ini kita dapat melihat bagaimana jalannya produksi pembuatan coklat secara lebih transparan. 

Hasil dari produk coklat itu sendiri memiliki cita rasa yang enak untuk dinikmati. Selain adanya produksi coklat, beberapa sarana dapat dinikmati oleh pengunjung. Salah satunya dengan adanya mobil yang di modifikasi, yaitu mobil kayu.

Adanya fasilitas unik pada wisata edukasi tersebut menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Bagi anak - anak juga terdapat fasilitas seperti permainan anak dan kolam berenang. Jadi, tak hanya para orang tua atau remaja saja yang berminat untuk datang ke Kebun Renteng ini, tetapi anak - anak juga tertarik dan bersenang - senang. Harga tiket yang ditawarkan juga terjangkau yaitu dimulai dengan Rp. 3.000 hingga Rp. 10.000 saja.

Melihat inovasi dari Kebun Renteng membuat saya berpikiran juga mengenai Gudang Bako untuk dijadikan sebagai salah satu wisata edukasi di Kabupaten Jember. 

Keunikan dari bentuk dan properti yang digunakan dalam Gudang Bako dapat menarik perhatian dan apik untuk dijadikan spot foto yang menarik. Saat ini saja, banyak para warga dari Kabupaten Jember yang sudah memanfaatkan Gudang Bako sebagai spot foto menarik, selanjutnya di unggah pada jejaring media sosial. Wisata sendiri dapat menjadi salah satu sektor ekonomi yang harus dikembangkan agar suatu kabupaten ataupun kota dapat berkembang dan tidak mati.

Pemanfaatan sektor pariwisata dari bidang perkebunan saja sudah cukup beragam di Kabupaten Jember. Saat ini, dilihat bahwa pemanfaatan pariwisata yang sudah cukup baik dalam bidang wisata edukasi. 

Kesuburan tanah dan geografis yang cukup bagus, menguntungkan letak Kabupaten Jember. Pariwisata dapat dimulai dari hasil perkebunan yang cukup melimpah dan pempemanfaatannya yang sudah cukup baik. Cuaca di Kabupaten juga tidak terlalu terik dan tidak terlalu dingin, jadi untuk berkeliling masih oke.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun