Tulisan ini saya tulis setelah menikmati series Spanyol berjudul "Money Heist" atau "La Casa de Papel." Dan saya sangat menyesal, tentu saja. mengapa demikian, karena film ini bagus, sangat bagus malah, namun terlambat menontonnya. Awalnya saya tidak mau beralih dari series lain, yaitu Dare Devil, Prison Break, Breaking Bad, Game of Throne, Gotham, dan Wednesday. Empat series pertama adalah produksi lama, tahun 2000-an. Yang Masih sedang tayang mungkin Wednesday.Â
Mengapa saya mengatakan Money Heist the series itu bagus, yang walaupun memang tidak sempurna. Ada beberapa aktor dan aktris yang perannya kurang menonjol atau cenderung dipaksakan. Namun ide, gagasan, alur cerita bagus.Â
Saya mencoba menyimak beberapa review series ini, namun menurut saya kebanyakan kurang bisa menunjukkan pesan yang terkandung di series produksi tahun 2017 karya Alex Pina ini.
Series Spanyol ini judul aslinya dalam bahasa Spanyol La Casa de Papel terdiri dari 5 season yang ditayangkan sejak 2017 dan selesai 2021. Memiliki rating yang bagus dan selalu masuk 10 besar series.
Tulisan ini saya buat karena review yang ada tidak memuaskan saya. Dan yang paling penting justru tidak disampaikan di review-review itu. Pesan yang ingin disampaikan di series ini seakan terkubur. Banyak reviewer yang hanya fokus pada hal teknis. Alur cerita, penokohan, konflik yang dikemas dalam kisah cinta, persahabatan, pengkhianatan, impian, harapan yang muncul yang dianggap hanya menjadi bumbu pelengkap. Hal itu yang membuat series ini menggemaskan dan beberapa kali memancing perasaan dan emosi penonton bukanlah sekadar bumbu pelengkap. Drama dan intrik memang khas series Amerika latin atau negara-negara dengan penggunaan bahasa Spanyol.
Yang tidak atau jarang diulas oleh reviewer adalah pesan di balik aksi dalam series Money Heist. Banyak reviewer menyebutkan ini adalah series tentang perampokan. Betul ini kisah tentang perampokan yang dibalut aksi yang seru dan drama yang menggemaskan. Namun idenya sebenarnya adalah tentang perlawanan.
El Professor, sang tokoh intelektual yang mendalangi perampokan-perampokan yang mustahil itu adalah cucu dari  pejuang kemerdekaan. Kakeknya berjuang melawan fasisme dan kapitalisme. Semangat perlawanan terhadap otoritarian ini mengalir dalam darah El Professor yang bernama asli Sergio Marquina. Ayah Sergio "El Professor" Marquina melakukan perampokan bank Amerika namun tertangkap.Â
Alasan Jesus Marquina, ayah Sergio melakukan perampokan karena ia membutuhkan uang untuk biaya pengobatan Sergio yang sakit-sakitan sejak kecil. Jesus Marquina tertangkap polisi karena konsentrasinya terpecah saat ia melihat Sergio berada di lokasi perampokan, American-Spanish Bank. Sergio berada di lokasi karena ia membuntuti ayahnya yang diam-diam pergi dari rumah. Setelah dewasa, Andres "Berlin" de Fonollosa, kakak Sergio bertekad menjadi perampok andal dengan anggapan bahwa itu akan membuat ayah mereka bangga. Dan memang akhirnya Andres mencari nafkah utama dengan melakukan perampokan, bukan bekerja secara profesional sebagai insinyur.
Setelah Sergio selesai kuliah dan bekerja, Andres mengajak adiknya untuk melakukan perampokan. Sergio tidak menolak, namun Sergio sangat menolak kekerasan dan pembunuhan. Sergio yang sejak kecil sakit-sakitan dan lemah memiliki otak jenius dan Andres memiliki seribu akal untuk menciptakan ide perampokan.
Bertiga bersama Martin "Palermo" Berrote, sahabat Andres yang diam-diam mencintai Andres, mereka merancang strategi teknis perampokan. Master plan perampokan dirancang bertahun-tahun sambil mencari dan menyeleksi tim yang kompeten untuk melakukan perampokan.
Akhirnya mereka berhasil mengumpulkan beberapa orang "berbakat" untuk melakukan perampokan. Anggota tim rekrutan pertama Sergio adalah Silene "Tokyo" Oliveira, seorang gadis cantik pemberani yang oleh Andres dijuluki "Spider-woman" karena keterampilannya bersembunyi dan melarikan diri serta bergelantungan seperti tokoh superhero Spiderman.
Selanjutnya anggota tim bertambah, Anibal "Rio" Cortez seorang hacker, Agata "Nairobi"Jimenez seorang ahli pemalsuan, Daniel "Denver"Ramos seorang pemuda yang suka bertarung , Agusto "Moscow" Ramos seorang pakar pengeboran, Monica "Stockholm" Gaztambide yang awalnya adalah petugas administratif di badan percetakan uang Spanyol yang menjadi sandera namun kemudian bergabung dengan "geng perampok" karena jatuh cinta pada Denver , Mirko "Helsinki" Dragic dan Radko "Oslo" Dragic dua bersaudara asal Serbia yang pernah bertempur di perang Yugoslavia.
Selain itu ada Raquel "Lisbon" Murillo seorang inspektur polisi yang awalnya ditugaskan menangkap para perampok terutama El Professor namun kemudian dituduh terlibat dalam perampokan dan akhirnya dipecat dan disaat bersamaan jatuh cinta pada El Professor, sang mastermind perampokan,yang akhirnya sang inspektur polisi pun malah bergabung dengan geng perampok.
Dalam perampokan kedua yang menjadikan bank Spanyol sebagai target, hadir anggota lain yaitu Martin"Palermo"Berrote, Santiago "Bogota" Lopez sang ahli metalurgi, Julia "Manila" Martinez anak baptis Moscow, Jakov "Marseilles" yang bertugas melakukan penyiapan logistik dan transportasi.
La Casa de Papel atau Money Heist bukan hanya mengisahkan perampokan biasa. Namun ide dasar dari pemimpin perampok yang memiliki jiwa seni, engineer dan pemberontak. Andres, kakak Sergio seorang insinyur teknik yang memiliki cita rasa seni dan memiliki wawasan sejarah dan politik yang baik. Andres dan Sergio memiliki darah pejuang dari kakeknya, sang pemberontak anti-fasis dan anti neoliberal.
Kemuakan mereka pada sistem kapitalistik yang menguatkan tekad mereka untuk melakukan perampokan dengan target vital, percetakan uang negara dan persediaan emas. Dua hal itu yang jika bisa dikuasai maka akan melemahkan negara. Negara tidak memiliki aset akan lemah dan kaum oligarki-kapitalis akan panik, pun demikian halnya birokrat. Kemuakan akan korupsi dan kejahatan yang dilakukan oleh pejabat tinggi menjadikan ide perampokan begitu penting. Â Hingga rahasia negara yang tersimpan rapat di dalam brankas berlapis baja tebal dan sistem keamanan canggih pun menjadi incaran geng "Dali."
Hal ini yang tidak saya temukan di review tentang film ini oleh reviewer. Sepertinya series ini hanya dijadikan tontonan saja, pelepas penat. Namun justru menurut saya, film ini sarat akan ide pembebasan. Bagaimana ide ini menyadarkan kita akan konsep baik dan buruk. Siapa sebenarnya penjahat dalam series ini, apakah geng perampok "Dali" yang dipimpin oleh Sergio "El Professor" Marquina atau justru pemerintah?
Hal ini lah yang membuat sang inspektur polisi Raquel Murillo membelot menjadi anggota geng "Dali." Ya, Dali atau lengkapnya Salvador Dali adalah nama pelukis Spanyol yang dijadikan karakter topeng yang digunakan oleh geng "perampok" yang menjadi simbol perlawanan. Dalam series ini El Professor berusaha menciptakan opini di masyarakat bahwa mereka bukanlah geng kriminal, bukanlah pengambil hak orang lain, tetapi mereka mencoba menghancurkan sistem yang menyengsarakan rakyat lalu mengambil kembali hak rakyat yang "dirampas" oleh sistem. Dengan cara "merampok" itulah perlawanan dilakukan. Dan ide perlawanan ini mendapat dukungan dari masyarakat. Itulah yang memberikan energi bagi para anggota geng yang semuanya diberi nama kota untuk bertekad memenangkan perlawanan yaitu dengan keberhasilan melakukan "perampokan."
Series ini bisa mencapai season 5. Namun andai saya menjadi penulis naskahnya, saya akan membuat season tambahan dengan aksi dari Alicia Sierra, komandan militer divisi penahanan yang awalnya melakukan pengejaran El Professor namun di akhir season malah menjadi sahabat sang mastermind karena menolong Alicia dalam proses persalinan. Kemurahan hati Sergio walaupun disakiti oleh Alicia namun ini nilai tambah tokoh Sergio, ia seorang pemaaf. Sikap pemaaf dan penolong mampu meluluhkan sikap superior dan jiwa pemburu Alicia. Bagaimana seorang komandan yang kejam, bengis, tanpa ampun namun bisa menjadi lembut.
Ide perampokan ini seperti ingin mengambil kembali hak rakyat yang dirampas oleh sistem kapitalistik. Geng "Dali" membagikan uang 140 juta euro ke masyarakat. Uang sejumlah itu disebarkan dari balon udara raksasa yang mengapung di langit kota Madrid. Hal ini dilakukan untuk pengalihan konsentrasi aparat sekaligus berbagi "rampasan perang" dengan rakyat.
Pertarungan untuk mendapatkan simpati masyarakat menjadi nafas dari setiap tindakan aksi geng "Dali" dan juga kepolisian, departemen dalam negeri dan badan intelijen.
Ide-ide itu tidak saya temukan di review series ini. Oleh karena itulah saya membuat tulisan ini, agar pesan yang disampaikan di series ini tidak terkubur.
Kisah cinta, drama perselingkuhan, pengkhianatan, adegan tembak-menembak, pengajaran, pelarian bukan hanya sekadar bumbu dalam setiap sinema. Bukan hanya bumbu yang dihadirkan untuk memuaskan dahaga penonton, namun ingin menunjukkan sisi kerapuhan manusia. Dan gejolak serta dinamika itu yang mungkin membuat penonton series ini emosional.
Secara sosial, series ini juga menonjolkan ide tentang kaum marjinal, kaum terpinggirkan. Mereka yang tersingkirkan oleh sistem, mereka yang tidak punya kehidupan normal , mereka yang tersisihkan. Tentang perjuangan kaum menengah-bawah yang mencoba menikmati hidup layak dan menyenangkan namun dunia seakan tidak menghendaki kehadiran mereka. El Professor merangkul mereka, menjadikan mereka berarti, diperlukan, disayangi dan harapan serta impian mereka diperjuangkan diwujudkan melalui "perampokan." Â Memberi mereka keluarga, yang saling melindungi, menyayangi, membantu dalam kondisi apa pun. Di sini El Professor seperti sosok ayah, pelindung. Sehingga sosoknya benar-benar dihormati dan disayangi oleh anggota geng, namun saya lebih suka menyebut mereka keluarga. Bagi Silene "Tokyo" Oliveira, El Professor dianggap malaikat pelindungnya.
Ikatan emosional tentang perasaan senasib menjadi penguat bagi tim ini.Â
Yang membuat saya terganggu hanyalah, penokohan El Professor. Pemimpin geng terlihat kurang sangar, kurang "kejam" walaupun memang ia selalu berusaha detil dalam setiap langkah perampokan dan pelarian. Kurang cocok untuk pemimpin geng kriminal.
Ide perlawanan, sebenarnya adalah nafas dari series ini. Namun banyak reviewer hanya melihatnya sebagai sekedar kisah tentang perampokan atau tindakan kriminal saja.
Karena ini tentang perlawanan, maka lagu yang sering dinyanyikan karakter di series ini adalah lagu perjuangan bangsa Italia, yaitu Bella Ciao. Bella Ciao adalah lagu tentang seorang pemuda yang harus pergi meninggalkan kekasih tercintanya untuk bergabung bersama kaum partisan untuk melawan otoritarian-fasis yang mencengkeram Italia kala itu.
Maka semangat pemberontakan, perlawanan yang dimanisfestasikan dalam adu tembak di series ini akan bersanding dengan kisah percintaan yang menggoda namun sekaligus membuat air mata menetes. Kematian beberapa karakter yang menonjol menjadikan series ini berhasil memainkan emosi penonton. Slow motion, alunan lagu, menajamkan semua itu.
Series ini memberi pesan bahwa terkadang baik dan buruk batasannya sangat tipis. Si baik atau si jahat tergantung dari sisi mana kita memandangnya. Bahwa kebebasan dan impian harus diperjuangkan walau harus mengorbankan jiwa dan raga. Bagaimana manusia ternyata secerdas dan sekuat apa pun bisa remuk jiwanya.
Rakyat yang selalu dikorbankan, pejabat yang selalu mendapatkan keistimewaan, perampasan hak rakyat adalah situasi yang sering terjadi di dunia ini. Bahkan mungkin juga di negara ini. Seni, sinema akan selalu menjadi ruang bagi rakyat untuk bersuara secara tersembunyi. Dan setiap pesan akan selalu disebarkan. Semangat menghadapi hidup dan melawan penindasan akan selalu abadi.
Kisah kematian, pengkhianatan, perselingkuhan yang menyayat hati semakin lengkap dengan alunan lagu perjuangan, Bella Ciao.
Lirik lagu Bella Ciao versi kelompok partisan :
Una mattina mi son svegliato
O bella ciao, bella ciao, bella ciao ciao ciao
Una mattina mi son svegliato
Eo ho trovato l'invasor
O partigiano porta mi via
O bella ciao, bella ciao, bella ciao ciao ciao
O partigiano porta mi via
Che mi sento di morir
E se io muoio da partigiano
O bella ciao, bella ciao, bella ciao ciao ciao
E se io muoio da partigiano
Tu mi devi seppellir
Mi seppellire lassù in montagna
O bella ciao, bella ciao, bella ciao ciao ciao
Mi seppellire lassù in montagna
Sotto l'ombra di un bel fiore
E le genti che passeranno
O bella ciao, bella ciao, bella ciao ciao ciao
E le genti che passeranno
Mi diranno: "Che bel fior"
È questo il fiore del partigiano
O bella ciao, bella ciao, bella ciao ciao ciao
È questo il fiore del partigiano
Morto per la libertÃ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI