Mohon tunggu...
Ni Kadek Mas Swarinatha
Ni Kadek Mas Swarinatha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unika Soegijapranata

Memiliki pekerjaan sampingan (freelance) sebagai crew Event Organizer, merupakan seorang perempuan berasal dari Bali. Memiliki riwayat penghargaan berupa peringkat 10 besar Festival Lomba Seni Siswa Tingkat Nasional Bidang Baca Puisi tahun 2019, mewakili Provinsi Bali dalam Jambore Nasional 2016 dan Perkemahan Tingkat Saka Wanabakti dan Kalpataru tahun 2019.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TikTok Shop Ditutup: Mengukur Dampaknya pada Peta E-Commerce Indonesia

23 Oktober 2023   23:45 Diperbarui: 23 Oktober 2023   23:50 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 telah menutup TikTok Shop pada 4 Oktober 2023, merujuk pada aturan yang mengatur perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE). Salah satu poin penting dalam peraturan ini adalah pembatasan Social Commerce, yang menyebabkan TikTok Shop hanya dapat berfungsi sebagai platform promosi dan tidak diperbolehkan melakukan transaksi jual-beli. Penutupan TikTok Shop telah memunculkan berbagai perdebatan dan dampak yang perlu dipahami dengan lebih mendalam.

Dampak pada Industri E-commerce

Persaingan yang Lebih Ketat

Penutupan TikTok Shop telah mengubah lanskap industri e-commerce di Indonesia. Saat TikTok Shop masih aktif, platform ini menjadi salah satu pesaing kuat di pasar dengan pendekatan yang inovatif dalam menggabungkan hiburan dengan pengalaman berbelanja. Penutupan TikTok Shop memicu persaingan yang lebih ketat di antara platform e-commerce lainnya, terutama dalam ranah iklan online. Pengiklan dan pelaku e-commerce lainnya mencari cara untuk menarik perhatian konsumen yang sebelumnya dapat dijangkau melalui TikTok Shop.

Perubahan Strategi Pemasaran

Penutupan TikTok Shop juga mengingatkan pelaku e-commerce tentang pentingnya strategi pemasaran yang adaptif. TikTok Shop menerapkan strategi pemasaran yang berhasil menciptakan fenomena pembelian impulsif. Platform-platform lain perlu menyesuaikan strategi mereka untuk memenuhi ekspektasi konsumen yang telah terbiasa dengan kenyamanan dan kecepatan berbelanja yang diberikan oleh TikTok Shop.

Adaptasi Pemahaman Isu TikTok Shop

Penutupan TikTok Shop adalah contoh nyata bahwa dalam era digital yang cepat berubah, bisnis harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan regulasi. Keberhasilan suatu bisnis seringkali tergantung pada kemampuannya untuk memahami dan merespons perubahan lingkungan hukum dengan cepat dan efektif. Bisnis yang tidak dapat beradaptasi dengan baik dapat berisiko menghadapi kesulitan.

Selain itu, penting bagi platform-platform e-commerce untuk selalu mematuhi regulasi pemerintah. TikTok Shop menyatakan kesiapannya untuk patuh terhadap regulasi, dan hal ini adalah prinsip yang harus dipegang oleh semua pelaku industri e-commerce. Mematuhi regulasi adalah langkah yang mendukung keberlanjutan dan kepercayaan dari konsumen dan pemerintah.

Peran Pemerintah dan Pengembangan Platform Lokal

Selain mengatur, pemerintah perlu memahami potensi perkembangan teknologi digital. Pemerintah dapat memainkan peran penting dalam mendukung pengembangan platform-platform lokal serupa TikTok yang sesuai dengan regulasi dan memberikan alternatif yang sehat dalam ekosistem e-commerce.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun