Mohon tunggu...
Atunk F. Karyadi
Atunk F. Karyadi Mohon Tunggu... Editor - Menulis yang manis dan mengedit yang pahit. Haaa

Suka yang klasik dalam kata, dan futuristik dalam kerja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Bakso Mas Joko

28 Februari 2017   08:38 Diperbarui: 28 Februari 2017   08:53 1760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://cdn.jitunews.com/dynamic/article/2015/06/17/15951/GEuc0B39bH.JPG?w=630

BEBERAPA bulan berikutnya, mereka berdua memutuskan pindah. Tempat yang lama sudah sangat menjemukan. Bukan hanya sepi dari pengunjung, tapi bau kali di belakang rumahnya amat menyengat hidung.

Di tempat baru, mereka merasa cukup nyaman. Letaknya juga strategis, dekat dengan keramaian pasar kota. Pengunjung tetap pun mulai mereka hafal. Sesekali para pengunjung tetap itu mengajak rekan-rekannya. Bahkan jika malam minggu tiba, warung bakso Mas Joko tak mampu menampung pelanggan. Pasangan muda-mudi membanjiri. Terpaksa, beberapa orang rela menunggu di luar atau memesannya dengan dibungkus.

“Kira-kira, apa ya Mas yang membuat kita ramai seperti ini?”

“Entah ya Dik, mungkin sudah takdir Tuhan, kita disuruh usaha dulu.”

“Kalau menurut aku, Mas, ada pihak lain yang membantu kita.”

“Siapa?”

“Salah satunya Susi, Mas!”

“Susi siapa?”

“Itu loh, perempuan aneh yang pernah bikin ribut di warung kita.”

“Bukannya setelah kejadian itu uang kita dalam laci ludes?”

“Iya betul, Mas. Tapi kan dari situ hati kita terbuka.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun