Mohon tunggu...
Info UM Bandung
Info UM Bandung Mohon Tunggu... Bandung

Bandung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penguatan Pendidikan Vokasi Jadi Solusi Tantangan SDM di Era Industri 4.0

17 Februari 2025   14:52 Diperbarui: 17 Februari 2025   14:52 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana kegiatan di perpustakaan UM Bandung (Sumber: Tati/UM Bandung).

Bandung - Majelis Pustaka dan Informasi PWM Jawa Barat bersama UM Bandung mengadakan Maljum School dengan tema "Islam Berkemajuan di Jawa Barat: Pemanfaatan Potensi Aglomerasi untuk Jawa Barat Berkemakmuran." Acara yang berlangsung di Perpustakaan UM Bandung pada Kamis (13/02/2025) ini menghadirkan akademisi, praktisi, dan mahasiswa untuk membahas strategi pembangunan berbasis Islam berkemajuan.

Ketua PWM Jawa Barat Ahmad Dahlan dalam sesi pertama menekankan bahwa Islam berkemajuan bukan hanya sekadar konsep pemikiran keagamaan, tetapi juga mencakup peran aktif dalam membangun kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, umat Islam harus berpartisipasi dalam menciptakan kebijakan yang inklusif dan berorientasi pada kemajuan wilayah melalui pendekatan keadilan sosial dan ekonomi.

Deputy Director of Rebana Metropolitan sekaligus Dewan Pakar MPI PWM Jawa Barat Budhiana Kartawijaya menyoroti pesatnya urbanisasi yang terjadi secara global. Ia menyebut bahwa sejak 2007, lebih dari 50 persen penduduk dunia tinggal di perkotaan, menandai era mega city. Menurutnya, Indonesia diperkirakan mencapai puncak urbanisasi pada 2045 sehingga strategi aglomerasi yang tepat harus diterapkan agar urbanisasi dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi.

Budhiana menjelaskan bahwa kawasan Rebana, yang mencakup Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Subang, dan Sumedang, memiliki potensi besar sebagai pusat ekonomi baru di Jawa Barat. Dengan investasi sebesar Rp235 triliun dan 13 kawasan industri yang telah ditetapkan, wilayah ini diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis aglomerasi. Ia juga menyoroti tren global seperti relokasi industri dari China ke Majalengka dan Subang akibat ketegangan dagang antara China dan Amerika Serikat.

Selain aspek ekonomi, Budhiana menegaskan pentingnya penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam investasi berkelanjutan. Perusahaan yang beroperasi di kawasan industri, katanya, diwajibkan menyusun laporan keberlanjutan sesuai standar audit internasional. Standar ESG juga menuntut penggunaan minimal 80 persen material daur ulang serta pemanfaatan energi hijau dalam industri manufaktur.

Diskusi yang dipandu oleh Ketua MPI PWM Jawa Barat Kelik N Widiyanto menghasilkan beberapa rekomendasi strategis bagi pengembangan kebijakan di Jawa Barat. Salah satu poin utama adalah advokasi teknokratis dalam perencanaan tata ruang agar kawasan industri berkembang secara berkelanjutan. Dengan strategi aglomerasi yang tepat, kawasan Rebana dan wilayah lainnya di Jawa Barat diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat.*** 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun