Jenis-Jenis Laras Bahasa:
- Laras Ilmiah:
- Digunakan dalam tulisan akademik. Bersifat sistematis dan objektif.
- Contoh: "Data dianalisis menggunakan uji regresi linier sederhana."
- Laras Jurnalistik:
- Digunakan dalam berita dan media massa. Ringkas, lugas, informatif.
- Contoh: "Kecelakaan terjadi akibat rem truk blong di tanjakan."
- Laras Hukum:
- Menggunakan istilah baku dan bersifat preskriptif.
- Contoh: "Terdakwa dinyatakan bersalah melanggar pasal 351 KUHP."
- Laras Keagamaan:
- Sarat nuansa religius dan penuh penghormatan.
- Contoh: "Sesungguhnya salat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar."
- Laras Sastra:
- Artistik dan penuh gaya bahasa metaforis.
- Contoh: "Langit murung menggenggam petir di ujung senja."
- Laras Ekonomi dan Bisnis:
- Banyak menggunakan istilah teknis.
- Contoh: "Pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,1% pada kuartal kedua."
Perbandingan Ragam dan Laras Bahasa
Ragam Bahasa
- Variasi bahasa berdasarkan situasi komunikasi (resmi/tidak resmi, lisan/tulis).
- Dipengaruhi oleh siapa yang berbicara, kepada siapa, dan di mana.
- Umumnya terbagi menjadi:
- Ragam formal (digunakan dalam situasi resmi).
- Ragam nonformal (digunakan dalam situasi santai).
- Ragam lisan (bahasa yang diucapkan).
- Ragam tulis (bahasa yang ditulis).
- Menekankan pada cara penyampaian pesan sesuai konteks sosial dan media.
- Contoh:
- Ragam formal: "Dengan hormat, kami mengundang Anda..."
- Ragam nonformal: "Bro, nanti jadi nggak?"
Laras Bahasa
- Variasi bahasa berdasarkan bidang atau konteks penggunaan.
- Disesuaikan dengan topik atau tujuan komunikasi tertentu.
- Umumnya terbagi menjadi:
- Laras ilmiah (penelitian, jurnal, skripsi).
- Laras hukum (undang-undang, peraturan).
- Laras jurnalistik (berita, artikel).
- Laras sastra (puisi, cerpen).
- Menekankan pada isi dan gaya bahasa sesuai bidang keilmuan.
- Contoh:
- Laras ilmiah: "Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara..."
- Laras hukum: "Setiap warga negara berhak atas keadilan hukum..."
Pentingnya Memahami Ragam dan Laras Bahasa
Dengan memahami ragam dan laras bahasa, seseorang dapat:
- Menyesuaikan bahasa sesuai konteks komunikasi.
- Meningkatkan efektivitas penyampaian pesan.
- Menghindari kesalahpahaman dalam komunikasi profesional dan sosial.
- Mengembangkan kemampuan literasi akademik dan sosial.
Penutup
Bahasa Indonesia bukanlah sistem yang kaku, tetapi fleksibel dan kontekstual. Dengan memahami dan menerapkan ragam serta laras bahasa dengan baik, kita tidak hanya menjadi komunikator yang efektif, tetapi juga menghormati konteks dan audiens kita. Bahasa yang tepat pada tempatnya adalah cermin kecerdasan dan kearifan berbahasa.
Daftar Pustaka
- Kridalaksana, H. (2011). Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.
- Suharno, S. (2018). "Ragam Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Profesional." Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, 8(1), 45--57.
- Fitriyani, R. (2021). "Penerapan Laras Bahasa Akademik dalam Karya Ilmiah Mahasiswa." Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia, 6(1), 50--65.
- Wibowo, H. (2020). "Analisis Laras Bahasa dalam Media Massa." Jurnal Bahasa dan Komunikasi, 12(2), 78--92.
- Santosa, D. (2022). "Media Sosial dan Pergeseran Ragam Bahasa Remaja." Jurnal Sosiolinguistik Indonesia, 4(3), 121--135.
- Marlina, E. (2019). "Etika Berbahasa dalam Konteks Multikultural." Jurnal Humaniora dan Bahasa, 11(2), 88--100.
- Nugroho, B. (2023). "Peran Laras Bahasa dalam Peningkatan Literasi Akademik." Jurnal Pendidikan dan Bahasa, 15(1), 33--46.
- Arifin, Z., & Tasai, S. (2006). Cakap Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Grasindo.
- Pateda, M. (2010). Sosiolinguistik. Bandung: Angkasa.
- Chaer, A., & Agustina, L. (2010). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI